Ini bahaya Careto, trojan paling berbahaya versi Kaspersky
Merdeka.com - Dalam laporan terbarunya, Kaspersky menyatakan bahwa Careto adalah Trojan paling berbahaya karena bisa menyadap. Dampak yang ditimbulkan oleh malware satu ini pun bisa menghancurkan.
Seperti dilansir ZDNet (10/2), Careto bisa menyadap segala lini komunikasi dan mengumpulkan berbagai informasi vital dari komputer korban. Jika komputer korban adalah komputer milik dinas penting atau menyimpan data rahasia, maka tamat sudah riwayatnya.
Untuk mendeteksi malware ini pun juga terbilang sangat sulit karena kemampuan tipu muslihatnya. Malware ini mampu berlindung di balik banyak sekali hal dan bersembunyi dengan modul berbeda.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Menurut Kaspersky, Careto bisa dengan mudah memecah komponennya dan menyambungnya kembali. Malware ini juga mampu mengupdate diri sendiri dengan fungsi tambahan yang bermacam-macam tergantung kebutuhan pembuatnya.
Tercatat, sudah ada sekitar 380 target berbeda yang jadi sasaran. Target itu sendiri tersebar di 31 negara dan seribu lebih alamat IP.
Beberapa negara yang dilaporkan terinfeksi malware ini adalah Aljazair, Argentina, Belgia, Bolivia, Brazil, China, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya. Beruntung, Indonesia belum jadi korban dari keganasannya.
Malware ini sendiri mampu menyerang dan berkamuflase lewat berbagai file. Beberapa target yang diserangnya antara lain file populer dengan ekstensi DOC, DOCX, hingga PDF.
Nama lengkap malware ini sendiri adalah Trojan.Win32/Win64.Careto.* dan Trojan.OSX.Careto. Kebanyakan yang diserang malware itu merupakan komputer instansi besar.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaGoogle temukan celah keamanan berbahaya di Chrome dan meminta pengguna memperbarui untuk melindungi data sensitif seperti kata sandi kartu kredit.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital tidak lepas dari ancaman serangan siber. Pengguna produk Apple juga tidak lepas dari ancaman ini.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca Selengkapnya