Ini akhir anti klimaks kisruh Apple vs FBI
Merdeka.com - Sejak awal 2016, Apple mendapat tantangan besar dari FBI dan pengadilan AS terkait permintaan peretasan iPhone 5c tersangka terorisme San Benardino yang telah meninggal, Syed Farook. Dan kabar terbaru mengungkap bila akhir dari kasus ini sangat anti klimaks.
Bagaimana tidak, CNB News menyatakan bila iPhone 5c milik Syed Farook tidak berisi informasi apapun yang dapat digunakan oleh aparat penegak hukum sebagai alat bukti baru penembakan San Benardino.
Padahal sebelumnya pemerintah Amerika berharap bila iPhone 5c Syed Farook berisi nama-nama organisasi teroris yang membantu pria itu melakukan penembakan yang akhirnya menewaskan belasan orang, termasuk kemungkinan adanya tersangka lain. Sebab, ada saksi mata yang mengatakan adanya teroris lain saat itu.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Di mana iPhone ditemukan? Seorang pria di Vancouver, Washington, Sean Bates, memposting di X bahwa dia menemukan iPhone di Portland pada hari Minggu .Ia menemukan setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional meminta orang-orang di daerah tersebut untuk mencari potongan-potongan yang mungkin jatuh dari jet.
-
Siapa yang memanfaatkan IMEI IPhone ilegal? Celah ini yang kemudian dimanfaatkan pedagang culas.
-
Mengapa sebagian pengguna iPhone beralih ke iPhone? Pada akhirnya, 30 persen pengguna Android berpikir untuk beralih ke iPhone hanya untuk menghentikan bullyan.
-
Iphone palsu apa yang disita polisi? Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 800 perangkat palsu, mulai dari AirPods hingga berbagai aksesoris iPhone lainnya, ditemukan di area bisnis setempat.
-
Siapa yang bisa memakai Apple Intelligence? Dengan demikian, fitur ini hanya dapat digunakan pada iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max yang sudah dilengkapi dengan chip A17 Pro.
Sebelumnya, banyak pihak yakin bila di dalam iPhone 5c itu juga terdapat daftar target lain yang bakal jadi sasaran teroris berikutnya. Oleh karena itu, pemerintah dan mayoritas warga Amerika mendesak Apple untuk meretas sendiri iPhone buatannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus tersebut berawal adanya aduan dari Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Eletronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin.
Baca SelengkapnyaPasalnya FBI pernah melakukan hal serupa namun tak berhasil.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaPengguna AirTag sekarang dapat membagikan lokasi AirTag yang terpasang pada koper yang hilang, sehingga memungkinkan untuk melacak keberadaan koper tersebut.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kerap kali melakukan kebijakan serampangan.
Baca SelengkapnyaSetelah sebulan kasus ini terungkap, bagaimana kelanjutan kasus penipuan Iphone ini?
Baca SelengkapnyaLelang akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta Ill.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo @adisoemarmoairport diretas orang tak bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaAda empat aspek berkeadilan yang belum dipenuhi Apple.
Baca Selengkapnya