Ini klarifikasi CEO Tokopedia soal iklan video wasiat Olga Syahputra
Merdeka.com - Kasus iklan palsu terkait kematian Olga Syahputra yang mencatut nama Tokopedia, tidak bisa dipungkiri telah merusak citra salah satu e-commerce terbesar di Indonesia tersebut.
Sontak CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, langsung memberikan klarifikasi pada media. Dia menyebut iklan palsu itu tidak bertanggung jawab dan melukai perasaan warga Indonesia setelah meninggalnya Olga Syahputra.
"Dini hari ini, sekitar jam 12 lebih hari ini, saya mendapatkan informasi yang sangat mengejutkan tentang konten iklan di Facebook yang menyamar seakan-akan dari Tokopedia, dengan isi yang sangat tidak bertanggung-jawab terhadap berita duka yang baru saja dialami Indonesia atas meninggalnya aktor dan komedian Indonesia, Olga Syahputra," tulis William pada e-mail klarifikasinya pada media.
-
Apa yang di gunakan Facebook untuk tampilkan iklan? Tidak hanya itu, kedua raksasa teknologi ini juga mengetahui tempat tinggal, tempat kerja, teman, dan bahkan apa saja yang diminati oleh penggunanya.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
-
Mengapa akun Facebook @PERTAMINA GROUP 2024 menyebarkan informasi lowongan palsu? Kesimpulan Postingan mengenai lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina Marine Solutions oleh akun Facebook @PERTAMINA GROUP 2024 merupakan konten tiruan dan hoaks.
CEO Tokopedia itu pun mengecam dan memberikan klarifikasi terkait iklan palsu yang mengatasnamakan aplikasi mobile mereka tersebut. Berikut empat poin klarifikasi dariWilliam Tanuwijaya.
- Kami ingin menegaskan bahwa Tokopedia tidak pernah mempublikasikan iklan tersebut. Ini adalah tindakan pencemaran nama baik akan brand Tokopedia, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan tindakan ini, dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung-jawab atas kejadian ini.
- Kami telah menghubungi pihak Facebook dan meminta bantuan mereka untuk menelusuri siapa orang / pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Iklan ini telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak cipta, penggunaan nama brand tanpa seizin, dan terlebih pencemaran nama baik Tokopedia secara sengaja.
- Kami sadari hal ini dirancang dan dilakukan dengan niatan penuh untuk pencemaran nama baik brand Tokopedia. Sifat postingan, cara eksekusi, biaya yang dikeluarkan, ruang waktu dari iklan ini diposting semua mengarahkan ke kesimpulan iklan ini dibuat dengan pemahaman dan kemampuan teknis yang cukup tinggi. Kami sedang mencari tahu siapa pihak di balik kejadian ini dan akan mengambil segala tindakan untuk melindungi brand kami dari serangan sepihak seperti ini.
- Kami merasa sangat terpukul mengetahui ada pihak yang sungguh-sungguh berniat, menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan uang untuk melancarkan kampanye negatif seperti ini. Ketika ekosistem startup teknologi di Indonesia sedang berkembang pesat, sorot mata dunia tertuju ke Indonesia, kejadian seperti ini dapat menjadi langkah mundur bagi kita semua.
Iklan kontroversial yang sudah tayang sejak dini hari tadi (30/03) itu memang booming dan mendapat 11.373 like dan 748 komentar. Namun, mayoritas komentar pengguna Facebook yang ada berisi reaksi amarah.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.
Baca SelengkapnyaPengelola mengaku pemasang video tak ada kaitannya dengan Polri atau institusi manapun.
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com melakukan penelusuran foto thumbnail menggunakan teknik reverse image search.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaSang konten kreator pun lantas kembali muncul ke publik memberi klarifikasi. Isi penjelasannya justru kian membuatnya dihujat.
Baca SelengkapnyaBenarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terkait iklan 'nomor urut dua' di videotron Pospol Semanggi.
Baca SelengkapnyaBenarkah Jusuf Hamka bagikan modal usaha senilai Rp 35 Juta? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya