Ini kata bos Apple soal casing baterai iPhone yang ramai diejek
Merdeka.com - Pasca meluncurkan 'Smart Battery Case' yang didesain spesial untuk iPhone 6 dan 6s, Apple mendapat banyak celaan dari pemilik iPhone sampai kompetitornya. Tidak mau berdiam diri, bos Apple memberikan penjelasan soal keputusan Apple merilis casing semi powerbank itu.
Menurut Tim Cook, casing baterai tersebut dibuat untuk pengguna yang membutuhkan daya baterai tambahan untuk aktivitas di luar ruangan. Sementara itu, pengguna yang melakukan pengisian ulang secara teratur setiap harinya mungkin tidak membutuhkan casing tersebut.
"Jika Anda mencharge smartphone setiap hari, Anda mungkin tidak membutuhkan casing ini. Namun, jika Anda sedang pergi naik gunung dan Anda bermalam, casing ini adalah alat yang pas untuk dimiliki," ujar Cook.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Mengapa orang lebih memilih iPhone bekas? Meningkatnya permintaan iPhone rekondisi mempengaruhi penjualan ponsel baru dan pendapatan layanan Apple di banyak pasar. Namun popularitas iPhone rekondisi membuat orang-orang membelinya bahkan di tempat-tempat di mana varian baru sulit ditemukan.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa perbedaan kesehatan baterai di iPhone 15? Grafik hasilnya menunjukkan bahwa kesehatan baterai lebih rendah di antara mereka yang mengisi hingga 100 persen.
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
Cook juga mengatakan bila casing ini adalah hasil inovasi tim Apple untuk mengganti casing iPhone yang sudah ada di pasaran. Seperti yang sudah diketahui, casing iPhone kebanyakan terbuat dari bahan kaku sehingga kadang sangat sulit untuk dimasukkan saku. Tim Apple lalu berupaya membuat casing berbahan fluoroelastomer yang lebih lembut.
"Tim kami mempunyai inovasi hebat untuk membuat casing dengan ujung lengkung dan mengembangkannya menjadi casing cerdas," lanjut Cook.
Menanggapi desain bodi casing yang tampak tebal dan menggelembung 'berpunuk' itu, Cook menanggapinya cukup santai.
"Anda tahu, aku tak akan menyebutnya berpunuk," kata Cook.
Selain masalah desain, casing baterai cerdas iPhone tersebut dikritik karena harganya dianggap cukup mahal, sekitar Rp 1,3 juta. Padahal, kapasitas baterai tambahannya hanya sekitar 1877mAh menurut iFixit.
Sumber: Mashable
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah iPhone 14 Pro Max mengalami ledakan saat diisi daya di dalam apartemen.
Baca SelengkapnyaBahkan hanya karena persoalan memakai iPhone dan Android membuat bubar kencan pertama dengan calon pasangan.
Baca SelengkapnyaTim Cook menjelaskan alasan orang-orang harus membeli iPhone tiap tahun. Begini katanya.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaProduk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.
Baca SelengkapnyaEks Mendag bongkar biaya produksi satu unit iPhone yang ternyata sangat murah.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Tim Cook atas reaksi warganet minta Apple Store di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan, ada yang mengeluh jika dalam waktu kurang dari setahun baterai smartphone tersebut berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaBill Gates pendiri Microsoft iri dengan kemampuan Steve Jobs memengaruhi orang.
Baca SelengkapnyaBanyak pengguna Apple mengeluhkan overheat pada iPhone 15. Bahkan ada yang mengukur panasnya pakai termometer.
Baca SelengkapnyaBerikut risiko jika memaksakan memakai USB-C Android untuk iPhone 15.
Baca SelengkapnyaApple menawarkan investasi sebesar USD 10 juta atau senilai Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya