Indonesia jadi salah satu tolok ukur kesuksesan produk Google
Merdeka.com - Bagi Google, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi prioritasnya. Tak sekadar market, namun juga pengembangan produk. Saking menjadi salah satu negara yang penting, tak tanggung-tanggung Google menugaskan Caesar Sengupta untuk mengurus pengembangan produknya di Indonesia.
Vice President Tim Next Billion Users Google ini mengatakan, kesuksesan produk-produk Google untuk negara-negara berkembang ternyata berimbas juga secara global. Termasuk pengembangan produk mereka yang dikhususkan bagi karakter pengguna di Indonesia.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana Forbes menentukan posisi perusahaan Indonesia di dunia? 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi ke 307 di dunia dengan market value USD 53.79 miliar 2. Bank Mandiri menempati posisi ke 418 dengan market value USD 32.58 miliar 5. Bank Negara Indonesia (BNI) menempati posisi ke 930 dengan market value USD 11.76 miliar 6. Bayan Resources menempati posisi ke 983 dengan market value USD 46.96 miliar 7. Adaro Energy menempatkan posisi ke 1393 dengan market value USD 5.93 miliar
-
Kenapa Google dibuat? Dengan visi untuk mengatur informasi dunia dan menjadikannya mudah diakses oleh semua orang, mereka telah mengubah wajah internet secara signifikan.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
Ia memaparkan, karakter pengguna di Indonesia cenderung early adopter. Di mana masyarakat di republik ini, gemar mencoba aplikasi-aplikasi baru. Karakter inilah yang membawa produk Google sukses dan menjadikan negara ini salah satu tolok ukur pengembangan produk selanjutnya.
“Dari faktor tersebut, akan ada umpan balik yang bagus,” katanya kepada awak media di kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (30/11).
Sebagai contoh, produk-produk Google yang dikhususkan di Indonesia seperti YouTube dan Google Maps offline. Kedua produk tersebut yang notabene untuk pasar Indonesia, ternyata di-request di negara-negara maju, seperti Jepang.
Maka itu, Caesar meyakini bahwa produk-produk Google yang dikembangkan khusus untuk negara berkembang, sangat memungkinkan menjadi produk yang bisa diadopsi di seluruh dunia.
“Untuk memprediksi seperti masa depan aplikasi dan smartphone, kita harus melihatnya di negara seperti Indonesia dan India,” jelasnya.
Seperti baru-baru ini, Google merilis aplikasi Datally yang pertama kali diluncurkan di Indonesia. Datally ini merupakan aplikasi Android untuk membantu pengguna ponsel mengontrol data yang berujung penghematan kuota.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gemini, chatbot yang dikembangkan oleh Google, sekarang telah mendukung Bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menjelaskan bahwa pemerintah juga mengupayakan kedatangan CEO Nvidia agar Indonesia menjadi salah satu rantai pasok teknologi.
Baca SelengkapnyaSokongan pertumbuhan data center untuk AI membantu ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaSilmi menekankan pentingnya penguasaan AI agar Indonesia jadi negara yang semakin produktif.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaJakarta memimpin dengan skor pengaruh China sebesar 31,8 persen.
Baca Selengkapnya