Huawei tak terima dituduh melanggar peraturan Eropa
Merdeka.com - Menanggapi tuduhan yang diberikan oleh badan pengatur persaingan usaha Uni Eropa, bahwa Huawei dan ZTE dianggap melanggar salah satu peraturan persaingan di Uni Eropa, perusahaan asal China itu angkat bicara.
Dikutip dari The Verge (18/5), Tao Jingwen, selaku juru bicara Huawei mengatakan bahwa beberapa perusahaan Eropa selalu menyalahkan pihak China ketika mereka kalah dalam persaingan. Padahal kekalahan tersebut disebabkan oleh kemalasan mereka sendiri.
Jawaban atas tuntutan yang dibebankan pada Huawei dan ZTE tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak Uni Eropa.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Apa prinsip EHS yang dianut Huawei Indonesia? Menurut Ida Fauziyah, prinsip EHS ini mewujudkan pendekatan holistik terhadap keselamatan, mendorong pemikiran proaktif, praktik keselamatan yang ketat di tempat kerja, dan memperluas langkah-langkah keselamatan ini ke dalam kehidupan sehari-hari.
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
Sebelumnya, European Union Trade Commissioner, melalui Karel De Gucht, mengatakan bahwa Huawei dan ZTE telah melakukan dumping di pasar Eropa.
Huawei dan ZTE dianggap telah melakukan kecurangan dengan memotong harga produknya dan dipasarkan di Eropa. Kontan saja hal tersebut berimbas pada persaingan yang tidak sehat.
Apakah perselisihan ini akan terus berlanjut? Nantikan kabar selanjutnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan Huawei ini membuat parlemen AS berang. Bahkan sampai serukan boikot.
Baca SelengkapnyaBeijing Siap Ambil Sikap Usai Uni Eropa Berusaha Jegal Mobil Listrik China
Baca SelengkapnyaUE berencana untuk menerapkan tarif tambahan untuk mengimbangi harga yang dianggap tidak adil
Baca SelengkapnyaProdusen Mobil Eropa Was-was Tiongkok Bakal Balas Dendam, Gara-gara Tarif Impor Naik
Baca SelengkapnyaProdusen Mobil Eropa Was-was Tiongkok Bakal Balas Dendam, Gara-gara Tarif Impor Naik
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal menegur pihak e-commerce yang masih ngeyel menjual iPhone seri 16 maupun Google Pixel.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaUni Eropa telah secara resmi menerapkan tarif baru yang dirancang untuk mengurangi penetrasi mobil listrik yang berasal dari China di pasar Eropa.
Baca SelengkapnyaLangkah strategis ini menandai upaya serius Tiongkok dalam melindungi kepentingan industri kendaraan listriknya di tingkat internasional
Baca SelengkapnyaApabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca Selengkapnya