Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan majukan jam 'kiamat' 2 menit, tanda dunia segera berakhir?

Ilmuwan majukan jam 'kiamat' 2 menit, tanda dunia segera berakhir? Ilustrasi kiamat. 3dicandy.com

Merdeka.com - Ilmuwan dari 'Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) baru saja mengumumkan bila pihaknya telah memajukan jam 'kiamat' dunia sebanyak 2 detik. Apakah keputusan BAS itu menandakan dunia segera menemui akhir?

Jam kiamat atau 'Doomsday Clock' adalah sebuah jam simbolis yang dibuat oleh para ilmuwan Amerika yang tergabung dalam proyek kontroversial Manhattan di tahun 1947. Jam tersebut dibuat sebagai tanda sedekat apa manusia dengan kiamat jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan.

Saat melakukan konferensi internasional kemarin (22/01), BAS memajukan jam kiamat ke pukul 11.57 atau 3 menit sebelum kiamat tiba. Bagi jam tersebut, tengah malam atau pukul 12.00 adalah tanda lonceng 'kiamat' didentangkan.

Namun tentu saja waktu yang tersisa bagi manusia bukanlah benar-benar tiga menit. Hal itu adalah gambaran betapa dekatnya manusia dengan hari akhir.

Bukannya tanpa alasan BAS memajukan jam kiamat tahun ini. Sebab, ilmuwan BAS sepakat bila ancaman perubahan iklim dan perang nuklir di bumi sudah sangat mengkhawatirkan dan dapat menghapuskan kehidupan manusia modern dalam waktu singkat.

"Kami melihat kondisi dunia saat ini sangat berbahaya, sehingga kami memutuskan menambah dua detik di jam kiamat. Sekarang jam itu menunjukkan 3 menit saja sebelum kiamat," tegas Kennette Benedict, salah satu petinggi BAS, Daily Mail (22/01).

Kegagalan pemerintah dunia dalam memenuhi janji mereka terkait pengurangan emisi karbondioksida dan jumlah hulu ledak nuklir menjadi topik yang bakal disorot dalam konferensi BAS hari ini.

Saat ini baik masyarakat negara berkembang dan negara maju dinilai terlalu banyak mengeluarkan emisi karbon dan gas berbahaya yang mengancam kehidupan bumi. Jutaan manusia oleh BAS diklaim rentan terhadap peningkatan ketinggian air laut, kelaparan akibat kemarau, dan badai-badai 'pembunuh'.

Pemerintah Amerika dan Rusia juga dianggap berkontribusi mempercepat kiamat. Bagaimana tidak ketegangan di antara dua negara belakangan ini terus meningkat, dan keduanya juga tidak bersedia mengurangi jumlah hulu ledak nuklir mereka.

Celakanya, jumlah hulu ledak nuklir di bumi saat ini sudah mencapai 16.300 buah yang didominasi oleh Amerika dan Rusia. Dari belasan ribu hulu ledak itu, ilmuwan memperkirakan hanya dibutuhkan 50-100 bom nuklir saja untuk memicu terjadinya kiamat.

Perlu diketahui, pukul 11.57 yang ditunjukkan oleh jam kiamat adalah waktu terdekat yang pernah dialami oleh manusia dengan kiamat sejak tahun 1984 menurut BAS dan ilmuwan dunia.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beragam Jenis dan Tanda-Tanda Hari Kiamat atau yang Dikenal sebagai Hari Terakhir
Beragam Jenis dan Tanda-Tanda Hari Kiamat atau yang Dikenal sebagai Hari Terakhir

Jenis dan tanda-tanda hari kiamat yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Kiamat Kubra dan Penjelasannya, Umat Muslim Wajib Tahu
Tanda-tanda Kiamat Kubra dan Penjelasannya, Umat Muslim Wajib Tahu

Tanda-tanda Kiamat Kubra merujuk pada tanda-tanda besar yang akan terjadi sebelum datangnya hari kiamat.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tetapkan Awal 1 Ramadan pada 11 Maret dan Lebaran 10 April 2024
Muhammadiyah Tetapkan Awal 1 Ramadan pada 11 Maret dan Lebaran 10 April 2024

Surat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Atang Solihin.

Baca Selengkapnya
9 Cara Beriman kepada Hari Akhir, Pahami Pula Makna Lengkap dengan Macam Dalilnya
9 Cara Beriman kepada Hari Akhir, Pahami Pula Makna Lengkap dengan Macam Dalilnya

Beriman kepada hari akhir atau kiamat adalah bagian integral dari iman Islam.

Baca Selengkapnya
Ini Hitung-hitungan Newton Kapan Dunia akan Kiamat
Ini Hitung-hitungan Newton Kapan Dunia akan Kiamat

Selain ilmuwan, ia juga tertarik dengan alkimia dan teologi. Berikut catatan Newton tentang akhir dunia.

Baca Selengkapnya
Ahli Astronomi Jelaskan Dampak Fenomena Pergerakan Bulan Menjauhi Bumi, Durasi Waktu Sehari Bertambah Jadi 25 Jam
Ahli Astronomi Jelaskan Dampak Fenomena Pergerakan Bulan Menjauhi Bumi, Durasi Waktu Sehari Bertambah Jadi 25 Jam

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pergerakan Bulan menjauhi Bumi disebabkan interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Bulan Ternyata Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya
Ilmuwan Ungkap Bulan Ternyata Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya

Fakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret

Penetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jemaah An Nadzir Gowa Gelar Salat Id Besok, Ini Perhitungannya
Jemaah An Nadzir Gowa Gelar Salat Id Besok, Ini Perhitungannya

Samiruddin menyebut berdasarkan pengamatan bulan tersebut, Ramadan 1445 H berjumlah 29 hari

Baca Selengkapnya
Suatu Saat Nanti Sehari di Bumi Tidak 24 Jam Lagi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Suatu Saat Nanti Sehari di Bumi Tidak 24 Jam Lagi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.

Baca Selengkapnya
Catat! Ini Batas Sholat Isya & Ibadah Fardhu Lainnya, Jangan Sampai Terlewat
Catat! Ini Batas Sholat Isya & Ibadah Fardhu Lainnya, Jangan Sampai Terlewat

Berikut batas sholat Isya dan sholat fardhu lainnya yang wajib dicatat umat Islam agar tidak terlewat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Para Pemburu Hilal Awal Ramadan 1445 Hijriah di Atap di Masjid Al-Musyari'in
FOTO: Potret Para Pemburu Hilal Awal Ramadan 1445 Hijriah di Atap di Masjid Al-Musyari'in

Kementerian Agama juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di 134 lokasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya