Ini Alasan Mengapa iPhone 11 Akan Dianggap Ketinggalan Zaman, Setuju?
Merdeka.com - iPhone 11 akan diperkenalkan beberapa hari lagi. Dirumorkan, iPhone terbaru ini akan membawa teknologi kamera terbaru yang mengusung konfigurasi tiga kamera.
Tentu, segalanya akan jadi lebih canggih di berbagai aspek dan sektor. Namun, dari rumor yang telah beredar sebelumnya, ada paling tidak dua hal yang membuat iPhone 11 dianggap sedikit tertinggal dari banyak kompetitornya di Android.
Mari kita bahas satu demi satu, dua aspek apa saja yang membuat di tengah teknologi fitur yang akan diperkenalkan Apple, iPhone 11 akan tetap ketinggalan zaman. Berikut ulasannya.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Apa keunggulan iPhone 11? Keunggulan iPhone 11 HP keluaran Apple yang mendapatkan promo istimewa dari Digimap di Shopee kali ini adalah iPhone 11 64GB. Produk smartphone dengan performa canggih, kamera berkualitas, dan desain mewah ini worth it untuk kamu miliki di tahun 2024.
-
Mengapa pengguna Android lebih memilih iPhone seri lama? Terdapat beberapa alasan yang mungkin menyebabkan tren tersebut. Salah satu alasan yang paling masuk akal adalah mengenai kekuatan ekonomi atau bujet yang dipunyai oleh pengguna Android.
-
Mengapa orang lebih memilih iPhone bekas? Meningkatnya permintaan iPhone rekondisi mempengaruhi penjualan ponsel baru dan pendapatan layanan Apple di banyak pasar. Namun popularitas iPhone rekondisi membuat orang-orang membelinya bahkan di tempat-tempat di mana varian baru sulit ditemukan.
-
Mengapa sebagian pengguna iPhone beralih ke iPhone? Pada akhirnya, 30 persen pengguna Android berpikir untuk beralih ke iPhone hanya untuk menghentikan bullyan.
Notch yang Tidak Mengecil
Apple nampaknya tidak akan mengubah bahasa desain iPhone yang berangkat dari iPhone X lalu, yakni layar dengan notch atau poni. Padahal, iPhone-lah yang pertama kali memopulerkan desain tersebut dan semua vendor yang 'meniru' iPhone, kini telah beralih ke solusi yang lebih menarik.
Sebut saja waterdrop notch yang lebih kecil, sliding dan pop-up camera yang membuat layar jadi penuh, hingga kamera yang tersembunyi balik layar.
Nah, ketika di 2019 iPhone 11 masih menggunakan notch yang sama dengan di 2017, tak bisa dimungkiri Apple akan dianggap kurang inovasi dalam hal desain.
Meski demikian, demi sensor biometrikasi pengenalan wajah 3D yakni Face ID, notch iPhone tak akan bisa diapa-apakan lagi, terlebih lagi, dihilangkan.
Untungnya, Apple punya rekam jejak baik dalam konsistensinya mempertahankan bahasa desain. Hal ini justru menjadi aspek untuk mudah dikenalnya iPhone dibanding merek kompetitor.
Bagaimana tidak, sebelum iPhone X rilis di 2017 lalu, pada dasarnya Apple memperkenalkan iPhone dengan bahasa desain yang hampir sama. Paling tidak, ada 15 generasi iPhone dengan bahasa desain serupa. Hal ini sama sekali tak membuat nama iPhone jatuh.
Konektivitas 5G
Konektivitas 5G sudah mulai berdiri di banyak kota besar di seluruh penjuru negara maju. Hal ini diiringi dengan bermunculannya deretan smartphone dengan konektivitas 5G. Arus ini mulai marak di akhir 2018, dan kini hampir semua pabrikan memiliki satu buah smartphone 5G.
Apple? Di 2019, iPhone sudah dipastikan tak akan menelurkan versi 5G.
Jika dibandingkan dengan Huawei, Samsung, LG, Xiaomi, serta OnePlus, mungkin Apple agak ketinggalan zaman. Meski demikian, Apple sudah mulai jalan untuk memuluskan langkah mereka menyongsong industri berbasis 5G.
Beberapa waktu lalu, pasca akuisisi Apple ke divisi modem 5G smartphone milik Intel, Apple dilaporkan akan merilis semua iPhone besutannya di 2020 dengan konektivitas 5G. Memang bukan tahun ini, namun tahun depan sudah pasti.
Melansir laporan dari analis teknologi spesialis Apple Ming-Chi Kuo yang dikutip MacRumors, Apple akan merilis tiga iPhone dengan ukuran 6,7 inci, 6,1 inci, serta 5,4 inci. Awalnya, disebut Apple hanya akan merilis varian 5G di iPhone termahal mereka. Namun rumor ini menyanggah hal tersebut, di mana semua varian akan mendapatkan 5G.
Deretan varian ini akan mendapatkan dukungan sub-6GHz dan spektrum mmWave yang jauh lebih cepat. Meski demikian, Apple mungkin akan merilis iPhone 5G tanpa spektrum mmWave dengan harga lebih murah.
Akuisisi Intel Adalah Kunci
Mengapa tidak bisa mengusung 5G dalam waktu dekat? Dalam laporan yang sama dengan yang kami bahas di atas, Apple dikabarkan baru saja memiliki sumber daya yang cukup untuk membuat iPhone 5G pasca akuisisi divisi modem Intel.
Dengan ini, Apple punya banyak properti intelektual terkait 5G, yang sebelumnya tak dimiliki.
Diharapkan pula, Apple bisa mengembangkan modemnya sendiri tanpa harus memasok dari Qualcomm seperti di iPhone sebelum-sebelumnya.
Apple sendiri merupakan salah satu perusahaan terkaya di dunia, sehingga diakuisisinya divisi modem 5G Intel adalah pilihan tepat karena Apple akan makin untung dengan mengembangkan instrumen fiturnya sendiri.
Bahkan, secara hitungan finansial, Apple akan terus merugi jika bermitra dengan Qualcomm. Mengingat banyak sekali royalti dan paten yang harus dibayar Apple untuk menggunakan produknya.
Strategi yang Tak Bertaut
Kembali soal 5G, strategi Apple rasanya tak cocok untuk menelurkan 5G di saat ini. Pasalnya, model bisnis Apple merujuk pada penjualan dan pengkapalan yang tinggi.
Perlu diingat, Apple hanya menjual varian flagship. Mereka tak punya smartphone untuk berbagai kalangan segmen. Jadi, mereka harus memastikan untuk produknya memang sesuai dengan selera pasar.
Dengan ini, konektivitas 5G tidak cocok diterapkan di iPhone saat ini. Pasalnya cakupan jaringan 5G masih minim dan penjualan tak akan semasif jika konektivitasnya LTE.
Selain itu, harga pun akan jadi mahal. Pasalnya, tak cuma deretan modem dan prosesor yang harus mendapatkan pembaruan karena menggunakan 5G, banyak juga hardware yang juga harus ikut upgrade.
Bayangkan saja, jika koneksi dengan data transfer super cepat, latensi hampir 0, dan efisien energi ini tidak disokong dengan RAM yang juga tinggi kapasitas, tentu bagaimanapun smartphone akan tetap lemot karena load berat yang dengan mudah diunduh.
Belum lagi jika streaming. Ketika streaming konten 4K bisa dilakukan dalam hitungan detik, akan percuma jika kita menontonnya dari layar LCD berresolusi HD. Tentu kita juga butuh layar OLED dengan resolusi 4K.
Tentu, semua komponen ini tak akan murah. Terlebih lagi iPhone sendiri terkenal menyematkan hardware terbaik dibanding kompetitornya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaKetika baru pertama kali dijual di Indonesia, harga iPhone 11 64 GB adalah Rp12.999.000,00.
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaiOS 18 hadir dengan fitur baru, tetapi apakah pembaruan ini akan memperlambat iPhone lama Anda?
Baca SelengkapnyaApple menghentikan produksi iPhone 13, 15 Pro, dan Pro Max setelah peluncuran iPhone 16 untuk mendorong penjualan model baru.
Baca SelengkapnyaiPhone 15 direncanakan malam ini akan dirilis. Pakar teknologi memberi nasihat bijak.
Baca SelengkapnyaJustru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Baca SelengkapnyaBeberapa pengguna iPhone harus gigit jari lantaran, iOS 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat, ternyata tak hadir dalam semua perangkat iPhone.
Baca Selengkapnya