Idtalent, platform digital pencarian kerja besutan Putra Nababan
Merdeka.com - Dua puluh tiga tahun kehidupan Putra Nababan selalu tak jauh-jauh dari manajemen keredaksian. Semua posisi kenyang dicicipinya, mulai reporter hingga pemimpin redaksi. Terakhir, wartawan senior ini memegang kendali dapur MetroTv dan Metrotvnews.com. Bahkan dalam sejarah media itu hadir, Putra adalah satu-satunya pemimpin redaksi paling muda dan paling lama.
Menjadi pemimpin redaksi paling muda, ternyata tak membuatnya lupa akan 'bahayanya' zona nyaman. Zona yang membuat orang terlena sehingga merasa tak ingin berbuat apa-apa lagi. Tetapi, Putra tidak begitu. Di tengah kepemimpinannya tiba-tiba dia berpikir untuk banting setir menjadi wirausaha.
Namun bagi dia, memutuskan menjadi wirausaha bukanlah sebuah perkara gampang. Banyak hal yang menjadi pertaruhan dia. Terutama mental yang diubah dari karyawan menjadi wirausaha. Singkat cerita, tekad bulat dikantongi Putra yakin mundur dari tempat ia bekerja dan melepaskan jabatannya sebagai pemimpin redaksi untuk menjadi wirausaha. Keputusannya itu diakuinya telah dipikir matang.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara IDCamp 2024 membantu talenta digital? IDCamp diharapkan dapat membantu memproduksi lebih banyak talenta digital yang siap menghadapi tantangan teknologi yang dinamis.
-
Siapa yang membantu Ida memulai usahanya? Usaha ini diinisiasi oleh Siti Haida Hutagaol (59) sejak Agustus 2016. Wanita yang akrab disapa Ida ini memulai usahanya bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) yang bermula dari kekalahan dalam ajang Agro Pangan Lestari pada 2015 lalu.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
"Secara profesi saya sudah selesai. Ibaratnya kalau Polisi sudah menjadi Kapolri, TNI sudah menjadi panglima TNI, hakim sudah menjadi hakim agung, juga diplomat menjadi dubes, dan usia juga masih muda," ujar Putra saat bincang santai dengan beberapa awak media di Jakarta.
Setelah meninggalkan tempat dia bekerja, Putra saat ini tengah menggeluti bisnis startup bersama dua rekannya. Pria berusia 42 tahun ini nampaknya paham betul tren bisnis yang tengah berkembang di negeri ini. Terlebih, ia menyatakan bahwa dirinya tipikal orang yang peka terhadap perkembangan.
Misalnya saja, sejak awal karir sebagai wartawan dia bekerja di media cetak. Seiring berjalannya waktu, televisi membuatnya tertarik lantaran memiliki daya jangkau lebih luas. Kemudian tak lama, perubahan pun terjadi lagi. Muncul internet yang membuat media massa berbondong-bondong memasuki dunia dot com. Termasuk saat itu media yang dipimpinnya juga membuat portal berita. Bekal kepekaannya terus dia asah sehingga terpikirkan membuat bisnis baru dengan membangun platform digital.
Babak Baru
Idtalent adalah nama platform digital besutan Putra. Sederhananya, Idtalent mirip-mirip dengan platform pencarian kerja. Hanya saja, startup rintisan dia bersama dua orang rekannya punya keunggulan. Keunggulannya adalah dengan fitur Pengembangan Diri dan Persiapan Karir. Fitur ini layaknya tes namun dikemas sebagai fun quiz. Tujuannya agar seseorang bisa mengenali potensinya terlebih dahulu dan mengembangkan diri.
Setelah melakukan tes dan mengetahui hasilnya, bisa dicocokkan dengan persyaratan dan kebutuhan yang diajukan perusahaan. Menariknya, proses wawancaranya saat rekruitmen tak sampai harus bertatap muka secara langsung. Proses tersebut dilakukan tatap muka secara online alias video call.
Cara ini, kata Putra, semua orang yang ada di seluruh Indonesia mempunyai kesempatan yang sama. Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk pergi ke kantor perusahaan yang dilamar, terutama yang berada di luar pulau Jawa.
"Dengan Idtalent, anak Banda Aceh bisa diwawancara. Begitu juga dengan yang ada di Atambua. Mereka yang tidak berada di Pulau Jawa, bisa melakukan wawancara tatap muka secara online," katanya.
Selain itu, perusahaan yang menggunakan jasa Idtalent tak perlu repot-repot mewawancarai kandidat karyawan mereka. Idtalent telah merekrut recruiter freelance yang dijamin kualifikasinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya saja, untuk lowongan perbankan, maka yang akan mewawancari pelamar adalah orang yang pernah dan memiliki pengalaman bekerja di perbankan. Dengan cara ini, efisien waktu juga untuk perusahaan.
Idtalent ini memang baru setahun dirintis Putra dan partnernya dan saat ini telah memiliki 20 klien. Rata-rata kliennya adalah perusahaan yang masih berskala UMKM. Namun beberapa kliennya juga datang dari perbankan.
Keputusan Putra membangun bisnis ini berkaca dari riset Deloitte tahun 2016, talent acquisition merupakan salah satu tren 'disruptive' di bidang teknologi Human Resource di masa yang akan datang. Potensi pasarnya juga sangat besar. Fokus industri di bidang ini antara lain menyediakan solusi untuk mencari dan menilai kandidat yang tepat, tes kepribadian dan psikologi, managemen wawancara dan wawancara video, dan mengatur proses rekrutmen yang kompleks secara menyeluruh.
Kata Deloitte, selain nilai pasarnya besar, talent acquisition juga memiliki peranan strategis bagi banyak perusahaan. Perusahaan teknologi yang bertumbuh cepat, misalnya, dapat berhasil atau gagal dalam menjalankan rencana bisnis tergantung pada seberapa cepat mereka mendapatkan engineer, marketing dan sales yang tepat. Demikian juga industri lainnya. Intinya adalah, perusahaan akan semakin membutuhkan solusi rekrutmen yang cepat, efektif dan efisien. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DTS merupakan pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaTiga orang Indonesia pada akhirnya bergabung dengan klub-klub pengusaha jempolan tanah air.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah era disrupsi teknologi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaKomandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan bersama Koordinator TKN Fanta Karir, Andika Deni Prasetya menggelar jumpa pers membahas program kerja untuk anak muda.
Baca SelengkapnyaBila betul-betul dijalankan, inovasi ini barangkali akan menarik bagi pelaku UKM.
Baca SelengkapnyaIndosat Ooredoo Hutchison bekerjasama dengan UiPath buat modul IDCamp.
Baca SelengkapnyaMeski banyak startup berguguran, peluang perusahaan mencari developer kian bertambah.
Baca SelengkapnyaDesain Besar Manajemen Talenta Nasional 2024-2045 dirancang untuk memberikan arah yang jelas dalam pengembangan talenta.
Baca SelengkapnyaScala by Metranet Jalin Kolaborasi dengan Rakamin, upaya tingkatkan kapabilitas di ranah Business Operations Management untuk optimalkan kapabilitas.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPersatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bekerja sama dengan platform bio link S.id untuk populerkan produk dan layanan buatan Indonesia.
Baca Selengkapnya