Ini cara Amerika Serikat dan Inggris curi data smartphone
Merdeka.com - Berita mengenai digunakannya aplikasi game popular Angry Birds sebagai sarana mata-mata oleh National Security Agency (NSA) dan Government Communications Headquarters (GCHQ) cukup membuat orang terperangah.
Dalam informasi tersebut dijelaskan bahwa dengan menggunakan game tersebut, maka kedua badan nasional dari dua negara itu dapat memanen data pribadi pengguna perangkat mobile.
Namun bagaimana cara kedua badan nasional itu melakukannya?
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Kenapa adiksi smartphone bisa menyebabkan lupa? Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
Dikutip dari Telegraph (28/01), dalam penjelasan Edward Snowden, semua orang yang menggunakan perangkat mobile sebagai sarana untuk publikasi diri di jejaring sosial akan dapat dengan mudah dicuri datanya.
Hubungannya dengan game Angry Birds adalah karena game satu ini menjadi populer dan ketenarannya santa tinggi di banyak negara di tahun-tahun belakangan ini.
Seperti halnya proses di dalam sebuah smartphone, setiap orang yang memainkan game Angry Birds (yang terhubung dengan internet) secara tidak langsung akan terkoneksi dengan server pusat.
Dalam proses koneksi tersebut, ada teknik khusus yang digunakan oleh NSA dan GCHQ untuk 'mencegat' data itu di tengah perjalanan sebelum masuk ke server pusat.
Thomas Labarthe, Managing Director untuk Eropa di firma keamanan mobile Lookout, menjelaskan bahwa sebagian besar aplikasi tidak menggunakan enkripsi ketika transmisi informasi atau hanya mengenkripsi detail tertentu saja seperti transaksi keuangan.
Alasan lain aplikasi smartphone mungkin lebih 'bocor' dibandingkan platform lain adalah karena pengguna perangkat mobile tidak terlalu peduli dengan sisi keamanan gadget mereka.
"Ketika pengguna menginstal aplikasi mereka biasanya akan disajikan dengan pesan peringatan. Sayangnya, kebanyakan orang tidak membaca peringatan tersebut dan langsung menggunakan aplikasi itu," kata Michael Darlington, Technical Director dari Global Cloud Security Company Trend Micro.
Adrian Culley, konsultan teknis di Damballa, mantan anggota di kesatuan Computer Crime Unit di Scotland Yard, mengatakan bahwa sekali sebuah aplikasi telah diberikan akses ke informasi pribadi, pengguna hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak akan dapat memiliki hak kontrol atas informasi mereka.
Oleh karena itu diharapkan tanggung jawab pengembang aplikasi untuk melindungi privasi pelanggan mereka dengan cara meningkatkan tingkat enkripsi yang digunakan dan merancang cara yang lebih baik untuk membuat pengguna mengetahui informasi apa saja yang dapat diakses sebuah aplikasi serta mampu mengetahui kemana informasi tersebut akan pergi.
"Sangat sederhana, untuk melindungi privasi Anda, ketika sebuah aplikasi meminta akses ke informasi pribadi, maka ada baiknya untuk menolaknya. Disarankan untuk tidak menginstal aplikasi dalam bentuk apapun apabila tidak mengetahui track-record dari pembuatnya," jelas Culley.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaSeorang pakar di Keeper Security menyampaikan, setelah ponsel terhubung dengan colokan USB, peretas dapat mengakses gawai Anda.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaO.MG cable terlihat seperti charger biasa tetapi mampu mencuri data, menanam malware, dan memberikan akses jarak jauh kepada peretas.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaAda teknologi berbahaya yang tersembunyi di dalam pengisi daya HP.
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu dari Polri untuk mengantisipasi pencurian data pribadi yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut HP yang kerap dipakai pemimpin tinggi dunia untuk berkomunikasi, ternyata bukan iPhone saja.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca Selengkapnya