Ini ledakan paling terang di alam semesta yang patahkan semua teori
Merdeka.com - Pusat observasi bintang MAGIC (Major Atmospheric Gamma-ray Imaging Cherenkov) yang terletak di Kepulauan Canaria, dekat pesisir Afrika, baru saja menemukan ledakan paling terang di ama semesta.
Ledakan itu berasal dari sebuah pulsar bernama 'Crab' alias 'Kepiting' yang berada 6500 tahun cahaya dari Bumi. Pulsar Kepiting tersebut berasal dari bekas supernova 1054D (bintang yang sudah mati dan meledak) yang termampatkan akibat medan magnet atau gravitasi super kuat. Pulsar sendiri kerap disebut bintang neutron atau bintang padat oleh ilmuwan.
Pulsar itu mempunyai massa 1,5 kali massa matahari kita, namun karena sudah termampatkan, panjang diameter si pulsar tinggal 10 kilometer saja. Medan magnet dengan kekuatan 10.000 miliar kali lebih kuat dari medan magnet matahari lah yang menyebabkan ukuran si pulsar menjadi sangat kecil.
-
Apa jarak rata-rata antar bintang? Menurut National Radio Astronomy Observatory, jarak antara dua bintang di galaksi Bima Sakti rata-rata sekitar 5 tahun cahaya atau 29 triliun mil (47 triliun kilometer).
-
Mengapa ukuran Matahari berbeda berdasarkan metode pengukuran? 'Ini merupakan metode yang berbeda. Saya tidak bilang bahwa hasilnya akan lebih baik, sebab ini tetap memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Mode-P menggunakan gelombang suara dan merambat di Matahari, sehingga akan memberikan ukuran keseluruhan dari Matahari. Sedangkan mode-F adalah gelombang yang digunakan untuk mengukur permukaan,' jelas Gough.
-
Apa yang membuat ukuran Matahari sulit diukur? Sehingga, setiap kali diukur hasilnya selalu menunjukan angka yang berbeda-beda. Bahkan, ini terjadi pada ilmuwan terdahulu.
-
Kapan Matahari akan membesar? Fenomena ini diperkirakan akan terjadi sekitar 5 hingga 6 miliar tahun ke depan.
-
Bagaimana planet ini bisa lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak.
-
Apa dampak ledakan bintang dekat Bumi? Radiasi intens dari ledakan semacam ini dapat memengaruhi atmosfer Bumi, meningkatkan radiasi, dan menghancurkan lapisan ozon, terutama jika terjadi dalam radius 30 tahun cahaya dari planet kita.
Akibat medan magnet dan energi nuklir si pulsar yang sudah termampatkan itu, membuat si pulsar berputar hingga 30 kali per detik! Ukuran kecil, energi besar, dan rotasi kilat adalah resep utama untuk sebuah ledakan energi yang super dahsyat.
"Observasi terbaru menunjukkan bila pulsar ini menghasilkan ledakan cahaya dengan kekuatan di atas triliunan volt elektron (TeV)," ujar Roberta Zanin dari ICCUB-IEEC di Barcelona, Daily Mail (13/01).
Selain menghasilkan cahaya paling kuat di alam semesta, ledakan itu juga menggugurkan banyak teori ilmuwan soal pulsar.
"Ledakan ini beberapa kali lebih kuat dari pengamatan-pengamatan sebelumnya, menggugurkan semua model teori yang dipercaya terjadi pada bintang neutron," lanjut Zanin.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asal usulnya masih belum diketahui namun para ahli percaya hanya peristiwa langit yang paling kuat ini bisa terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang 8 fakta planet Jupiter yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaLubang hitam biasanya berada di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaFenomena Supernova merupakan ledakan suatu bintang yang hampir mati
Baca SelengkapnyaSepasang lubang hitam masif memiliki massa gabungan sebesar 28 miliar kali massa Matahari.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.
Baca SelengkapnyaSudah berkali-kali ilmuwan menghitungnya. Setiap kali diukur hasilnya tak sama.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca SelengkapnyaSupernova Kepler adalah supernova tipe Ia yang muncul di langit malam pada tahun 1604, dan tampak lebih terang dari bintang dan planet lainnya pada puncaknya.
Baca SelengkapnyaLedakan bintang dalam radius 30 tahun cahaya dapat membahayakan Bumi, menghancurkan lapisan ozon, dan meningkatkan radiasi.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru ungkap objek seberat lima kali massa Jupiter yang terbentuk seperti bintang, menantang pemahaman ilmiah perbedaan proses pembentukan planet.
Baca SelengkapnyaSelama ini ilmuwan astronomi masih bingung dan bertanya-tanya tentang konsep energi gelap. Energi yang misterius mengelilingi alam semesta.
Baca Selengkapnya