Ini cara NSA dan scammer mencuri data pengguna Facebook
Merdeka.com - Facebook merupakan social media yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain untuk ajang narsis, lewat Facebook, pengguna juga bisa menemukan teman-teman lama yang sebelumnya tidak pernah berkomunikasi.
Tak jarang pengguna mencantumkan semua data pribadinya agar teman lamanya di Facebook bisa tahu dan bisa menghubunginya setiap saat, baik lewat telepon atau pun berkunjung ke rumah, sehingga data alamat, nomor telepon, foto keluarga, dan lainnya pun tercantum dalam profil Facebook, apalagi pengguna sering lupa mengunci keamanan pada menu privacy.
Meski penuh dengan kemudahan dan kesenangan saat berselancar di social media, terdapat bahaya yang mengintip setiap saat, yaitu pencurian data, penipuan, dan bahkan mengarah ke kriminalitas fisik.
-
Apa yang dilarang dalam nama Facebook? Selain itu, ada konten yang dilarang untuk digunakan dalam nama, seperti:Gelar profesional (misalnya: Dr., Prof., dll).Gelar keagamaan.Kata-kata umum yang bukan merupakan nama.Frasa deskriptif.Kata-kata yang ofensif atau tidak pantas.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Apa yang perlu dihindari saat berteman dengan mantan? Berikut alasan berteman dengan mantan adalah ide yang buruk: Mantan kasar atau pernah menyakiti Anda dengan cara apa pun. Anda atau mantan berbohong atau menipu satu sama lain dan sangat menyakiti satu sama lain.
-
Kenapa toxic friendship perlu dihindari? Lingkungan pertemanan bisa mengubah dan menentukan karakteristik seseorang, terlebih hubungan tersebut sudah terjalin cukup lama. Konflik yang terus terjadi dan cenderung merugikan diri sendiri bisa meningkatkan risiko stres hingga depresi.
-
Kenapa akun palsu Jusuf Hamka di Facebook meminta data pribadi? Selain itu, sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
-
Siapa yang bilang media sosial berbahaya bagi anak? Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
Anonymous Indonesia lewat akun twitter @AnonNewsIndonesia mengungkapkan bahaya pencurian data, terutama yang dilakukan oleh National Security Agency (NSA) Amerika Serikat lewat jebakan.
"Jika Anda membuka Facebook dan mendapatkan pesan akun anda di kunci dengan alasan akun anda terjangkit virus atau malware, dan anda disarankan untuk menginstal antivirus dari microsoft untuk komputer dan apple, tolong jangan di instal atau abaikan saja," kicaunya, belum lama ini.
Dia meyakini bahwa hal tersebut merupakan jebakan atau trik dari hacker elit NSA untuk mencuri atau mengakses data pribadi pengguna Facebook.
Selain itu, dalam situs indonesiaindonesia.com juga terungkap cara scammer dalam menipu korbannya. Pertama adalah mencari korban dengan mengirim permintaan menjadi teman ke beberapa profile orang di Facebook dan Myspace secara acak. Beberapa dari mereka pasti menerima permintaan tersebut, kemudian scammer mengumpulkan semua data teman-teman korban.
Langkah kedua, buka facebook dan cari teman-teman korban itu, jika menemukan profile mereka, scammer mengirim permintaan menjadi teman (friend request) di Facebook.
Langkah ketiga, jika korban telah menerima permintaan tersebut, scammer akan membandingkan data teman-teman mereka di MySpace dan di Facebook, lalu scammer membuat daftar mereka yang terdaftar di MySpace tetapi tidak terdaftar di Facebook.
Scammer lalu mengambil foto-foto mereka beserta data profile nya dan buat profile palsu yang meyakinkan di Facebook, lalu akun palsu tadi mengirim permintaan menjadi teman (friend request) ke korban di Facebook setelah itu barulah mereka melancarkan tipuannya.
Pengguna Facebook memang disarankan tidak menerima pertemanan dari orang-orang yang tidak dikenalnya agar tidak terjebak menjadi korban scammer.
Baca Juga:
Buronan ini ditangkap akibat terlalu narsis di Facebook
Edythe Kirchmaier, pengguna Facebook tertua berusia 106 tahun
Temukan bug di Facebook, pria ini dihadiahi Rp 400 juta
Awas, jangan sembarangan like kalau tak mau celaka!
Facebook mati pada 2017? Tak mungkin! (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaKecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaWarganet curhat nyaris terkena penipuan dengan modus salah transfer.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaWaspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaPara korban diiming-imingi pekerjaan oleh terlapor dan para korban diminta untuk menyerahkan KTP dan foto diri kepada terlapor R.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaBerkembangnya media sosial saat ini ustru dimanfaatkan oleh sindikat penipu dengan modus berkenalan untuk meraup uang dari para warganet.
Baca Selengkapnya