HUT ke-5 Startup Aruna: Dari Eksportir Lobster hingga Raih Pendanaan US$ 5,5 Juta
Merdeka.com - Perusahaan rintisan (startup) teknologi kelautan, Aruna, menjadi satu dari sembilan startup yang dibawa Kemenparekraf RI ke acara South By Southwest 2021 di Amerika Serikat. Acara yang digelar secara daring di Houston, Texas, ini baru rampung pada 21 Maret lalu.
Di konferensi kreatif tingkat dunia ini, Aruna tampil di booth Archipelageek. Raihan ini bertepatan dengan ulang tahun ke-5 Aruna pada tahun ini.
Diketahui, startup ini telah mengekspor 331 ton hasil laut. Bahkan, walaupun diterpa pandemi, pada tahun lalu jumlah ekspor Aruna tumbuh tujuh kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Acara apa yang baru saja diselenggarakan? Fadia dan suaminya, Ashraff Abu, baru saja menikahkan putri mereka yang juga cucu A Rafiq dalam sebuah acara resepsi yang mewah.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Siapa yang hadir di acara peluncuran? Dari Syahnaz Sadiqah Hingga Rachel Vennya, Ini Deretan Artis yang Hadiri Acara Peluncuran Koleksi Terbaru dari Brand Fashion Milik Nagita
-
Siapa yang terlibat dalam peluncuran aplikasi? Anggota komite Badan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Abdul Halim dan Iwan Prasetya Adhi bersama Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta meluncurkan integrasi alikasi XStar dari BPH Migas dan aplikasi Ninja dari Pemerintah Kabupaten Jepara.
Aruna juga menyumbang 20 persen dari total ekspor lobster Indonesia pada tahun lalu. Ini membuktikan bahwa potensi laut Indonesia tidak main-main dengan pendekatan teknologi tepat.
Aruna telah mengantongi US$ 5,5 juta dari pendanaan terakhir. Dana ini fokus untuk menghubungkan para nelayan, khususnya nelayan kecil dengan pasar internasional dengan platform digital yang memberikan transaksi yang adil bagi nelayan.
Startup ini menempatkan rumah guyub para nelayan di desa-desa pesisir yang disebut dengan Aruna Site. Aruna Site menjadi tempat transaksi ikan sekaligus berkumpulnya nelayan sambil belajar bersama tentang perikanan berkelanjutan.
“Selama 5 tahun Aruna berdiri sejak 2016, kami telah menempatkan 32 Aruna Site di seluruh penjuru Tanah Air. Kebanyakan berada di desa pesisir Indonesia Timur. Dari Kalimantan Timur, Sulawesi, hingga Papua Barat. Kami juga mengarahkan para nelayan untuk fokus pada komoditas yang bernilai jual tinggi serta dapat memberikan lapangan kerja bagi warga pesisir seperti rajungan. Banyak tenaga kerja yang terserap dari proses pengolahan rajungan ini. Mereka berkontribusi dari penangkapan, pengupasan hingga pengolahannya,” ujar Indraka Fadhlillah, Chief Commercial Officer (CCO) Aruna, dalam keterangannya, kemarin.
Salah satu nelayan yang dibantu Aruna adalah Harmoko, dari Berau, Kalimantan Timur, yang rutin bertransaksi dengan Aruna sejak awal 2017. Harmoko bercerita bahwa arahan dari Aruna membantunya untuk lebih fokus bekerja. Contohnya, ia kini fokus menangkap rajungan yang ternyata diminati di Amerika Utara sehingga dapat menjualnya dengan harga bersaing.
Selain itu, Aruna juga menerapkan sistem bonus berupa kupon berhadiah yang dapat ditukar alat pancing atau sembako. Selama tahun lalu, Harmoko menangkap lebih dari satu ton rajungan untuk Aruna.
Platform Pasar Hasil Laut Terbesar
©2021 Merdeka.com
Farid Naufal Aslam, CEO Aruna, mengatakan tema hari jadi kelima adalah ‘Sailing The Future’. Karena kami telah membuktikan bahwa masa depan yang dikira masih jauh ternyata bisa kita arungi sekarang.
"Cita-cita lima tahun yang lalu bukan hanya isapan jempol. Satu pembelajaran selama 5 tahun ini adalah secanggih apa pun inovasi yang ada di depan mata, yang penting adalah kebutuhan manusianya dulu. Semua harus berangkat dari kebutuhan manusianya,” ujarnya.
Dengan melakukan digitalisasi kepada nelayan, kinerja nelayan akan terukur sehingga memiliki justifikasi jelas untuk mengajukan pinjaman melalui mitra P2P ataupun perbankan. Seperti dengan Bank BNI untuk menyalurkan KUR Mikro di daerah Balikpapan. Sampai saat iniada sekitar ratusan nelayan yang mendapatkan pinjaman untuk modal melaut.
“Sebelum terpikir untuk membuat Aruna, ide bisnis di kepala saya macam-macam. Tapi lalu diingatkan untuk kembali lagi dengan hal yang paling saya pahami, kampung halaman saya. Dari kecil, saya lahir dan tumbuh di Kampung Baru, Balikpapan dan melihat sendiri kondisi yang ada di desa pesisir tempat saya tinggal ini. Dan terbukti, ini menjadi insight yang mendalam sehingga kita bisa Sailing The Future alias membawa masa depan untuk diarungi sekarang, yang menginspirasi tema hari jadi kita yang kelima ini,” tambah Utari Octavianty, co-founder dan General Director Aruna.
Sebagai startup, Aruna membangun platform integrasi pasar hasil laut terbesar di Indonesia yang menghubungkan nelayan kecil ke pasar global. Digitalisasi proses transaksi hasil laut dari Aruna ini memberikan harga yang adil kepada nelayan, sekaligus menyajikan data yang lengkap tentang traceability atau pelacakan. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBRI terus konsisten dalam memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaProgram HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaStartup yang didirikan para artis ini merambah bidang yang beragam. Mulai dari hiburan, kecantikan hingga kuliner.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaBesarnya biaya tinggi dipicu beberapa faktor, di antaranya minimnya petani.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca SelengkapnyaMereka juga akan mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO.
Baca Selengkapnya