Imunoterapi, 'anjing pelacak' yang bisa tangkap dan bunuh sel kanker
Merdeka.com - Kanker memang menjadi momok penyakit yang menakutkan. Menggerogoti tubuh tanpa ampun hingga si penderita meninggal dunia. Di Amerika, penyakit ini menjadi nomor satu. Oleh sebab itulah, banyak para peneliti berlomba-lomba menemukan cara menyembuhkan penyakit ini. Saat ini hanya menggunakan jalur kemoterapi dan radiasi saja sebagai cara memperlambat sel kanker tersebut.
Meski begitu, sebetulnya ada cara lain untuk membunuh kanker, yakni dengan imunoterapi. Hal itu dikatakan oleh pendiri Kalbe Farma, Dr Boenjamin Setiawan. Menurutnya, imunoterapi mampu memperlambat pembelahan sel-sel kanker dalam tubuh pasien.
"Cara kerjanya itu dengan mengambil serum dari plasma darah yang mengandung antibodi, kemudian serum itu diperbanyak secara laboratorium dan disuntikkan kembali ke dalam tubuh. Dengan begitu sebenarnya tubuh sendiri yang melawan penyakit itu dengan antibodi sendiri," jelasnya.
-
Siapa yang melakukan penelitian kanker di ISS? Astronaut Frank Rubio yang juga seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, melakukan penelitian kanker pada misi terbarunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
-
Di mana penelitian obat kanker NASA dilakukan? Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa.
-
Kapan pengobatan kanker berkembang? Dalam beberapa dekade terakhir, pengobatan kanker payudara telah berkembang pesat.
-
Dimana pusat perawatan kanker baru? Rencananya, pusat perawatan kanker ini akan beroperasi di Penang pada awal tahun 2024.
-
Bagaimana cara meningkatkan akses pengobatan kanker? Artinya, pihak Kemkes dengan seluruh jajarannya harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang berujung pada terlambatnya layanan pengobatan kanker.
-
Kenapa bisa ular tanah jadi bahan obat kanker? Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana mengatakan bahwa bisa ular mengandung campuran berbagai jenis protein dan peptida yang dilaporkan berpotensi memiliki aktivitas biologis berupa anti kanker, agen trombolitik, antimikroba, antivirus, dan anti parasit.
Ibaratnya, kata dia, seperti anjing pelacak yang disuruh untuk menangkap maling. Sel-sel yang disuntikkan kembali itu, akan mengejar sel-sel kanker dan kemudian mematikannya.
"Di Jepang ini sangat maju sekali ya," katanya.
Di Indonesia, kata dia, perusahaan rintisannya akan memulai untuk mempelajari sistem imunoterapi tersebut.
"Kita baru mau akan mempelajari hal itu lebih jauh dengan mengundang para ahli imunoterapi di dunia," ujarnya.
Menurut Dr. Boenjamin, penderita kanker di Indonesia memang belum sebanyak di Amerika, tetapi tidak menutup kemungkinan penderita kanker di Indonesia akan bertambah banyak.
"Kita perlu melakukan sesuatu untuk penyakit ini. Ya, memang ada cara kemoterapi dan radiasi. Tapi itu kan efeknya kurang baik. Rambut bisa gundul, makan tidak berselera, dan lain sebagainya," paparnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Lulu Tobing, dengan cara tersebut dapat memperbaiki sel-sel di dalam tubuhnya.
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, fungsi serta jenis-jenis dari kemoterapi mungkin adalah hal yang asing. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai kemoterapi di sini!
Baca SelengkapnyaRincian proses dari A hingga Z, berikut adalah langkah-langkah yang dilalui pasien kemoterapi
Baca SelengkapnyaSetiap pengobatan memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi, UGM tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah di bidang penanganan penyakit kanker
Baca SelengkapnyaAwal mula kemoterapi hingga inovasinya terkini. Simak penjelasan mengenai sejarah kemoterapi berikut ini!
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaKanker, menurut situs WebMD, adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 200 jenis penyakit.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.
Baca SelengkapnyaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.
Baca Selengkapnya