Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

HUT Ke-20 Menandai Era Baru Alibaba, Jack Ma Pamitan

HUT Ke-20 Menandai Era Baru Alibaba, Jack Ma Pamitan Jack Ma bicara di Pertemuan IMF-Bank Dunia. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Hari jadi Alibaba Group ke-20 dirayakan secara akbar di Hangzhou, China, Selasa (10/9). Dalam kegembiraan tersebut, juga menyoroti perjalanan bisnis Alibaba dari sebuah startup e-Commerce kecil yang terletak di sebuah apartemen dengan 18 pendiri, kemudian menjadi perusahaan bernilai USD 447 miliar saat ini dengan 100.000 karyawan yang bekerja di berbagai belahan dunia.

Ini juga menjadi era baru di mana Jack Ma tampil terakhir kalinya sebagai Executive Chairman dan digantikan oleh Daniel Zhang, yang saat ini menjadi CEO Alibaba. Selain itu, sebagai perusahaan yang berbasis akan nilai-nilai perusahaan, Alibaba Group juga mengumumkan pembaruan 6 nilai-nilai perusahaan.

Dalam pidato terakhirnya sebagai Executive Chairman, Jack Ma mengatakan kepada seluruh karyawan Alibaba, bahwa perayaan HUT Alibaba Ke-20 ini bukanlah tentang pensiunnya namun merupakan awal dari proses suksesi perusahaan.

Alibaba adalah perusahaan yang bangga akan tata cara pengelolaan perusahaannya, khususnya pada sistem partnership yang dibentuk untuk memastikan budaya dan etos kerja yang telah mendasari pendekatan bisnis perusahaan selama dua dekade terakhir terus terjaga di masa yang akan datang, setelah para pendirinya tiada atau tidak lagi bersama perusahaan.

Ini fokus dari prinsip dari proses transisi bertanggung jawab yang mendasari keputusan Jack Ma untuk menunjuk Daniel Zhang sebagai suksesor posisi Executive Chairman setahun lalu, dengan memberikan kesempatan bagi para konsumen, karyawan dan pemegang saham akses yang sama terhadap informasi akan keputusan itu.

"Ini bukanlah pilihan terhadap sebuah individu, namun kesuksesan sebuah sistem (suksesi)," ujar Jack Ma dalam pidatonya, .

Kemajuan Alibaba telah lama menjadi bagian dan kontributor perkembangan ekonomi China. Saat Alibaba diluncurkan tahun 1999, China dikenal dengan infrastruktur retail dasar, hanya memiliki 8,8 juta pengguna internet dan pendapatan per kapita kurang dari USD 800. Sekarang, angka-angka itu telah tumbuh berkali-kali lipat menjadi 800 juta pengguna internet, pendaparan per kapita lebih dari USD 8.000 dan total pendapatan e-Commerce lebih dari USD 1 triliun. Menurut firma riset eMarketer, China merepresentasikan 54,7 persen pasar e-Commerce dunia, angka ini hampir dua kali lipat dari kumulasi angka dari 5 negara dengan kekuatan e-Commerce terbesar lainnya.

Jack Ma, yang juga berulang tahun ke-55 di perayaan 20 tahun Alibaba, juga menggunakan pidatonya untuk menekankan bahwa Alibaba harus menjadi perusahaan yang fokus pada memengaruhi perubahan positif di dunia, dan tidak sekedar menjadi perusahaan yang mengejar keuntungan. Ia mengatakan bahwa keputusan-keputusan terbesar Alibaba selama 20 tahun terakhir, sama sekali tidak terkait dengan keuntungan.

"Di balik setiap keputusan kami – teknologi yang kami investasikan, produk yang kami buat – kami mempertimbangkan apakah mereka bisa memecahkan masalah masyarakat, apakah mereka digerakkan oleh misi, visi dan nilai-nilai kami," ujar Jack Ma.

Selama 20 tahun mendatang, Jack Ma meminta Alibaba untuk menjadikan dunia lebih hijau, inklusif dan berkelanjutan.

Dalam pidato sambutannya, Daniel Zhang juga berbicara tentang masa depan, ia mengatakan bahwa tujuan Alibaba adalah melayani lebih dari 1 miliar konsumen secara global, dan menangani transaksi senilai RMB 10 triliun hingga tahun 2024.

Alibaba juga perlu membantu para konsumen bisnisnya untuk mendigitalisasi bisnisnya secara holistik, mulai dari perdagangan, keuangan, logistik, dan komputasi awan, tambah Daniel Zhang. Pemasaran, pengelolaan saluran pemasaran, pembuatan produk, desain produk, layanan pelanggan, pengelolaan usaha, semua adalah hal-hal yang bisa dibantu "Alibaba Operating System" untuk bertransformasi secara digital.

"Hanya dengan cara ini kita bisa membantu semua pelaku usaha untuk maju ke depan menyongsong masa depan yang cerdas dan terdigitalisasi," ujar Daniel Zhang.

