Iluni FIB UI: Kecerdasan Buatan seperti ChatGPT Pacu Pengembangan Kebudayaaan
Merdeka.com - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) perlu dioptimalisasi oleh para penggiat kebudayaan seiring makin mudahnya penggunaannya.
Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (Iluni FIB UI) pun mencermati penggunaan AI di platform digital ChatGPT, yang akan berdampak positif terhadap pengembangan kebudayaan.
“Praktisi budaya dapat mengeksplorasi AI yang bermanfaat untuk pengembangan kebudayaan. Perpaduan budaya dan teknologi akan mengkreasikan individu yang berkepribadian untuk pengembangan kebudayaan di era digital,” kata Patria Pinandita Ginting Suka, Ketua Umum Iluni FIB UI di Depok, Jawa Barat, Ahad (2/4).
-
Dimana AI diterapkan? 'Ada AI terhadap healthcare, ada AI terhadap kosmetik, [AI terhadap] transportasi, dan lain-lain.
-
Dimana konten AI bisa digunakan? Konten AI memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai industri, termasuk pemasaran, media, pendidikan, dan layanan pelanggan.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Siapa saja yang memanfaatkan konten AI? Konten AI digunakan oleh berbagai pihak, seperti perusahaan media, platform e-commerce, dan lembaga pendidikan. Konten AI dapat membantu meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan.
-
Apa yang sedang tren di AI? AI Content is trending now because it can help businesses create content faster and more efficiently.
-
Apa saja konten AI yang sedang trend? Kata-kata bijak langit yang penuh makna di bawah ini bisa dibaca untuk dimaknai sendiri atau dijadikan status di media sosial.
Hal tersebut, lanjut dia, berdasarkan pengalamannya merangkai kata-kata menjadi puisi selama 5 detik dengan menggunakan ChatGPT. Puisi itu telah dibacakan Patria dalam sambutan di acara Grand Launching Pengurus Iluni FIB UI di Kampus FIB UI, Depok, akhir bulan lalu.
“Sekitar 95 persen dari puisi ini dirangkai kata-katanya oleh ChatGPT dengan hanya mengetik kata kunci, yaitu puisi tentang organisasi alumni universitas. Hanya dalam 5 detik, kata-kata di puisi itu terangkaioleh ChatGPT,” ujar Patria, alumnus Program Studi Ilmu Sejarah FIB UI angkatan 2001.
Kecerdasan buatan di ChatGPT merupakan teknologi mutakhir yang dapat mengkreasikan beragam karya. Seperti beberapa waktu lalu ada penyanyi dangdut virtual yang dibuat dengan teknologi AI. Teknologi dapat mengerjakan berbagai karya, yang dulu hanya mampu dilakukan manusia.
"Namun, manusia-manusia Indonesia tidak boleh berhenti mengolah rasa, cipta, dan karsa. Kita berkesempatan untuk bergotong royong menempa manusia-manusia Indonesia yang memiliki kepribadian unggul dalam berkebudayaan yang membaurkan budaya dan teknologi agar bermanfaat untuk publik,” ucap Patria yang meraih gelar Master of Arts dari jurusan Advertising & Marketing, University of Leeds, Inggris (2007).
Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial
AI pun tengah dikembangkan oleh pemerintah seiring diluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.
Berdasarkan riset Daily Social, penggunaan AI di Indonesia masih rendah, yakni 4 persen dari jumlah responden yang disurvei. Mayoritas pengguna AI di Indonesia masih dalam fase uji coba AI.
“Tren AI akan berkembang dan memberikan peluang kepada dosen, mahasiswa, dan alumni FIB UI untuk kreasikan berbagai inovasi. Antara lain aplikasi berbasis linguistik atau natural language processing,kearsipan, arkeologi, dan lain-lain,” jelasnya.
Dr Alfian Syahmadan Siagian, Manajer Kemahasiwaan dan Alumni FIB UI, mengapresiasi peta jalan (road map) yang dicanangkan Iluni FIB UI yang menautkan budaya dan teknologi untuk pengembangan kebudayaan.
“Saya berharap Iluni FIB UI memberikan dampak nyata terhadap pengembangan kebudayaan dan mahasiswa serta alumni mampu beradaptasi di era disrupsi digital,” ucap Alfian.
Penggunaan AI di sektor kebudayaan dan seni dilakukan oleh sejumlah negara di Uni Eropa dan diperluas implementasinya di ruang publik. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI.
Baca SelengkapnyaKebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaDemi selaras dengan UU ITE, Menkominfo mengaku sedang menyusun panduan etika AI.
Baca SelengkapnyaMenteri Budi Arie menyatakan Indonesia menggunakan pendekatan horizontal dan vertikal untuk menyusun regulasi yang berkaitan dengan teknologi AI.
Baca SelengkapnyaJatim bakal terapkan AI buatan UEA di KEK Singhasari Kabupaten Malang. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi terbaru dan tercanggih yang digunakan untuk melengkapi sistem komputer.
Baca SelengkapnyaGemini, chatbot yang dikembangkan oleh Google, sekarang telah mendukung Bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com mencoba langsung bagaimana respons dari Google Bard AI setelah ditambah bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndosat Ooredoo Hutchison dengan NVIDIA akan membangun pusat pengembangan AI di Solo.
Baca SelengkapnyaEkskalasi pengaplikasian artificial intelligence diharapkan dapat membantu UKM untuk semakin efisien bisnisnya.
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaBerikut perusahaan-perusahaan di dunia yang paling banyak punya paten AI.
Baca Selengkapnya