Ilmuwan Jepang temukan oksigen pertama di alam semesta
Merdeka.com - Oksigen adalah gas yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup di Bumi, dan hasil penelitian ilmuwan terbaru berhasil menemukan tempat oksigen pertama kali terbentuk.
Menggunakan teleskop radio ALMA di Chili, ilmuwan National Astronimical Observatory of Japan dan beberapa astronomer dari universitas-universitas di Jepang berhasil menemukan galaksi SXDF-NB1006-2 empat tahun lalu. Nah, berdasarkan hasil penelitian lanjutan, tahun ini mereka menemukan jejak pertama oksigen di galaksi itu.
Terbentuk setelah Big Bang
-
Bagaimana peran oksigen dalam tubuh manusia? Hal ini karena tubuh kita sebagian besar terdiri dari air sehingga sebagian besar oksigen merupakan bagian dari “O“ dalam H2O. Oksigen juga sangat penting untuk produksi energi dan metabolisme, atau proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
-
Dimana ditemukan oksigen gelap? Mereka menemukan bahwa pada kedalaman 5 km, di wilayah yang tidak terkena sinar matahari, terdapat oksigen yang dihasilkan oleh 'nodul'.
-
Mengapa penemuan oksigen gelap penting? Temuan ini memberikan pandangan baru mengenai asal-usul kehidupan di Bumi miliaran tahun lalu.
-
Siapa yang menemukan oksigen gelap? Profesor Andrew Sweetman dari The Scottish Association for Marine Science menyatakan bahwa penemuan oksigen laut dalam ini sebenarnya sudah diketahui sejak 2013.
-
Air apa yang ditemukan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
Galaksi SXDF-NB1006-2 terletak sekitar 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi. Hal ini menjadikan oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 adalah yang terjauh sekaligus paling awal terbentuk (tidak lama setelah 'Big Bang').
Ilmuwan menambahkan bila oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 sangat kecil jumlahnya, sekitar satu per sepuluh oksigen yang ada di matahari kita. Namun kecilnya jumlah oksigen ini justru menjadi bukti bila oksigen ini sangat tua.
"Sedikitnya jumlah oksigen ini sudah diprediksi karena saat itu alam semesta sangat muda dan belum ada banyak gugusan bintang ketika itu," ujar Naoki Yoshida, pimpinan penelitian dari Universitas Tokyo.
Tidak bisa dihirup
Ilustrasi bernapas © Merdeka.com/Shutterstock/Stephane BidouzeSelain itu, oksigen pertama di alam semesta yang ada di galaksi SXDF-NB1006-2 tidak bisa dihirup oleh manusia. Alasannya, oksigen ini tergolong kumpulan atom oksigen, bukannya molekul oksigen yang ada di Bumi. Sehingga bisa dikatakan bila oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 lebih sederhana dari oksigen di Bumi.
Meski tidak bisa dihirup, oksigen galaksi SXDF-NB1006-2 membantu ilmuwan dalam menjawab di mana dan kapan oksigen pertama muncul di alam semesta.
"Atom oksigen yang kami temukan adalah oksigen pertama yang terbentuk di alam semesta, karena oksigen tidak ada saat Big Bang," lanjut Naoki.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nodul itu terlihat seperti bongkahan batu bara dan diyakini bertanggung jawab untuk memecah molekul H2O.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut dapat mempunyai implikasi dalam memahami bagaimana kehidupan di Bumi pertama kali dimulai, serta kemungkinan dampak penambangan laut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Pertama Kali Temukan Hewan yang Tak Butuh Oksigen untuk Hidup, Begini Bentuknya
Baca SelengkapnyaRobot AI ini bakal punya kontribusi besar bagi umat manusia bila memutuskan tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaSebuah parasit mirip ubur-ubur yang ditemukan hidup di dalam otot ikan salmon, ternyata tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaPenemuan Aryanto dinilai sangat inovatif lantaran mampu mengatasi krisis bahan bakar bumi di masa depan.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Baca SelengkapnyaSakana AI memperkenalkan "AI Scientist" yang mampu melakukan seluruh proses penelitian ilmiah secara otomatis. Mulai dari ide hingga publikasi hasil penelitian.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMars memiliki potensi besar sebagai tempat awal mula kehidupan.
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein dan Nikola Tesla, bukan salah satu dari 5 orang ilmuwan yang memiliki banyak paten.
Baca Selengkapnya