Namun, seperti Jack Ma, ada nuansa kepentingan bersama dalam misi besar itu. "Kami ingin terus menciptakan nilai-nilai tambah bagi masyarakat, memecahkan masalah masyarakat, dan menjadi perusahaan yang memikul beban masyarakat," lanjut Zhang.

"Jika upaya-upaya kami bisa membantu masyarakat bahkan dengan skala kecil, kami akan sungguh bahagia. Kami berharap para konsumen dan mitra kami bisa berkinerja lebih baik daripada kami," ujarnya.

6 Nilai-nilai baru Perusahaan

Alibaba juga menandai era barunya ini dengan memperbaharui nilai-nilai perusahaannya, sejalan dengan evolusi bisnis dan perubahan di dunia. Pengumuman adanya pembaruan nilai-nilai ini juga menegaskan kembali misi Alibaba: "Memudahkan cara berbisnis di mana saja" dan mempertajam visinya, bahwa ‘Alibaba bermaksud menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan akan hadir selama 102 tahun’ di era digital, hal ini menekankan prinsip tanggung jawab, bukannya megejar kekuatan ataupun skala bisnis.

6 nilai-nilai perusahaan yang sebelumnya adalah: 1) customers first, 2) trust, 3) integrity, 4) teamwork, 5) embrace change dan 6) passion.

Berikut adalah 6 nilai-nilai perusahaan yang diumumkan Alibaba:

Customers First, Employees Second, Shareholders Third - Konsumen adalah prioritas yang pertama, karyawan kedua, dan para pemegang saham yang ketiga. Memahami dan menjawab kebutuhan dan masalah para konsumen menjadi tanggung jawab terbesar Alibaba. Hanya dengan menciptakan nilai-nilai yang berkelanjutan bagi konsumen, perusahaan dapat menciptakan manfaat jangka panjang bagi karyawan dan pemangku kepentingan kami. Chief Financial Officer Maggie Zhou menjelaskan: "Pada tahun-tahun sulit perekonomian, sekitar tahun 2007-2008, banyak UMKM ekspor yang terkena dampak secara signifikan. Setelah diskusi yang panjang, akhirnya kami memutuskan untuk memotong biaya produk kami sebesar 60% untuk mencoba membantu para eksportir ini. Pada waktu itu, para investor terkejut atas keputusan kami, namun keputusan ini adalah cerminan yang tepat atas nilai "customer first". Produk tersebut berkontribusi sebanyak 60-70% dari total pendapatan kami. Dasar pemikirannya disini sangat sederhana: Kami perlu membantu. Tanpa UMKM ini, kami akan kehilangan bisnis kami, oleh karena itu, konsumen harus menjadi prioritas utama."

Trust makes everything simple - Kepercayaan akan memudahkan segala hal. Kepercayaan adalah hal yang berharga, perlu dipupuk dan dijaga. Aliren diharapkan (sebutan untuk karyawan Alibaba) untuk berterus terang, membela nilai-nilai yang benar dan mengandalkan satu sama lain melalui kepercayaan. CEO For Ant Financial Eric Jing menjelaskan, tingkat kepercayaan di dalam perusahaan antara karyawan satu sama lain, juga merupakan hal yang penting: "Kepercayaan dan transparansi yang kami bangun diantara kami, menjadikan organisasi kami jauh lebih efisien."

Change is the only constant - Perubahan merupakan satu-satunya yang tak pernah berubah. Dunia terus berubah, bahkan ketika kita tidak berubah. Menerima perubahan, baik dalam mengubah diri sendiri atau mendorong perubahan dalam perusahaan, adalah hal yang unik dalam DNA Alibabai dan harus dijunjung tinggi. Executive Vice Chairman Joe Tsai menjelaskan, "Kami bekerja dalam bidang dengan perubahan yang sangat cepat, dan hal yang selalu konstan adalah perubahan itu sendiri."

Today’s best performance is tomorrow’s baseline - Kinerja terbaik hari ini menjadi acuan esok hari. Pendekatan terus maju dan lebih baik ini telah membantu Alibaba bertahan dalam momen-momen paling menantang dan berkembang ketika perusahaan telah berada di depan. Semangat Alibaba berarti, terus-menerus menantang dan memotivasi diri sendiri serta berusaha untuk melampaui parameter normal. "Semua orang di sekitar kita terus berkembang untuk menjadi lebih baik, demikian juga dengan kompetitor kita juga berkembang dan pelanggan kita juga mengharapkan layanan yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, kami harus terus menjadi lebih baik. Kami selalu mengingatkan para Aliren untuk jangan mudah puas terhadap diri sendiri. Terus lihat ke atas dan cari celah untuk berkembang. Jangan pernah melihat ke belakang dan berpikir bahwa semua yang kita lakukan sudah cukup," tutur Joe Tsai.

