Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia-Jepang kembangkan aplikasi mobile tanggap bencana

Indonesia-Jepang kembangkan aplikasi mobile tanggap bencana Simulasi penanganan dan distribusi bantuan korban bencana © 2014 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Selain Jepang, Indonesia juga merupakan negara yang sering terkena bencana alam, oleh karenanya Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bersama Universitas Osaka Jepang dan PT Gamatechno bekerja sama meluncurkan aplikasi tanggap bencana.

Aplikasi ini merupakan sistem komunikasi tanggap bencana yang cukup praktis karena dapat dioperasikan dengan menggunakan perangkat mobile sebagai sarana input data.

Diklaim sebagai aplikasi tanggap bencana via perangkat mobile pertama dunia, salah seorang pengembangnya dari Osaka University, Stefano Sukamoto menjelaskan bahwa dengan dibuatnya aplikasi tersebut, maka nantinya diharapkan bantuan juga dapat lebih cepat sampai di lokasi yang terkena bencana.

"Dengan aplikasi yang pertama kali di dunia ini, kami harapkan bantuan bisa menyeluruh dalam waktu satu hingga dua hari,"kata Sukamoto yang merupakan inisiator sistem itu, seperti dikutip dari Antara (04/03).

Meski demikian, ia mengakui aplikasi itu masih membutuhkan kritik serta pengembangan lebih lanjut. Dengan aplikasi itu diharapkan kerja sama Indonesia-Jepang dalam kebencanaan dapat terjalin kembali.

"Ini belum sempurna. Ini langkah pertama kami," kata Sukamoto.

Manager Riset dan Bisnis Development PT Gamatechno UGM, Novan Hartadi dalam peluncuran itu mengatakan aplikasi yang dikembangkan sejak Oktober 2013 itu memiliki kelebihan dengan perolehan data berbasis lokasi.

"Jadi nanti bagi yang terdampak bencana bisa langsung memencet tombol saja melalui smartphone, sekaligus sebagai penyumbang data," kata Novan.

Menurut dia, saat bencana terjadi, para pengguna aplikasi yang telah terdaftar dapat membantu mengirimkan informasi melalui aplikasi itu. Aplikasi itu dapat diunduh di Google Playstore.

Dalam aplikasi itu antara lain disediakan pertanyaan dan jawaban yang dapat pilih oleh pengguna dengan tujuan merefleksikan keadaan saat itu.

"Data yang terkumpul kemudian dikelompokkan dan divisualisasikan ke dalam sebuah peta yang mengindikasikan wilayah yang rusak dengan titik berwarna merah, kuning dan hijau," kata dia.

Dengan informasi yang terkumpul, badan-badan kebencanaan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) dapat melakukan identifikasi daerah terkena bencana.

"Dengan demikian mereka (badan kebencanaan) dapat membuat prioritas dalam pengiriman bantuan,"kata dia.

Manager Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada (UGM), Maharani mengatakan sebagai proyek percontohan, pihaknya akan menyasar civitas akademika UGM khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) untuk menggunakan aplikasi itu.

"Kami sudah bicara dengan Dekan FISIPOL bahwa kami akan meminta karyawan, mahasiswa, serta dosen untuk mengujicoba aplikasi itu,"kata dia.

Menurut Maharani apabila proses uji coba yang dilakukan mulai Maret hingga Agustus 2014 berhasil, maka diharapkan dapat dikembangkan agar dapat digunakan dalam skala yang lebih besar.

Sementara itu, Kepala bidang program TRC BPBD DIY, Krisnadi Setiawan mengusulkan agar relawan penyumbang informasi bencana itu tidak dilakukan secara perorangan, melainkan kolektif. Sukarelawan yang dipilih menurut dia harus terjamin kredibilitasnya sehingga setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kalau boleh jujur kami sebenarnya tidak kekurangan, melainkan kelebihan informasi terkait informasi bencana, beberapa di antaranya ada yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,"kata dia. (mdk/das)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Didukung MFRI, Unud dan UGM Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Gunung Agung Bali
Didukung MFRI, Unud dan UGM Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Gunung Agung Bali

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pelatihan dan mitigasi bencana gunung api ketika situasi normal

Baca Selengkapnya
Mengejutkan Kepala BMKG Cerita Dipanggil Polisi Akibat Gempar Kabarkan Gempa Megathrust
Mengejutkan Kepala BMKG Cerita Dipanggil Polisi Akibat Gempar Kabarkan Gempa Megathrust

Cerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian

Pihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan

Baca Selengkapnya
Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital, Ini Dua Fitur Utama
Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital, Ini Dua Fitur Utama

Ini memungkinkan penyampaian berbagai informasi bencana seperti gempa, tsunami, kebakaran hutan, aktivitas vulkanik, dan banjir.

Baca Selengkapnya
Ada Peran Anak Muda Indonesia di Balik Canggihnya Teknologi Air Minum Jerman
Ada Peran Anak Muda Indonesia di Balik Canggihnya Teknologi Air Minum Jerman

Ada Peran Anak Muda Indonesia di Balik Canggihnya Teknologi Air Minum Jerman

Baca Selengkapnya
Ada Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan Industri Asuransi?
Ada Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan Industri Asuransi?

BMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.

Baca Selengkapnya
Gempa Besar di 2 Megathrust Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, BMKG Siapkan Sederet Mitigasi Ini
Gempa Besar di 2 Megathrust Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, BMKG Siapkan Sederet Mitigasi Ini

Daryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya
2 Perusahaan Teknologi Ini Kolaborasi Lakukan Riset Adaptation Finance
2 Perusahaan Teknologi Ini Kolaborasi Lakukan Riset Adaptation Finance

Perlu diketahui, Adaptation Finance merupakan inisiatif yang dibuat oleh UNEP (United Nations Environment Programme).

Baca Selengkapnya
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan

Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Ini yang Harus Disiapkan Hadapi Gempa Megathrust
Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Ini yang Harus Disiapkan Hadapi Gempa Megathrust

Pemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta WNI di Jepang Waspada Gempa dan Tsunami Susulan
Pemerintah Minta WNI di Jepang Waspada Gempa dan Tsunami Susulan

Tsunami menghantam Jepang usai gempa bermagnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa.

Baca Selengkapnya
Indonesia-Jepang Sepakat Perluas Kemitraan UMKM
Indonesia-Jepang Sepakat Perluas Kemitraan UMKM

Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Jepang berkomitmen memperluas kemitraan UMKM dan ekonomi kedua negara.

Baca Selengkapnya