Ilmuwan temukan spesies manusia baru di Afrika
Merdeka.com - Sejak lama, nenek moyang manusia diketahui berasal dari satu jenis manusia purba (hominin) Australopithecus afarensis (disingkat A. afarensis) yang juta tahun silam mendiami kawasan Afrika, tepatnya Ethiopia. Namun, baru-baru ini ilmuwan menemukan bukti keberadaan jenis manusia baru yang dulu juga hidup di Afrika.
Yohannes Haile-Selassie dan timnya menemukan beberapa serpihan tengkorak dan rahang manusia purba itu di situs penggalian Afar, Ethiopia, tahun 2011 lalu. Tempat itu hanya berjarak 22 mil dari tempat ditemukannya 'Lucy', fosil nenek moyang manusia dari spesies A. afarensis yang paling terkenal.
Setelah melakukan penelitian selama empat tahun, Yohannes menyatakan bila fosil manusia yang mereka temukan berasal dari manusia purba jenis baru yang berbeda dari A. afarensis.
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
-
Di mana fosil manusia ditemukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia. Menurut laporan IFLScience pada Senin (4/12), penelitian awalnya dilakukan untuk mencari tanda-tanda pemberian obat atau ‘tanaman rekreasi’ (narkoba) pada populasi Milan di abad ke-17.
-
Dimana fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan fosil? Ilmuwan di Argentina telah menemukan fosil kecebong tertua yang sangat terawat.
-
Dimana Fosil Manusia Purba ditemukan? Situs arkeologi batu Oakhurst berada di dekat kota George di pantai selatan Afrika Selatan. Tempat ini terletak di tebing batu pasir di Lembah yang subur dengan pohon-pohon yellowwood.
Fosil manusia baru itu lalu diberi nama Australopithecus deyiremeda. Dan berdasarkan penelitian dan penanggalan karbon, fosil itu berumur antara 3,3-3,5 juta tahun.
Salah satu hal yang membedakan manusia A. deyiremeda dan A. afarensis adalah bentuk gigi dan rahang. Perbedaan itu diyakini terjadi akibat proses evolusi yang terpisah karena keduanya memiliki jenis makanan yang berbeda, Gizmodo (29/05).
Sebelumnya, ilmuwan sangat yakin bila sekitar 3 juta tahun yang lalu hanya ada satu jenis nenek moyang manusia, yakni A. afarensis. Keberadaan satu jenis nenek moyang manusia membuat penelusuran asal usul manusia menjadi lebih mudah dan jelas.
Masalah baru pun menghinggapi ilmuwan. Jika ada dua atau lebih jenis nenek moyang manusia hidup di tempat yang sama (Afrika) 3 atau 4 juta tahun lalu, sulit ditentukan spesies manusia mana yang mampu bertahan hidup dan menghasilkan keturunan manusia modern yang hidup saat ini.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama beberapa dekade, Afrika Timur dianggap sebagai tempat kelahiran spesies kita. Fosil-fosil dari Maroko menunjukkan hal yang sebaliknya.
Baca SelengkapnyaTim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan Homo Sapien.
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaIni adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diperkirakan Homo sapiens pertama kali muncul sekitar 195.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTulang ini ditemukan di situs Paleolitikum terluas, yang ada di Prancis.
Baca SelengkapnyaKapan tepatnya nenek moyang manusia meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh dunia masih menjadi perdebatan para arkeolog.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan kerangka ini di Hualongdong, China.
Baca SelengkapnyaPenemuan fosil kera di sebuah situs arkeologi di Turki yang berusia 8,7 juta tahun mengguncang teori-teori lama tentang asal-usul manusia.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia purba ini, yang dikenal sebagai tulang Jebel Irhoud, ditemukan di Maroko
Baca SelengkapnyaBegini penampakan jejak kaki misterius di Pantai Maroko milik salah satu manusia purba tertua.
Baca Selengkapnya