Ini bahaya jadi orang sok 'multitasking' modal smartphone!
Merdeka.com - Di era digital ini, smartphone dan banyak gadget mobile lain dapat diisi oleh berbagai macam aplikasi yang dapat menunjang produktivitas. Mulai dari aplikasi catatan, email, dan sosial media dapat mempermudah setiap pegawai menyelesaikan tugas. Sayangnya, keberadaan gadget-gadget ini membuat banyak orang terkena ilusi 'multi-tasking'.
Tentu Anda sering mendengar banyak rekan kerja atau teman kuliah yang mengatakan bila mereka adalah orang-orang multitasking atau mereka yang bisa mengerjakan satu hal sembari menuntaskan hal lain. Contohnya mendengarkan penjelasan sambil mencatat di smartphone di saat bersamaan. Benarkah demikian?
Multitasking itu tak nyata
-
Bagaimana multitasking buat telat? “Rencana terbaik dapat gagal hanya karena kita tidak memiliki cukup sumber daya perhatian yang tersisa untuk melaksanakannya dengan sukses,“ kata Waldum.
-
Apa dampak multitasking pada produktivitas? Penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat mengurangi produktivitas hingga 40%. Bukan hanya itu, kualitas pekerjaan juga cenderung menurun karena kita tidak memberikan perhatian penuh pada setiap tugas.
-
Kapan multitasking paling berbahaya? Dalam situasi yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi atau bekerja dengan mesin, multitasking dapat sangat berbahaya.
-
Mengapa multitasking bisa berdampak buruk? Meskipun multitasking sering dianggap sebagai cara yang cepat dan efisien untuk menyelesaikan banyak hal sekaligus, dampaknya justru sering kali negatif. Multitasking menurunkan produktivitas, menambah stres, serta berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
-
Apa yang menjadi trending saat ini? 35 Ucapan Selamat Wisuda Islami yang Sarat Doa dan Harapan, Cocok Dibagikan ke Kerabat Berikut 30 ucapan selamat wisuda islami yang bisa Anda jadikan sebagai pedoman untuk berpesan ke kerabat dan orang-orang terdekat.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Penelitian dari Kaspersky Lab membuktikan hal yang sebaliknya, multi-tasking bermodal gadget itu tidak nyata. Penelitian ini dilakukan oleh Head of System Engineering Kaspersky Lab Amerika Utara, Michael Canavan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 44 persen pekerja kantoran mengakui bahwa mereka membuat catatan secara digital pada saat rapat. Akibatnya, mereka seringkali tidak memahami apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara yang berlangsung.Â
Bahkan, 13 persen orang yang disurvei juga mengakui bahwa jika mereka kehilangan catatan digital mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan. Kebingungan ini lah yang kemudian disebut sebagai amnesia digital.
Catatan digital vs mendengarkan rapat
Penelitian Kaspersky Lab juga menemukan bahwa banyak pelaku bisnis profesional yang bersedia untuk tidak mendengarkan secara aktif dalam pertemuan dan menggantinya dengan hal yang lebih mudah seperti mengetik catatan dan memiliki catatan real-time dari rapat atau presentasi.Â
Empat puluh enam persen dari mereka yang disurvei percaya bahwa catatan-catatan faktual ini jauh lebih baik dari suara. Sebagian besar responden (67 persen) juga setuju bahwa catatan digital lebih mudah untuk dicadangkan dan dibagikan daripada mengandalkan memori.
Gadget bukan pengganti otak
Menurut Dr. Gorkan Ahmetoglu, Dosen Psikologi Bisnis di University College, London, memori manusia itu terbatas. Kerugian dari hanya mendengarkan serta mengandalkan memori adalah bahwa mentransfer sesuatu dari 'working memory' jangka pendek ke memori jangka panjang itu sulit dan keberhasilannya tergantung pada seberapa baik kita memahami topik yang sedang dibahas
Akan tetapi, mencatat di gadget juga bukan solusinya. Jika informasi yang diterima kurang familiar atau bahkan kita tidak benar-benar memahaminya, muncul kecenderungan untuk mencatat sebanyak mungkin pada perangkat digital.
Padahal, menurut Dr. Ahmetoglu, hal ini tidak berarti catatan tersebut dapat digunakan untuk meninjau kembali serta membangun pemahaman kita akan informasi tersebut.
Bahaya sok multitasking pakai gadget
Selain amnesia digital, ternyata masih banyak hal negatif lain yang bakal terjadi jika manusia suka mengerjakan hal bersamaan dengan bantuan gadget.
Dengan banyaknya orang sangat bergantung pada catatan yang disimpan dalam "memori eksternal", ini memberikan celah yang besar untuk serangan dari rekan-rekan yang tidak suka pada mereka, saingan dan bahkan penjahat siber.Â
Jika orang-orang jahat ini sebelumnya hanya "menguping", sekarang mereka sering kali merusak atau menghapus, atau bahkan diam-diam mengubah data yang disimpan dalam perangkat.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak selalu melakukan kegiatan multitasking dan lebih memilih fokus ke satu kegiatan saja. Apabila memang diperlukan, lebih baik mencatat hal-hal seperlunya saja di gadget dan kemudian ditinjau ulang agar informasi yang ada dapat diingat dalam memori jangka panjang.
Sumber: Kaspersky Lab
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan ponsel bisa menjadi penyebab dari sejumlah masalah kesehatan yang kita alami termasuk menjadi tanda kecemasan.
Baca SelengkapnyaMultitasking adalah kegiatan untuk mengelola beberapa jenis tanggung jawab dalam satu waktu.
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaPenggunaan ponsel yang berlebihan dapat membawa banyak dampak buruk bagi tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaRentang fokus atau perhatian yang pendek menjadi masalah di tengah masifnya dunia media sosial.
Baca SelengkapnyaLangsung membuka ponsel saat bangun pagi hari merupakan hal yang dilakukan oleh banyak orang dan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKesibukan saat ini membuat banyak orang menggunakan ponsel secara berlebihan termasuk pada saat berjalan. Hal ini bisa sangat berdampak pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaDoomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.
Baca Selengkapnya