Ini 4 tanda aplikasi Android berbahaya dipasang di smartphone!
Merdeka.com - Berbeda dengan Windows atau iOS, Android dianggap mempunyai lebih banyak aplikasi-aplikasi berbahaya yang mengandung virus. Namun, seringkali kehadiran dari aplikasi-aplikasi ini tidak disadari oleh pengguna.
Sayangnya, Google tidak bisa secara otomatis menyetop peredaran aplikasi berbahaya via Google Play Store, seperti yang dilakukan oleh Apple di iOS App Storenya. Google hanya melakukan pemindaian terhadap adanya virus atau malware yang ada di Google Play Store. Oleh sebab itu, hingga saat ini masih banyak pengguna yang terjebak dan tidak menyadari apabila aplikasi yang diinstalnya bisa mencuri data atau bahkan merusak sistem dari gadget mereka.
Untuk mengantisipasi pemasangan aplikasi-aplikasi Android berbahaya, terdapat beberapa tanda yang memperlihatkan bila aplikasi tersebut sebaiknya tidak diinstal di gadget Android Anda.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Apa risikonya pakai kabel Android? Alasannya adalah kekhawatiran akan panas berlebih selama proses pengisian daya.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
Aplikasi tersebut tidak ada di Google Play Store
Apakah selama ini anda memasang aplikasi lewat Google Play Store atau lewat file APK hasil unduhan dari situs tertentu? Bila lebih sering dari file APK, Anda patut waspada.
Google memang mengizinkan pengguna untuk menginstal aplikasi tidak dari Google Play Store, namun pengguna harus siap menanggung resikonya. Pengguna bisa dengan mudah mendapatkan file instalasi aplikasi Android dari berbagai situs. Celakanya, banyak aplikasi yang dibuat oleh developer yang tidak jelas dan mengandung virus. Para ahli keamanan internet menyatakan mayoritas aplikasi berbahaya berasal dari luar Google Play Store.
Izin pemasangan aplikasinya tidak masuk akal
Apabila Anda memutuskan untuk menginstal sebuah aplikasi dari luar Google Play, ada sebuah tanda yang bisa menunjukkan apakah aplikasi itu disusupi malware atau tidak, yakni dengan melihat izin pemasangannya.
Saat Anda melihat sebuah aplikasi sederhana, misalnya sebuah aplikasi senter, tetapi aplikasi tersebut meminta izin untuk membaca kontak, mengakses lokasi, atau membuat koneksi dengan internet, kemungkinan besar aplikasi itu adalah aplikasi berbahaya.
Dengan melihat lengkapnya deretan izin tersebut, aplikasi tadi nantinya bisa saja dipakai untuk mencuri daftar kontak Anda lalu mengunggahnya via internet.
Oleh sebab itu, selalu perhatikan izin pemasangan saat mencoba menginstal sebuah aplikasi. Aplikasi yang mencoba meminta izin untuk mengirim SMS berbayar pun perlu dicurigai.
Jumlah instalasi, ulasan, dan reputasi mencurigakan
Jumlah instalasi juga bisa dijadikan tanda sebuah aplikasi yang berbahaya atau tidak. Jika Anda menemukan aplikasi yang sudah diinstal lebih dari satu juta orang dan mempunyai rating bintang 4 atau 5, maka aplikasi tersebut sudah tergolong aplikasi yang bisa dipercaya.
Tetapi perlu Anda masih perlu waspada, sebab ada beberapa aplikasi yang dapat menarik jutaan pengunduh yang ternyata masih membawa malware, contohnya beberapa senter yang diketahui bisa mencuri data smartphone penggunanya.Â
Untuk memastikan keamanannya, Anda bisa melihat ulasan lebih lanjut dari aplikasi tersebut. Sebaiknya, Anda melihat lebih dari 5 ulasan untuk memastikan kualitas dari aplikasi tersebut.
Reputasi dari aplikasi pun tak kalah penting. Aplikasi buatan Google dianggap jauh lebih aman dari aplikasi buatan developer lain.
Deskripsi aplikasi tidak jelas dan sering salah penulisan
Aplikasi Android pun sama dengan aplikasi yang PC, di mana banyak developer aplikasi 'jahat' yang sebenarnya tidak memahami marketing atau pemasaran produk-produknya. Hal ini bisa dilihat dari deskripsi aplikasi yang ditampilkan di Google Play Store.
Banyak developer abal-abal yang menuliskan deskripsi aplikasi mereka dengan kesalahan ejaan atau asal-asalan. Kebanyakan dari kesalahan-kesalahan penulisan kata, kalimat atau tanda baca itu akan terlihat bila kita mau sejenak membacanya secara teliti.
Meskipun terkesan sepele, banyak yang mengandalkan hal ini sebagai salah satu ciri dari aplikasi yang harus dihindari. Apalagi kesalahan penulisan deskripsi juga bisa menjadi indikasi bila developer hanya ingin aplikasi berisi malware buatannya bisa tersebar dengan luas, tidak terfokus pada kalangan tertentu yang benar-benar membutuhkannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca Selengkapnya