Indosat dan Tri bersatu? Pengamat: Itu saling menguntungkan
Merdeka.com - Beredarnya rumor jika Indosat akan berkonsolidasi dengan Tri, mulai terendus. Kabar ini pun langsung direspon cepat oleh CEO Indosat, Alexander Rusli.
Dia menuturkan dengan singkat jika hal itu belum pernah dibahas di rapat direksi dan komisaris.
"Belum ada pembicaraan sama sekali," katanya melalui pesan singkat kepada Merdeka.com, (17/2).
-
Apa tantangan telekomunikasi di Indonesia menurut Wamenkomdigi? Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan masih ada tantangan berkaitan dengan kualitas jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah.
-
Dimana kualitas jaringan telekomunikasi di Indonesia masih kurang? 'Penetrasi internet di masyarakat sudah 80% bisa kita bilang karena data terakhir APJII 2024, data menunjukkan 79,5%. Hanya saja, kita masih punya problem yang namanya digital divide, belum semua wilayah memiliki kualitas layanan telekomunikasi yang baik,' jelasnya.
-
Mengapa Pertamina berupaya menghadapi trilema energi? 'Trilema energi saat ini menjadi tantangan besar bagi Pertamina, terlebih sebagai BUMN energi Pertamina memiliki peran utama untuk menjaga ketahanan energi nasional.
-
Kenapa Telkom percaya diri bersaing di Bali? Pihaknya yakini dapat bersaing dengan sejumlah kompetitor yang sudah ada sebelumnya di Bali. Antara lain karena pengelola Indibiz sudah berpengalaman sebelumnya dalam mengelola Indihome. Selain itu, kata dia, ditopang oleh perusahaan telekomunikasi terbesar dengan jaringan pelayanan yang hampir merata di seluruh wilayah di Bali.
-
Mengapa XL Axiata menilai kehadiran Starlink di Indonesia sebagai peluang? Selain menyambut kehadiran Starlink di Indonesia, pihaknya juga melihat sebagai peluang untuk menyediakan layanan internet cepat di wilayah-wilayah pelosok.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
Ketika ditanyakan perihal apakah itu menjadi agenda korporat juga, dirinya mengaku hal itu tidak masuk dalam strategi perusahaan. "Saat ini tidak ada dalam strategi," ungkapnya.
Meski begitu, jika melihat dari harapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, yang ingin merampingkan jumlah operator, apakah ini tidak mungkin terjadi?
Pengamat telekomunikasi, Teguh Prasetya, menilai hal itu memungkinkan terjadi. Pasalnya, kata dia, keduanya memiliki keunggulan yang saling menguntungkan.
"Indosat kuat di basis pelanggan voice dan sms, sementara Tri kuat di basis pelanggan 3G datanya," katanya.
Terlebih jika melihat hasil dari penataan frekuensi 1800 Mhz oleh Kemkominfo, posisi Indosat dan Tri bersebelahan. Meski menguntungkan, bukan berarti tak memiliki risiko. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa risikonya terletak pada komitmen pengembangan ke depan dan migrasi ke 4G/LTE.
"Kalau tidak mulus sinerginya dan kemahalan biaya akuisisi, tentunya akan memberatkan ke depannya," jelasnya.
Mengenai biaya akuisisinya, kata dia, tergantung dari per subs. Dirinya pun coba menghitung berdasarkan dari ARPU per bulannya.
"Ya kira-kira kalau ARPU per bulannya Rp 30.000, dikalikan saja 24 bulan, ya sekitar Rp 720.000 per subsnya," paparnya.
Mungkinkah hal ini menjadi kenyataan? Kita tunggu saja.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaIndosat Ooredoo Hutchison (IOH) tak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan provider satelit Low Earth Orbit (LEO), termasuk Starlink.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaBTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaAda hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBRI berja sama dengan Telkomsel menghadirkan fasilitas dan layanan.
Baca SelengkapnyaTransaksi ini menegaskan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaTetap akan ada pro dan kontra ketika satelit Starlink masuk Indonesia.
Baca Selengkapnya