Ilmuwan ciptakan panel surya yang hasilkan listrik dan hidrogen
Merdeka.com - Suatu riset energi menunjukkan suatu yang menggairahkan minat para ilmuwan. Penyebabnya adalah adanya penemuan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang menghasilkan hidrogen disamping listrik oleh ilmuwan dari Bowling Green State University. Hidrogen dipandang oleh ilmuwan sebagai sumber energi masa depan karena menawarkan sumber energi yang tak terbatas dan bersih.
Pengembangan teknologi panel surya terbaru ini , menurut informasi Ubergizmo (01/09), berinti pada penggunaan material nano-crystal buatan. Material tersebut memiliki dua komponen sekaligus yaitu yang bersifat photo catalysis yang mampu menghasilkan hidrogen ketika panel ditenggelamkan pada permukaan air. Komponen kedua bersifat photovoltaic, mengubah cahaya menjadi energi listrik.
Tentu penemuan ini sangat menggairahkan hati para ilmuwan. Karena selama ini, hidrogen memang digadang sebagai sumber energi masa depan. Namun ilmuwan kesulitan memproduksi hidrogen dalam jumlah besar dan skala ekonomis walau bahan bakunya melimpah. Untuk memisahkan molekul hidrogen (H) dari bahan bakunya, Air (H2O), dibutuhkan energi listrik yang sangat besar. Tentu hal ini menyulitkan memproduksi hidrogen dalam jumlah besar karena menjadi tidak ekonomis.
-
Bagaimana panel surya bisa menghasilkan listrik? Proses ini menggunakan prinsip fotovoltaik, di mana cahaya matahari diubah menjadi aliran listrik yang dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik.
-
Manfaat apa yang didapat dari panel surya? Dengan menggunakan panel surya, pengguna bisa menghasilkan listrik sendiri sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada listrik dari PLN.
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
-
Kenapa panel surya baik untuk lingkungan? Panel surya adalah sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara.
-
Apa manfaat utama menggunakan panel surya? Salah satu cara yang paling efektif untuk menghemat listrik adalah dengan memanfaatkan energi alternatif, seperti panel surya. Panel surya mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari, sehingga tidak memerlukan bahan bakar tambahan dan juga tidak menghasilkan emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Hidrogen memiliki sifat mudah terbakar dan memiliki kandungan energi yang tinggi. Itulah sebab ilmuwan begitu tergoda akan hidrogen selain bahan bakunya mudah didapat dan memiliki kandungan energi yang tinggi. Hidrogen juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi.
Panel surya terbaru ini berhasil diproduksi dalam skala riset. Namun ilmuwan yakin mereka dapat mewujudkannya dalam skala besar atau industri. Bila berhasil maka impian untuk mendapat energi bersih tidak hanya menjadi angan-angan. (mdk/ikh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panel surya menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaUji coba ini pernah dilakukan dan dapat menghantarkan listrik ke 10.000 rumah.
Baca SelengkapnyaMaterial baru dari Universitas Oxford mengubah cara pemanfaatan energi surya, lebih efisien dan fleksibel, tanpa memerlukan ladang surya besar.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan mengacu pada sumber energi alam yang dapat diperbaharui secara terus-menerus.
Baca SelengkapnyaPLTS kini menjadi alternatif energi ramah lingkungan di DKI Jakarta. Sejumlah gedung dan rumah warga mulai memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaRencananya pada 2023 sampai 2030 akan dilaksanakan pengembangan energi hidrogen dan amonia sebagai turunan dari hidrogen.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaMobil jenis ini juga dianggap lebih hemat dalam jangka panjang karena tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaSaat ini PLN telah menapaki tahap penting dalam mendukung transisi energi tanah air menuju swasembada energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mematok target besar dalam memanfaatkan energi surya, 4,680 MW pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBanyak negara maju yang ingin membuat matahari buatan.
Baca Selengkapnya