Ini alasan mengapa bunglon bisa berubah warna
Merdeka.com - Setelah bertahun-tahun, akhirnya ilmuwan berhasil mengungkap salah satu misteri hewan terbesar di dunia, mengapa kulit bunglon bisa berubah warna.
Ilmuwan Swiss yang mengungkap misteri itu menyatakan bila kulit bunglon menggunakan teknologi nano yang jauh lebih hebat dari yang pernah ditemukan manusia itu merubah warna kulitnya, Daily Mail (11/03).
"Kami menemukan bila bunglon merubah warna kulit dengan 'menyetel' kristal-kristal berukuran nano di kulitnya," ujar Jeremie Teyssier, ahli fisika dari Universitas Geneva, Swiss.
-
Mengapa teknologi Nano-MIND dikembangkan? Dr. Cheon Jinwoo, Direktur IBS Center for Nanomedicine, menjelaskan bahwa teknologi ini diharapkan akan digunakan secara luas dalam penelitian untuk memahami fungsi otak, mengembangkan jaringan saraf buatan yang canggih, teknologi antarmuka otak-komputer dua arah, dan menemukan pengobatan baru untuk gangguan neurologis.
-
Siapa yang mengembangkan Nano-MIND? Teknologi ini dikembangkan oleh tim peneliti dari Institute for Basic Science (IBS) dan Universitas Yonsei di Korea Selatan.
-
Dimana Nano-MIND diuji coba? Dalam uji coba yang dilakukan pada tikus, para peneliti berhasil menginduksi perilaku keibuan pada tikus betina non-maternal dan mengontrol nafsu makan mereka.
-
Siapa hewan terpintar di dunia? Menempati posisi pertama sekaligus mendapat titel sebagai hewan terpintar, orangutan memang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Hewan ini mampu menggunakan alat. belajar bahasa isyarat, hingga memiliki struktur sosial layaknya manusia yang hidup bermasyarakat.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Bunglon secara ajaib mampu mengontrol setiap kristal yang ada sel kulit kerasnya agar bisa berubah warna ketika si bunglon berusaha menarik perhatian betina di saat musim kawin. Hal yang sama juga akan dilakukan ketika si bunglon bertemu dengan musuh.
Kristal spesial yang terdapat di dalam sel kulit bunglon itu dikenal dengan nama iridophore. Hebatnya, tidak hanya membantu bunglon merubah warna, iridophore juga berfungsi melindungi bunglon dari suhu panas lingkungan.
Ketika di bunglon dalam keadaan tenang, kristal iridophore akan merapat dan memantulkan gelombang warna biru. Sebaliknya, saat merasa tertekan atau senang, si bunglon akan mengendorkan susunan kristal di kulitnya. Hal ini membuat pantulan cahaya menjadi berubah, misalnya kuning atau merah.
Nah, ketika panas matahari terlalu menyengat, kristal iridophore di kulit bunglon bisa memantulkan sinar. Alhasil, panas berlebih bisa dihindari si bunglon. Ingat, suhu panas tinggi tidak baik bagi reptil yang tidak bisa mengatur suhu tubuhnya karena mempunyai darah dingin.
"Bunglon telah menemukan sesuatu yang benar-benar baru di dunia evolusi. Kristal-kristal iridophore itu adalah sesuatu yang sangat menakjubkan," ungkap Profesor Michel Milinkovitch pada BBC (10/03).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menarik untuk dicatat bahwa perubahan warna kulit pada bunglon juga memiliki peran dalam proses reproduksi.
Baca SelengkapnyaAda warna yang identik pada alien menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBenda apa yang dijual per gramnya seharga itu? Apakah punya manfaat besar?
Baca SelengkapnyaEnzim dalam reaksi bioluminesensi adalah luciferase. Luciferase membantu mengkatalisis, atau mempercepat, reaksi kimia antara luciferin dan oksigen.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaWarna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaPartikel tanah di Bulan begitu membahayakan manusia. Ada kasus nyata yang terjadi.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Telaga Warna juga menyimpan beragam cerita rakyat dan mitos yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca SelengkapnyaPara peneliti sedang mengeksplorasi kemungkinan penggunaan debu berlian sebagai alternatif untuk mendinginkan suhu di planet Bumi.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Baca SelengkapnyaPernah melihat ikan yang bentuknya sering mengembang seperti balon?
Baca Selengkapnya