Ilmuwan: Manusia Rata-rata Mampu Kenal 5.000 Wajah Berbeda
Merdeka.com - Setiap harinya, kita bertemu banyak sekali orang dan kenalan baru. Belum lagi nama-nama baru di dunia selebritas yang sering lewat di YouTube, Instagram, dan media sosial lain yang sering kita konsumsi.
Pertanyaaannya adalah, apakah Anda mengingat mereka semua? Sebenarnya ada berapa wajah yang bisa kita ingat?
Ternyata hal ini bisa dijawab oleh sains. Menurut peneliti dari University of York, Inggris, yang jurnalnya diterbitkan di Royal Society B dan dikutip Medical Daily, manusia secara rata-rata bisa mengingat 5.000 wajah.
-
Bagaimana peneliti menentukan jumlah manusia purba? Mereka memeriksa kapan perubahan genetik muncul pada genom 3.154 individu dari 10 populasi Afrika modern dan 40 populasi non-Afrika modern yang telah diurutkan sebelumnya. Ukuran populasi dan sejarah mempengaruhi akumulasi perubahan genetik ini, dan ilmuwan dapat menganalisisnya untuk menentukan berapa banyak orang yang hidup pada berbagai titik waktu.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang wajah orang kaya? Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh University of Glasgow dan dipublikasikan di APA Journal of Experimental Psychology, mengungkap raut wajah seseorang bisa menjadi penanda kelas sosialnya.
-
Bagaimana ilmuwan menghitung spesies hewan di Bumi? Menurut Daftar Merah IUCN, sekitar 2,16 juta spesies hewan telah dideskripsikan secara resmi pada tahun 2022. Namun, hingga 20 persen di antaranya mungkin merupakan duplikat, yang didokumentasikan oleh banyak ilmuwan. Dengan asumsi perkiraan ini akurat, maka jumlah sebenarnya spesies hewan yang diketahui berjumlah sekitar 1,7 juta.
-
Apa yang diamati para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana ciri dari orang yang berilmu? 'Al 'aalimu kabiirun wa inkaana hadatsan. Wa al jaahilu shogiirun wa in kaana syaikhan.' Artinya: Orang yang berilmu itu besar walaupun umurnya masih muda. Sedangkan orang yang bodoh itu kecil walau umurnya telah tua.
-
Bagaimana ilmuwan menganalisis data dalam jumlah besar? Untuk menganalisis data dalam jumlah besar ini, ilmuwan utama Dr. Adriana Dutkiewicz bekerja sama dengan ahli dari National ICT Australia (NICTA) untuk mengembangkan peta interaktif menggunakan algoritma.
"Studi kami berfokus pada jumlah wajah yang kita benar-benar ketahui. Kami belum bisa menemukan batasan tentang berapa banyak wajah yang bisa ditangani oleh otak," ungkap Dr. Rob Jenkins dari Departemen Psikologi di Universitas York.
"Kemampuan untuk membedakan individu satu dengan yang lainnya tentu penting, karena memungkinkan Anda untuk tetap terhubung dengan mereka dari waktu ke waktu," tambahnya.
Metode penelitan untuk hal ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, tim peneliti meminta para peserta untuk menghabiskan satu jam dengan mengingat sebanyak mungkin wajah dari lingkaran pertemanan, keluarga, rekan sekolah sedari kecil hingga kuliah, rekan kerja, atau lingkaran personal lainnya.
Bagian kedua, peserta juga diminta untuk mengenali lebih dari 3.000 tokoh terkenal atau publik figur. Mulai dari aktor, penyanyi, atlet, politisi, dan lainnya.
Hasilnya, terdapat kisaran yang cukup besar antar para sukarelawan penelitian. Paling sedikit ada yang mengenali sekitar 1.000 wajah, namun ada juga yang sampai 10.000. Peneliti menarik rata-rata di angka 5.000.
Adanya rentang yang besar ini disebut peneliti karena ada beberapa orang yang memiliki bakat alami dalam mengingat wajah orang lain. Serta adanya faktor lain seperti seberapa perhatian seseorang terhadap perilaku mengingat wajah orang lain, dan juga efisiensi proses informasi yang kaitannya dengan proses berpikir.
Jenkins juga menyebut contoh bahwa lingkungan sosial dapat merefleksikan kekuatan dalam mengingat wajah. Seperti mereka yang tumbuh besar di lingkungan padat penduduk akan memiliki kepekaan dalam mengenal wajah lebih baik karena tuntutan lingkungan sosial.
Dalam pengecualian tertentu, terdapat kondisi khusus yang disebut kebutaan wajah atau Prosopagnosia, yang merupakan kondisi yang mempengaruhi kemampuan mengenali wajah. Dalam studi yang dihelat peneliti Harvard, 2 persen orang Amerika Serikat mengalami hal ini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini melibatkan partisipan kulit putih, menemukan bahwa wajah orang kaya cenderung memiliki bentuk yang lebih tirus, mulut yang tersenyum lebar.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan fakta unik tubuh manusia yang begitu menakjubkan dan bikin tercengang.
Baca SelengkapnyaDari berbagai ciri tersebut contoh nyatanya CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jeff Bezos yang merupakan miliarder dari bisnis teknologi.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman dengan ribuan foto selfie.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan ingin mengungkap hubungan antara fitur wajah tertentu dan pengaruhnya terhadap persepsi orang terhadap orang di baliknya.
Baca SelengkapnyaWajah seperti itu juga dihubungkan dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi artificial intelligence (AI) memprediksikan bagaimana wajah manusia 1000 tahun lagi.
Baca SelengkapnyaSebuah riset mengungkap kebenaran dari mitos jika nama punya pengaruh pada penampilan seseorang.
Baca SelengkapnyaSains punya jawaban untuk menjelaskan peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaKriteria wajah sempurna bagi orang awam mungkin akan bervariasi bergantung pada tempat dan budaya.
Baca Selengkapnya