If not now, when? If not me, who? - Kalau bukan sekarang, kapan? Kalau bukan aku, siapa? Kalimat ini adalah slogan pada iklan lowongan pekerjaan Alibaba yang pertama. Hingga saat ini, nilai inilah yang diinginkan ada di karyawan Alibaba ketika melihat dirinya dalam perspektif bisnis. Slogan ini memberikan mereka tujuan dan dorongan untuk terus maju. Jane Jiang, karyawan Alibaba yang ke-13 dan saat ini menjabat sebagai Deputy Chief People Officer, memaparkan rasa cintanya atas nilai ini. "Ada dua pesan penting pada kalimat ini. Pertama, kita harus percaya pada diri sendiri. Kita punya kemampuan untuk berkontribusi bagi tim, perusahaan, pelanggan, dan bahkan bagi masyarakat."

Live seriously, work happily - Hidup dengan serius, bekerja dengan bahagia. Bekerja dilakukan untuk hari ini, tapi hidup adalah untuk selama-lamanya. Alibaba ingin Aliren untuk sungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan dan berbahagia menikmati pekerjaannya sebagaimana seseorang menikmati kehidupan. Alibaba menghargai keputusan-keputusan yang didasari oleh keseimbangan pekerjaan dan kehidupan dari masing-masing karyawannya.

Daniel Zhang menjelaskan bahwa dirinya ingin menyatukan semua Aliren melalui nilai-nilai ini, walau mungkin tiap individu memiliki interpretasi yang berbeda. "Saat ini, kami sudah memiliki karyawan dari seluruh dunia, kami menggunakan platform dan memiliki tujuan yang sama. Inilah waktunya bagi kita untuk bersama-sama menerapkan nilai-nilai baru ini," tutup Zhang. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jack Ma, Orang Terkaya  di China Kini Jual Makanan Kemasan
Jack Ma, Orang Terkaya di China Kini Jual Makanan Kemasan

Jack Ma membuka startup bisnis makanan bernama Hangzhou Ma's Kitchen Food.

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Ditolak Kerja 30 Kali, Pria Ini Kini Jadi Miliarder Dunia
Ditolak Kerja 30 Kali, Pria Ini Kini Jadi Miliarder Dunia

Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di China.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka-sangka, Pria Asal China Ini Sukses Menjadi Miliarder Usai Dengar Pidato Bill Gates
Tak Disangka-sangka, Pria Asal China Ini Sukses Menjadi Miliarder Usai Dengar Pidato Bill Gates

Saat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.

Baca Selengkapnya
24 Jam Terakhir Jokowi Sebagai Presiden
24 Jam Terakhir Jokowi Sebagai Presiden

Jokowi memanfaatkan waktu di akhir masa jabatannya sebagai Presiden dengan berbagai agenda.

Baca Selengkapnya
Belasan Tahun jadi Bos Facebook, Sekarang Miliarder Ini Cabut dari Meta
Belasan Tahun jadi Bos Facebook, Sekarang Miliarder Ini Cabut dari Meta

Padahal sosok ini sudah bekerja di raksasa teknologi tersebut lebih dari 10 tahun.

Baca Selengkapnya
3 Orang Ini Dijuluki Elit Global, Punya Harta Rp 3.000 Triliun, Tidak Ada Nama Bill Gates
3 Orang Ini Dijuluki Elit Global, Punya Harta Rp 3.000 Triliun, Tidak Ada Nama Bill Gates

Di dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya
Mark Zuckerberg Kini Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya Nomor Dua di Dunia, Jumlah Kekayaannya Bikin Melongo
Mark Zuckerberg Kini Dinobatkan Sebagai Orang Terkaya Nomor Dua di Dunia, Jumlah Kekayaannya Bikin Melongo

Saat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.

Baca Selengkapnya
10 Fakta Menarik Jensen Huang, CEO Nvidia yang Kalahkan Microsoft dan Apple Hingga Jadi Perusahaan Nomor Satu di Dunia
10 Fakta Menarik Jensen Huang, CEO Nvidia yang Kalahkan Microsoft dan Apple Hingga Jadi Perusahaan Nomor Satu di Dunia

Jensen Huang tercatat sebagai orang terkaya ke-11 di dunia, dengan total kekayaan bersihnya meningkat lebih dari USD4 miliar.

Baca Selengkapnya
Hartanya Turun Rp215 Triliun, Pendiri e-Commerce Temu Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di China
Hartanya Turun Rp215 Triliun, Pendiri e-Commerce Temu Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di China

Turunnya saham PDD membuat posisi Huang sebagai orang terkaya di dunia, turun ke posisi 50 orang terkaya di dunia.

Baca Selengkapnya
Mantan Agen CIA Dipenjara 10 Tahun karena Jual Informasi ke Negara Ini
Mantan Agen CIA Dipenjara 10 Tahun karena Jual Informasi ke Negara Ini

Mantan pejabat CIA dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena menjadi mata-mata untuk negara lain.

Baca Selengkapnya