Ilmuwan ciptakan robot yang digerakkan dengan tenaga air seni
Merdeka.com - Semua hal nampaknya dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat, contohnya saja para peneliti gabungan dari 2 universitas ini gunakan air kencing untuk hidupkan robot.
Selama 10 tahun, University West of England dan University of Bristol mengembangkan sebuah robot yang sumber tenaganya menggunakan air kencing.
Dikutip dari The Register (08/11), para peneliti percaya bahwa urin atau air seni ini dapat digunakan layaknya darah atau pemacu jantung pada manusia.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Apa yang dihasilkan robot AI selain oksigen? Bukan hanya oksigen, Jiang menyatakan bahwa robot ini dapat membuat berbagai bahan kimia.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Bagaimana robot itu mengendalikan gerakannya? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
Oleh karenanya, dengan menggunakan robot bertenaga urin bernama EcoBots III ini, maka tugas-tugas berbahaya seperti menjelajahi daerah yang beradiasi, tempat berpolusi atau juga daerah yang berbahaya bagi manusia.
Air kencing tersebut akan disalurkan ke sebuah 'jantung' buatan yang ada di dalam robot tersebut. Dengan pengolahan serta instrumen elektonik di dalamnya, maka urin yang awalnya boleh dibilang tidak berguna tersebut dapat memacu jantung buatan itu agar bisa menggerakkan sang robot.
Jantung buatan itu mampu menampung 24,5 ml air seni dan setelah diolah akan disalurkan ke setiap 'oto buatan' yang juga terdapat di dalam tubuh EcoBots tersebut.
Untuk sementara, EcoBots III ini masih belum dapat diujicobakan secara nyata karena masih dalam tahap pengembangan.
Menjadi satu hal yang unik dengan inovasi seperti ini. Bahkan ada kemungkinan di masa mendatang, semua hal yang awalnya menjijikkan atau tidak berguna dapat menjadi sesuatu yang berharga, contohnya saja urin menjadi tenaga penggerak robot atau juga kotoran menjadi bahan bio gas. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaRobot AI ini bakal punya kontribusi besar bagi umat manusia bila memutuskan tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaOrang Yunani Kuno menciptakan robot pertama di dunia 2.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaSeorang Mahasiswa Ciptakan Kecoa Cyborg yang Bisa Membantu Misi Penyelamatan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar robot aneh di dunia yang pernah dipamerkan.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaMesin ini memiliki kerangka yang mirip dengan gajah sungguhan, dengan bagian tubuh yang diperbesar dan kaki-kaki yang kuat.
Baca SelengkapnyaPenemuan Aryanto dinilai sangat inovatif lantaran mampu mengatasi krisis bahan bakar bumi di masa depan.
Baca SelengkapnyaAda banyak tantangan yang dihadapi, tetapi akhirnya sukses juga melakukan operasi di luar angkasa.
Baca Selengkapnya