Industri butuh programmer yang siap bekerja
Merdeka.com - Tak bisa dimungkiri, ketika semakin pesatnya ekonomi kreatif digital di Indonesia, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten seperti mengalami kelangkaan. Tak heran bila Indonesia bisa disebut sebagai negara yang kekurangan SDM yang siap bekerja dan mampu menguasai teknik pemrograman. Apalagi disesuaikan dengan SDM yang relevan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Selain pesatnya perkembangan teknologi pemrograman di bidang software engineering, ketersediaan akses terhadap pembelajaran teknologi yang 'cutting-edge' dalam Bahasa Indonesia dan mudah dipahami juga masih sangat terbatas," kata CEO dan Co-founder Dicoding, Narenda Wicaksono,
"Persoalan inilah yang berusaha kami atasi melalui Dicoding Academy sehingga siapapun dapat mempunyai kesempatan belajar teknologi termutakhir, kapanpun dan dimanapun ia berada," tambahnya.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Dicoding sebagai Google Authorized Training Partner di Indonesia, telah melalui proses penyusunan kurikulum secara komprehensif yang diverifikasi langsung oleh Google untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri digital.
Dengan mendaftar kelas ini, peserta akan mendapatkan akses penuh atas seluruh modul, video tutorial, buku cetak Menjadi Android Developer Expert (670 halaman) yang diterbitkan secara eksklusif oleh Dicoding, ulasan komprehensif oleh Google Authorized Trainer terhadap tugas-tugas dan prototipe yang disubmit dalam kurun waktu 90 hari, sertifikat picodiploma dicoding bagi peserta yang berhasil lulus, serta kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi internasional dari Google.
"Merealisasikan materi dalam Bahasa Indonesia untuk kelas MADE merupakan sebuah langkah dan kontribusi nyata Dicoding dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada subsektor aplikasi dan game," ungkap Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Dicoding, penyedia platform digital yang menjembatani pengembang aplikasi dengan peluang dan kebutuhan pasar, membuka pendaftaran angkatan ke-2 kelas 'Menjadi Android Developer Expert' (MADE) sebagai kelas picodiploma di Dicoding Academy.
Kelas ini menawarkan pembelajaran daring mengenai membangun aplikasi di atas sistem operasi Android yang mencakup materi Testing, Debugging, Application, Application UX, Fundamental Application Components, Persistent Data Storage, dan Enhanced System Integration dalam 125 modul berbahasa Indonesia, 35 video tutorial, 24 quiz, dan dengan target penyelesaian 90 hari. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca Selengkapnya