Human Right Watch larang penggunaan Terminator dalam perang
Merdeka.com - Setelah mengadakan rapat dan pengkajian secara mendalam, akhirnya Human Rights Watch (HRW) mencekal penggunaan robot untuk berperang.
Daily Tech (20/11) melansir bahwa HRW melarang penggunaan robot artificial intelligence (AI) untuk digunakan sebagai 'pion' dalam peperangan. Ketakutan pihak HRW tersebut nampaknya didasari dari film fiksi Hollywood berjudul Terminator.
Dalam film tersebut mengisahkan bahwa puluhan tahun ke depan, terjadi peperangan antara manusia dengan mesin. Oleh karenanya pihak HRW secara tegas melarang penggunaan mesin pembunuh dalam medan perang.
-
Kenapa AI di militer berbahaya? Karena penggunaan yang “tidak bertanggung jawab“ adalah prospek yang nyata dan menakutkan. Kita telah melihat, misalnya, drone AI yang diduga memburu tentara di Libya tanpa campur tangan manusia.
-
Bagaimana Robot bisa membuat manusia merasa tidak nyaman? Beberapa teori ilmiah menyatakan bahwa manusia merasa tidak nyaman ketika menyadari fitur yang tidak sesuai, seperti mata yang realistis tetapi kulit yang tidak realistis.
-
Bagaimana AI bisa jadi ancaman bagi alien? Kemajuan pesat AI yang berpotensi mengarah pada ASI, mungkin bersinggungan dengan fase penting dalam perkembangan peradaban yang menjadi transisi dari spesies suatu planet ke spesies multiplanet. Dengan kemajuan yang jauh lebih pesat dari AI, banyak peradaban bisa goyah karena keterbatasan umat manusia untuk mengendalikan atau mengeksplorasi dan menghuni Tata Surya secara berkelanjutan.
-
Bagaimana 'ROBOT' dapat dikendalikan? ROBOT biasanya digunakan untuk menunjukkan sebuah teknologi yang bisa bergerak dengan dikontrol oleh manusia dengan remote.
-
Mengapa robot ini dibuat? Selain karena berhasil mencatatkan rekor, anak-anak muda tersebut mengatakan bahwa motivasi mereka membuat robot adalah untuk menciptakan alat pembelajaran berbiaya rendah untuk digunakan dalam pendidikan STEAM (sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika).
-
Bagaimana AI bisa mengancam masa depan umat manusia? AGI adalah titik kritis hipotetis yang juga dikenal sebagai “Singularitas,“ di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia. Generasi AI saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas sejati.
Seperti yang diketahui, sampai sekarang mulai banyak robot-robot AI yang diciptakan. Bahkan Amerika Serikat juga dikabarkan sedang mengembangkan tentara mesin untuk udara, air dan darat.
Beberapa di antaranya mirip dengan cara kerja robot AI di film Terminator yaitu dapat dioperasikan dengan memakai remote atau diprogram untuk beroperasi sendiri.
"Mempersilakan mesin untuk membunuh manusia adalah suatu kemajuan teknologi yang kebablasan. Bahkan hal tersebut dapat membunuh populasi manusia itu sendiri," ungkap Steve Goose, HRW Arms Division Director.
Dalam laporannya yang diserahkan kepada International Humanitarian Group dan War-Crimes Watchdog menjelaskan bahwa apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja, mungkin 20 sampai 30 tahun lagi akan banyak robot-robot AI yang bermunculan.
Karena semuanya adalah ciptaan manusia, maka tidak menutup kemungkinan terjadi salah sistem yang menyebabkan robot-robot tersebut bertindak semau mereka sendiri. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Robot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia saat ini dihadapkan pada ketidakpastian akibat pertarungan geopolitik.
Baca SelengkapnyaFigure AI, sebuah startup yang fokus pada pengembangan robot humanoid berhasil mendapatkan dukungan finansial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaRobot tewas karena bunuh diri karena stres dengan pekerjaan yang diberikan manusia.
Baca SelengkapnyaAda konsekuensi yang harus ditanggung ketika robot AI mulai memasuki ranah sakral.
Baca SelengkapnyaSebuah video menunjukan lenturnya lengan orang ini sehingga bisa diputar-putar seperti robot.
Baca SelengkapnyaPengembangan AI di Bank Mandiri bukan untuk menggantikan peran manusia.
Baca SelengkapnyaDi era Artificial Intelligence (AI) segalanya bisa terjadi, termasuk mengkloning diri sendiri.
Baca Selengkapnya