Ilmuwan Cari 'Pasien Nol' Covid-19, Kasus Pertama Muncul 17 November 2019
Merdeka.com - Virus corona kini sudah menjadi pandemi. Meski wabah ini pertama kali ramai di akhir Januari lalu, sebenarnya, kasus pertama muncul jauh sebelum itu.
Melansir Laporan dari The Wall Street Journal dan data baru dari Pemerintah Tiongkok yang dimuat South China Morning Post via Business Insider, kasus pertama virus corona muncul pada 17 November 2019.
Namun baru pada akhir Desember para pejabat Tiongkok sadar bahwa mereka memiliki virus baru, dan justru melarang berbagai informasi tentang virus ini dibagi ke publik.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Otoritas kesehatan Tiongkok sendiri melaporkan adanya kasus pertama dari Covid-19 pada WHO di 31 Desember 2019. Namun dari data yang merupakan hasil penelitian para ilmuwan, "pasien nol" atau pembawa pertama dari virus ini adalah seorang pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei, Tiongkok.
Dari laporan surat kabar tersebut, data masih belum konklusif soal pasien nol ini, namun data pendukungnya sangat konsisten dengan penelitian lain.
Antara lain adalah bukti bahwa orang pertama yang dites positif menunjukkan gejala pada 8 Desember, tanggal kasus pertama yang dikonfirmasi.
Penelitian lain menyebutkan bahwa orang pertama yang dites positif terkena virus muncul pada 1 Desember.
Terlebih lagi, dari penelitian yang dipublikasikan oeh tim peneliti penyakit menular dari Tiongkok, menemukan bahwa ada pengguna WeChat yang menggunakan istilah yang berkaitan dengan gejala virus corona ini, lebih dari dua minggu sebelum kasus pertama dikonfirmasi.
Hal ini mengindikasikan bahwa virus corona beredar seminggu sebelum kasus pertama didiagnosis dan dilaporkan.
Identifikasi Pasien Nol Untuk Tahu Persebaran Awalnya
Data yang diungkap Pemerintah Tiongkok ini memberikan petunjuk soal kemunculan dan penyebaran virus yang kini jadi pandemi ini.
Hal ini dikarenakan dengan mengetahui pasien nol, bagaimana wabah tersebut menyebar bisa diketahui. Pasalnya, para dokter sangat butuh dari mana virus ini menyebar agar persebarannya bisa dihentikan.
Pekerjaan rumahnya sendiri sudah cukup berat. Kini ilmuwan hanya tahu perkiraan waktu terinfeksinya, namun tak tahu pasien nol-nya siapa dan bagaimana ia menyebar virusnya di awal.
Hal ini makin sulit diidentifikasi, karena sudah mustahil di awal. Pencarian ini dilakukan kala jumlah infeksi Covid-19 sudah menggunung, dan menggali data makin susah.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya