Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan Steve Jobs larang anak pegang iPhone dan iPad

Ini alasan Steve Jobs larang anak pegang iPhone dan iPad Steve Jobs in memoriam . Reuters

Merdeka.com - Saat menjabat sebagai bos Apple, tentunya banyak orang yang memperkirakan kehidupan keluarga Steve Jobs berkaitan erat dengan produk-produk Apple, seperti iPad dan iPhone. Namun kenyataannya berbeda, Steve Jobs justru melarang anak-anaknya bersentuhan dengan dua produk andalan Apple tersebut.

Cukup mengejutkan memang, tetapi mantan CEO Apple tersebut benar-benar menjauhkan buah hatinya dari iPhone dan iPad. Alasan utamanya pun sederhana, Steve Jobs khawatir bila anak-anaknya akan menerima dampak negatif dari gadget-gadget Apple tersebut.

"Kami membatasi penggunaan teknologi untuk anak-anak di rumah," ungkap Steve Jobs di tahun 2010 lalu, New York Times (11/09). Apa sebab lainnya?

Perhatian terhadap dampak gadget ke anak

Sifat 'kolot' dari orang di balik lahirnya era kejayaan smartphone tersebut adalah sebuah bentuk perhatian terhadap efek jangka panjang dari penggunaan perangkat mobile bagi anak-anak, terutama produk-produk dengan layar touchscreen.

Gadget dengan layar touchscreen yang memberikan kemudahan dan menarik bagi anak-anak memang dituding dapat menyebabkan kecanduan. Bahkan, Steve Jobs menambahkan bila anak-anaknya belum pernah menggunakan iPod yang hanya beberapa varian yang mengusung layar touchscreen.

Ternyata gaya pembelajaran anak seperti yang dilakukan oleh Steve Jobs juga dilakukan oleh petinggi-petinggi perusahaan teknologi lain, termasuk mantan editor dari portal berita teknologi terpopuler Wired yang kini menjadi salah satu pencipta drone kenamaan, Chris Anderson.

Anderson bersama dengan beberapa orang tua lain berpendapat bila orang tua modern telah banyak melihat dampak negatif dari penggunaan gadget secara berlebihan, sehingga mereka tidak ingin hal yang sama menimpa anak mereka. Oleh sebab itu, tidak jarang mereka hanya memperbolehkan penggunaan gadget di akhir pekan atau liburan saja. Itu pun dalam waktu yang dibatasi.

Uniknya, ternyata tidak semua petinggi perusahaan teknologi setuju dengan pola pengasuhan anak ala Steve Jobs. Dick Costolo, CEO dari Twitter justru mengkhawatirkan sistem pembatasan pemakaian gadget ekstrim pada anak.

Pembatasan dari orang tua yang cukup ekstrim dianggap dapat menimbulkan efek negatif yang lebih berbahaya di kemudian hari. Sebab, bukan tidak mungkin anak-anak itu akan menggunakan iPad dan iPhone secara berlebihan saat jauh dari orang tua sebagai bentuk kompensasi atas masa lalunya.

Meningkatkan kualitas komunikasi keluarga

Penulis buku biografi Steve Jobs, Walter Isacson, yang pernah menghabiskan waktu lama dengan Steve Jobs saat menulis buku tersebut juga cukup terkejut saat melihat interaksi keluarga pendiri Apple tersebut.

Menurut Walter Isacson, setiap malam keluarga Steve Jobs selalu mengadakan makan malam sambil mendiskusikan buku atau hal-hal menarik lain. Selama itu pula, anak-anak Steve Jobs tidak ada yang mengeluarkan iPhone atau iPad. Mereka pun tidak terlihat kecanduan pada gadget sama sekali.

Padahal, di banyak keluarga modern gadget touchscreen seperti iPad dan iPhone sering 'mengambil alih' perhatian anak dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Suasana meja makan banyak keluarga diklaim menjadi lebih sunyi akibat kehadiran gadget macam iPhone dan iPad.?

Saat tengah makan pun banyak anak-anak yang masih sibuk memainkan game online mereka atau 'chattingan' via jejaring sosial. Alhasil, kini mulai banyak orang tua yang semakin aktif melarang anak-anaknya membawa gadget saat makan. Bahkan, beberapa pengembang aplikasi turut membuat software iOS yang memungkinkan orang tua mematikan iPhone anak-anak pada jam-jam tertentu, seperti saat makan bersama.

Tanpa gadget, social skill lebih bagus

Tampaknya, kebijakan Steve Jobs untuk membatasi penggunaan gadget pada anak-anaknya terbukti benar, pria yang meninggal pada tahun 2011 itu memberikan sebuah pelajaran berharga terakhir bagi semua orang tua.

Berdasarkan penelitian dari Universitas California, anak-anak yang tidak bersentuhan dengan gadget selama beberapa hari mampu berinteraksi dan memiliki 'social skill' lebih baik. Ya, hanya dibutuhkan beberapa hari saja untuk membuat anak-anak kembali aktif bersosialisasi meskipun sebelumnya mereka akan melewati masa depresi temporer akibat jauh dari gadget.

Peneliti berhasil menemukan fakta di mana anak-anak berumur 11 hingga 12 tahun dapat membaca emosi orang lain lebih baik setelah 5 hari tidak bersentuhan dengan gadget. Anak-anak yang terlalu sering bermain dengan gadget diklaim sering kehilangan kemampuan dasar dalam berkomunikasi, yaitu memahami ekspresi atau gestur yang menandai perubahan perasaan seseorang. Padahal kemampuan tersebut adalah salah satu modal penting saat interaksi langsung.

Di Indonesia sendiri fenomena ini juga semakin jamak ditemukan. Misalnya, banyak anak-anak yang menunggu kepulangan orang tuanya hanya untuk dapat bermain dengan smartphone atau tablet mereka. Hal ini secara tak langsung dapat menurunkan kualitas komunikasi keluarga, termasuk kemampuan interaksi anak dengan orang lain.

Bahaya paparan konten-konten di internet

Tidak bisa dipungkiri bila iPad dan iPhone dapat membuat penggunanya terus online dan terkoneksi dengan dunia maya. Sayangnya, internet tidak hanya berisi hal-hal yang positif saja. Berbagai konten-konten yang dianggap berbahaya bagi perkembangan mental anak juga tersebar dengan bebas di dalamnya.

Mungkin hal ini yang juga menjadi perhatian dari Steve Jobs. Steve Jobs mengungkapkan bila kehidupan keluarganya jauh dari kesan bermewah-mewahan dan penuh teknologi layar sentuh yang dapat memudahkan koneksi dengan internet. Dia dan istrinya sangat meminimalisir penggunaan teknologi untuk anak di dalam rumah sejak dini.

Langkah yang sempat diambil oleh Steve Jobs sangat beralasan, sebab anak-anak, terutama yang berumur di bawah 10 tahun adalah kelompok yang paling rentan kecanduan terhadap gadget. Akibat rasa ingin tahu anak yang tinggi dan akses terhadap teknologi dan internet yang tersedia dengan mudah, anak-anak berpotensi mendapat paparan konten-konten berbahaya seperti pornografi atau bahkan melakukan aktivitas negatif seperti mem-bully orang via jejaring sosial.

Oleh sebab itu, banyak orang tua di luar sana yang akhirnya baru memberikan smartphone ke anak-anaknya saat mereka sudah cukup dewasa di sekitar umur 14 tahun. Sehingga lebih mudah bagi par orang tua untuk membimbing mereka saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Microsoft Down di Puluhan Negara, Sindiran Telak Steve Jobs Pendiri Apple Viral Lagi
Microsoft Down di Puluhan Negara, Sindiran Telak Steve Jobs Pendiri Apple Viral Lagi

Begini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.

Baca Selengkapnya
Sebelum Merajai Pasar Ponsel Pintar, Produk Apple Sempat Tak Laku di Pasaran
Sebelum Merajai Pasar Ponsel Pintar, Produk Apple Sempat Tak Laku di Pasaran

Produk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.

Baca Selengkapnya
Jadi Aplikasi Populer, CEO TikTok Justru Larang Anaknya Bermain TikTok
Jadi Aplikasi Populer, CEO TikTok Justru Larang Anaknya Bermain TikTok

CEO TikTok, Shou Zi Chew tidak mengizinkan anak-anaknya untuk bermain TikTok, dalam sebuah wawancara publik.

Baca Selengkapnya
Parenting Ala Bos Teknologi: Tips Mendidik Anak dari Mark Zuckerberg hingga Jeff Bezos
Parenting Ala Bos Teknologi: Tips Mendidik Anak dari Mark Zuckerberg hingga Jeff Bezos

Dari Zuckerberg hingga Bezos, para bos teknologi berbagi pandangan tentang parenting, mulai dari pentingnya berpikir kritis hingga aturan screen time.

Baca Selengkapnya
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok

Pembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.

Baca Selengkapnya
Tips Cepat dan Aman Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak
Tips Cepat dan Aman Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

tahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?

Baca Selengkapnya
Dampak Negatif Sering Main HP pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada
Dampak Negatif Sering Main HP pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Paparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka

Hubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Akhirnya Buka Suara soal iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Begini Katanya
Menko Luhut Akhirnya Buka Suara soal iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Begini Katanya

Menurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya
Sadar Gak, Tidak Pernah Ada Penjahat Pakai iPhone di Film Film, Ini Lho Sebabnya
Sadar Gak, Tidak Pernah Ada Penjahat Pakai iPhone di Film Film, Ini Lho Sebabnya

Tokoh protagonis yang sering terlihat menggunakan iPhone dalam sinetron atau film sebenarnya bukan suatu kebetulan. Berikut alasannya.

Baca Selengkapnya
Bocah Niat Bayar Tagihan Beli iPhone Rp 50 Ribu di Minimarket, Aksi Sang Kasir Sadarkan Jika Kena Tipu Ini Jadi Sorotan
Bocah Niat Bayar Tagihan Beli iPhone Rp 50 Ribu di Minimarket, Aksi Sang Kasir Sadarkan Jika Kena Tipu Ini Jadi Sorotan

Seorang anak hendak berniat membayar tagihan pembelian iPhone Rp 50 ribu di minimarket.

Baca Selengkapnya
Berapa Lama Idealnya Seseorang Menggunakan Gadget dalam Sehari?
Berapa Lama Idealnya Seseorang Menggunakan Gadget dalam Sehari?

Lantas, seberapa lama idealnya seseorang menggunakan gadget dalam sehari?

Baca Selengkapnya