Indonesia butuh pebisnis teknologi dengan semangat majukan industri
Merdeka.com - Komisaris TeknoVentura, Adie Marzuki, mengatakan Indonesia membutuhkan pebisnis teknologi yang bisa menumbuhkembangkan industri digital, khususnya para startup. Pasalnya, dirinya melihat jika model yang dilakukan pebisnis teknologi khususnya para angel investment saat ini cenderung hanya fokus terhadap valuasi dan kurang memperhatikan membangun sebuah industri.
"Indonesia sampai beberapa waktu ke depan butuh pebisnis teknologi yang bisa jadi driver pertumbuhan industri. Kita butuh leader industri, bukan financial engineer. Nanti setelah industri di Indonesia seperti di negara-negara maju, mungkin pola-pola seperti Silicon Valley perlu dilakukan. Tapi sekarang sebaiknya kita bangun industri dulu," ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (04/04).
Menurutnya, startup yang ideal adalah fokus ke akuisisi pasar dan lain sebagainya tanpa mengurus soal valuasi. Jika hanya valuasi yang dipikirkan, maka khawatirnya model bisnisnya belum matang.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Siapa yang Menko Airlangga ajak diskusi tentang startup? Menko Airlangga juga berkesempatan mendengarkan dan berdiskusi dengan para pendiri start-up yang dimoderatori oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin.
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
"Startup yang ideal itu fokus ke akuisisi pasar atau user, inventing and innovating, eksperimen dengan model bisnis dan reveneue streaming, bangun jaringan dan lain-lainnya. Kalau mereka banyak ngurusin valuasi dengan harapan perusahaannya sexy di mata investor, nanti model bisnisnya jadi gak proven," katanya.
Bahkan, lanjutnya, banyak pola-pola penempatan pre seed atau seed funding yang dilakukan oleh pebisnis teknologi hanya sebagai salah satu upaya penguatan/instrumen peningkatan valuasi perusahaan, bukan dengan semangat membangun industri. Kegiatan tersebut berujung ke penjualan perusahaan setelah mendongkrak valuasi perusahaan tersebut.
"Cara itu kurang kondusif dalam pembangunan ekosistem industri secara holistic," singkatnya.
Di TeknoVentura sendiri, kata dia, memiliki prinsip untuk selalu mengedepankan pertumbuhan startup secara berkesinambungan tanpa mengukur kecepatan payback period.
"Di kami, tidak mengukur kecepatan payback period karena lebih mengutamakan pertumbuhan yang berkesinambungan," jelas Adie.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaDii balik peluang yang besar itu, terdapat tantangan sosial yang perlu diatasi bersama
Baca SelengkapnyaPara capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktu luang, Profesor Stellah beserta Anin berbincang santai.
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca Selengkapnya