Huawei siap pasok perangkat LTE-TDD di pita 2,3 GHz
Merdeka.com - Seiring dengan dibukanya spektrum teknologi netral di Indonesia yang rencananya akan dimulai akhir tahun ini, Huawei siap meluncurkan produk yang support untuk teknologi tersebut.
Di akhir tahun 2013 ini, teknologi yang mengusung Long Term Evolution-Time Division Duplex (LTE-TDD) di frekuensi 2,3 GHz akan segera dibuka.
Untuk itu, Huawei selaku salah satu vendor terkemuka di dunia berencana untuk memasok perangkat yang support dengan teknologi LTE-TDD.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Apa itu Huawei Mate XT? Huawei mengejutkan banyak orang dengan peluncuran Huawei Mate XT, ponsel lipat tiga pertama di dunia.
-
Apa prinsip EHS yang dianut Huawei Indonesia? Menurut Ida Fauziyah, prinsip EHS ini mewujudkan pendekatan holistik terhadap keselamatan, mendorong pemikiran proaktif, praktik keselamatan yang ketat di tempat kerja, dan memperluas langkah-langkah keselamatan ini ke dalam kehidupan sehari-hari.
LTE TDD yang ditawarkan Huawei saat ini telah diluncurkan di berbagai frekuensi, yaitu 2,3 GHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz. Sejumlah negara diketahui menggunakan frekuensi 2,3 GHz untuk LTE-TDD, yaitu India, Arab Saudi, Oman, China, Srilanka dan Australia.
"Dari segi frekuensi sudah siap. Sekarang tinggal operator yang memutuskan. Kemudian ini juga harus disokong ketersediaan handset," ungkap General Manager Solution Marketing Huawei Indonesia Mohamad Rosidi, Selasa (21/5), kepada merdeka.com.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan akan segera mengimplementasikan teknologi generasi ke-4 (4G) long term evolution (LTE) pada akhir tahun ini. Penegasan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan.
Menurut Budi, LTE akan menggunakan frekuensi 2,3 GHz yang telah dinyatakan netral alias terbuka untuk semua macam teknologi. "Frekuensi 2,3 Ghz sudah jadi teknologi netral akan dipakai untuk LTE. Pemegang lisensi BWA di frekuensi 2,3GHz bisa lebih dulu mengadopsi LTE dengan solusi LTE TDD," ujarnya.
Penerapan teknologi netral yang mengarah ke LTE-TDD di frekuensi 2,3 GHz mengingat teknologi WiMax 16e kurang berkembang di Indonesia karena kurang siapnya vendor dan operator.
Budi menuturkan pemerintah saat ini membatasi LTE yang akan digunakan merupakan varian LTE-TDD (Time Division Duplex). Pemilihan teknologi LTE-TDD karena dinilai paling sesuai dengan kebutuhan di Indonesia. "Sekarang sudah mulai ada perangkat yang mendukung teknologi LTE TDD di Indonesia, kalau mobile kan ada seluler," ungkap Budi.
// (mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.
Baca SelengkapnyaNamun spesifikasi HP tiga layar lipat ini masih misterius.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaHuawei 3 layar lipat punya keunggulan bisa menggunakan jaringan satelit.
Baca SelengkapnyaMelalui kemitraan ini, XL Axiata telah berhasil mencapai AOMM Level 3.0.
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaHuawei terlihat menguji ponsel lipat tri-fold dengan dua engsel yang kemungkinan menjadi ponsel lipat terbesar di pasar. Tapi, perangkat ini masih prototipe.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaHuawei dikabarkan akan merilis HP layar lipat. Langkah ini seperti tak ingin kalah dari kompetitornya.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca Selengkapnya