Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri film animasi melempem, MD Animation PHK ratusan karyawan

Industri film animasi melempem, MD Animation PHK ratusan karyawan Ilustrasi film animasi Indonesia. © MD Animation

Merdeka.com - Industri animasi khususnya film memang tak begitu menggembirakan dibandingkan dengan industri digital lainnya seperti game, aplikasi, dan lain sebagainya. Banyak hal yang membuat film animasi di Indonesia tak berkembang, seperti belum adanya media penayangan yang komersial membeli karya film animasi dan cost produksi yang besar.

"Berbeda dengan sinetron-sinetron yang cost produksi hanya Rp 80 juta per episode tapi bisa dijual lebih dari itu. Makanya, tidak heran banyak sinetron yang sukses daripada film animasi," ujar Asisten Produser Dreamtoon, Donny Sugeng Riyadi beberapa bulan yang lalu saat ditemui Merdeka.com di kantornya.

Kesulitan itulah yang membuat industri animasi kurang menggembirakan. Sementara pemerintah, belum bisa berbuat apa-apa tentang hal ini. Padahal, ekonomi kreatif selalu didengungkan di era pemerintahan saat ini.

Imbas dari tak berkembangnya film animasi pun mulai kelihatan. MD Animation dikabarkan bubar. Namun, kabar itu dibantah oleh Pimpinan Creative MD Animation, Freddy Nindan. MD Animation hanya melepas ratusan karyawan gara-gara industrinya 'melempem'.

"Tidak benar, yang benar adalah hubungan kerja dengan para animator akan memakai sistem 'on project basis'. Sehingga bisa lebih memacu kinerja baik secara kualitas maupun kuantitas," ungkapnya kepada Merdeka.com, Selasa (25/8).

"Kita lepas 120 an karyawan," tambahnya.

Dirinya mengakui melepas karyawan MD Animation, supaya bisa menyiasati fixed cost. Kendati begitu, ada beberapa tim yang masih memperkuat MD Animation.

"Animator menjadi karyawan lepas. Untuk menyiasati fixed cost. Jadi, yang in-house hanya team kreatif dan para leader produksi di departemen animasi. Team post pro & audio post juga masih in-house. Selain jajaran management tentunya," ujarnya.

Senada dengan Direktur MD Animation, Dana Riza yang mengatakan jika MD Animation bukan bubar hanya perubahan strategi operasional dan manajemen produksi.

"Proses kreatif dan produksi tetap berlanjut. Produk-produk baru tetap akan dirilis," katanya yang juga Merdeka.com konfirmasi melalui pesan singkat.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun Merdeka.com, MD Animation berdiri sejak 2012. Anak usaha dari MD Entertainment ini telah menghasilkan karya yang memiliki hak cipta atau intelectual property sebanyak 6 tittle antaranya Tendangan Halilintar, Adit Sopo Jarwo, Pasukan Pelangi, Cherrybelle, D’Banditoz, Markas Impian.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing

Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan

Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Lagi Gaji Karyawan Startup di Indonesia Gede-gede, Ini Biang Keroknya
Tak Ada Lagi Gaji Karyawan Startup di Indonesia Gede-gede, Ini Biang Keroknya

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.

Baca Selengkapnya
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024

Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ungkap Banyak Nasib Sektor Tekstil di Ujung Tanduk
Pemerintah Ungkap Banyak Nasib Sektor Tekstil di Ujung Tanduk

Kondisi kritis sektor tekstil tidak hanya dialami oleh Sritex.

Baca Selengkapnya