Ilmuwan Ini Sebut Sampah Peradaban Alien Pernah Lintasi Bumi
Merdeka.com - Bagi banyak pihak, keberadaan alien memang dianggap ada. Namun, kedatangannya ke Bumi tempat kita tinggal masih belum terjadi. Hal ini dikarenakan kehidupan di luar Bumi tersebut harus memiliki peradaban super canggih untuk mencapai sini.
Namun menurut Avi Loeb, Ketua Departemen Astronomi Harvard, kemungkinan besar itu adalah 'sampah' peradaban alien. Dan dia yakin bahwa dirinya sudah menemukan sebagian dari sampah itu.
Dalam bukunya yang akan rilis pada 26 Januari 2021, "Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth", profesor itu memaparkan kasus menarik mengapa sebuah objek yang baru-baru ini mengembara ke tata surya Bumi bukan sekadar batu, tapi sebenarnya adalah bagian dari teknologi alien.
-
Mengapa ilmuwan mencari sampah luar angkasa? Potongan-potongan tersebut pada akhirnya nanti berpotensi menabrak satelit yang sedang beroperasi.
-
Bagaimana cara ilmuwan untuk mencari sampah luar angkasa? Setelah memperkirakan hal tersebut akhirnya tim peneliti membandingkan data sinyal yang diukur oleh Deep Space Network milik NASA dan jaringan antena di seluruh dunia yang membantu badan antariksa AS berkomunikasi dengan alat-alat luar negeri yang tersebar jauh.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi? Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya. Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
-
Apa yang dilihat alien di Bumi? Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menggunakan sebuah teknologi yang setara dengan Teleskop James Webb, alien pasti dapat menyimpulkan bahwa ada sebuah peradaban modern di Bumi.
-
Di mana sampah luar angkasa bertebaran? Mengutip Space, Minggu, (17/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), pada November lalu terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
Objek itu bergerak menuju tata surya Bumi dari arah Vega, bintang terdekat yang berjarak 25 tahun cahaya, dan mencegat bidang orbit tata surya Bumi pada 6 September 2017. Demikian sebagaimana dilansir New York Post via Tekno Liputan6.com.
Pada 9 September 2017, lintasannya mendekat ke matahari. Lalu pada akhir September 2017, ia melesat dengan kecepatan sekitar 58.900 mil per jam melewati jarak orbit Venus.
"Dan kemudian pada 7 Oktober, alien tersebut melesat melewati Bumi sebelum bergerak cepat menuju konstelasi Pegasus dan kegelapan di sekitarnya," tulis Loeb di dalam bukunya.
Ukuran Objek
Objek itu pertama kali ditemukan oleh sebuah observatorium di Hawaii melalui Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (Pan-STARRS), teleskop definisi tertinggi di dunia.
Objek luar angkasa sepanjang sekitar 91 meter tersebut dijuluki 'Oumuamua', objek antarbintang pertama yang terdeteksi di dalam tata surya Bumi.
Para astronom menyimpulkan bahwa benda itu tidak terikat oleh gravitasi matahari, yang menunjukkan bahwa ia hanya bergerak melewatinya.
Sayangnya, belum ada foto detail yang dapat diambil, tetapi para astronom sebenarnya bisa 'melatih' teleskop mereka pada objek tersebut selama 11 hari, untuk mengumpulkan banyak data lain.
Seperti Komet
Awalnya, para ilmuwan mengira itu adalah komet biasa. Namun Loeb mengatakan bahwa asumsi berisiko memungkinkan sesuatu yang lazim untuk menentukan apa yang mungkin kita temukan.
"Apa yang akan terjadi jika manusia gua melihat ponsel?" Dia bertanya. Loeb mengklaim telah melihat bebatuan sepanjang hidupnya, dan dia mengira itu hanya batu yang berkilau.
Ia kemudian membuka pikirannya pada kemungkinan lain. "Itu bukan komet, tetapi teknologi yang dibuang dari peradaban alien," ucapnya.
Sejumlah properti yang tidak biasa tentang objek tersebut membantu Loeb membuat kesimpulan itu.
Para astronom melihat cara Oumuamua memantulkan sinar matahari. Kecerahannya bervariasi sepuluh kali lipat setiap delapan jam, menunjukkan bahwa itu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rotasi penuh.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa benda itu setidaknya lima sampai sepuluh kali lebih panjang daripada lebarnya, seperti bentuk cerutu.
Sumber: Liputan6.comReporter: Iskandar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBegini jika alien memiliki teleskop yang sama canggihnya dengan James Webb.
Baca SelengkapnyaIni riwayat manusia mulai memikirkan keberadaan alien di alam semesta.
Baca SelengkapnyaBerita tentang dua jasad yang konon berasal dari makhluk luar angkasa tersebut menjadi viral di dunia maya.
Baca SelengkapnyaFakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaIlmuwan sebelumnya sudah mengatakan mayat alien yang dipamerkan di Meksiko pekan lalu berasal dari kumpulan tulang manusia dan hewan yang dirangkai.
Baca SelengkapnyaKeyakinan akan kunjungan alien ke Bumi meningkat, bisa memicu teori konspirasi yang dapat mengganggu kepercayaan publik pada lembaga demokratis.
Baca SelengkapnyaTemuan fakta baru terkait mumi alien misterius itu diungkap arkeolog forensik di Institute of Legal Medicine of Peru.
Baca SelengkapnyaTemuan Mengejutkan, Ilmuwan Ungkap Ada Bongkahan Planet Alien di Dalam Bumi
Baca SelengkapnyaDiketahui sisa-sisa mumi berukuran kecil ini diambil dari Cusco, Peru.
Baca SelengkapnyaAstronot ini mengklaim pesawat makhluk luar angkasa (UFO) pernah mendarat di Bumi.
Baca Selengkapnya