Ini lensa kontak masa depan, bisa 'auto-fokus' dan lihat dalam gelap
Merdeka.com - Jika Anda adalah salah satu dari jutaan orang yang tergantung dengan kacamata untuk membantu penglihatan Anda sehari-hari, dan sudah lelah untuk menggunakan kacamata, mungkin lensa kontak adalah pilihan terakhir Anda.
Kita mungkin sering mendengar tentang kacamata pintar, punya banyak fitur di samping untuk membantu penglihatan saja. Kini, lensa kontak juga akan secanggih itu, bahkan akan jauh lebih canggih.
Dilansir dari Daily Mail (15/3) sebuah lensa kontak yang dikembangkan oleh Dr. Hongrui Jiang dari University of Winconsin ini, adalah sebuah lensa yang dapat secara otomatis memfokuskan pandangan dalam kecepatan hanya dalam hitungan mili detik. Lensa kontak ini dibuat dengan tujuan untuk memberi pandangan yang sempurna bagi mereka sudah berusia senja, di mana mereka sudah mengalami presbiopi.
-
Bagaimana kacamata pintar membantu orang dengan disabilitas? Envision adalah perusahaan yang telah mengembangkan kacamata pintar yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu orang buta atau tunanetra memahami lingkungan sekitar mereka.
-
Apa fungsinya kacamata? Dalam keseharian, kacamata merupakan alat bantu penglihatan yang digunakan untuk memperbaiki atau melindungi mata.
-
Apa itu bioluminesensi? Bioluminesensi, atau bioluminescence, merujuk pada kemampuan makhluk hidup untuk memancarkan cahaya dari tubuh mereka sendiri.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Bagaimana astrolabe digunakan? Astrolab adalah alat ukur astronomi yang digunakan untuk prediksi, simulasi, navigasi benda langit.
Presbiopi sendiri adalah ketidak mampuan lensa mata untuk berakomodasi karena sudah melemah. Hal ini memang menyebabkan sulitnya memfokuskan objek pandangan di jarak dekat maupun jauh. Menurut Dr. Jiang, Hal ini menjangkit triliunan orang di seluruh dunia, di mana separuh dari mereka tidak mendapatkan pertolongan terhadap hal tersebut.
Opsi pertolongan yang selama ini ada, yakni kacamata, lensa kontak, serta operasi, ketiganya memiliki resiko, yakni hilangnya sensitifitas mata terhadap kontras dan warna, serta berkurangnya kemampuan untuk melihat di malam hari.
Berdasarkan dari keresahan ini, Dr Jiang ingin menciptakan lensa kontak yang dapat secara kontinyu bisa menyesuaikan fokus objek berdasarkan lensa dan kornea pemakai. Sang dokter membuat ini dengan menggunakan komputer bertenaga surya dan sirkuit elektronik mikro yang tersimpan di bawah bahan lensa kontak pada umumnya.
Komputer dan sirkuit elektronik inilah yang betugas mengubah bentuk dari lensa, sesuai dengan seberapa jauh objek yang dilihat oleh pengguna.
Tim dari Dr. Jiang sangat memfokuskan pada desain dari sensor gambar yang harus sangat kecil dan mampu mendapatkan gambar dari kondisi gelap sekalipun. Sehingga, sensor gambar ini akan dibuat sangat peka dengan cahaya.
Dr Jiang mendasari model lensa kontak yang dibuatnya dari ikan elephant nose, di mana sang dokter meniru struktur dari mata ikan tropis tersebut ke lensa kontaknya. Ikan ini juga mampu melihat di kegelapan, di mana ikan nocturnal ini berenang di sungai yang penuh lumpur. Retina mata si ikan juga mampu mendeteksi datangnya predator dari balik padatnya lumpur.
Mendapat inspirasi dari alam, lensa kontak ini juga akan terdiri dari 'pengumpul cahaya,' terbuat dari sebuah benda sangat kecil yang berbentuk seperti cangkir, yang dilapisi oleh bahan alumunium yang reflektif. Alat inilah yang membuat cahaya dapat secara otomatis terfokus oleh bagian-bagiannya yang reflektif.
Sementara kekuatan untuk mengubah fokus dari lensa, didapat dari sumber tenaga surya yang bentuknya sangat-sangat kecil. Sumber tenaga ini akan menangkap elektron dari cahaya matahari dan seketika mengubahnya menjadi aru listrik. Sumber tenaga ini juga dapat menyimpan energi dalam sebuah jaringan yang berukuran nano.
Lensa ini mempunyai kemampuan yang luar biasa, yakni bisa memfokuskan ke objek yang berukuran hingga 20 mikrometer, atau seukuran rambut manusia.
Meski konsepnya sudah terlihat sempurna, tim dari Dr. Jiang masih panjang jalannya untuk mendapat model yang sempurna. Meski demikian, mereka optimis bahwa komponen tenaga surya yang mereka kembangkan cukup untuk menggerakkan lensanya. Untuk saat ini, komponen tersebut belum cukup kecil untuk jadi benda yang bisa masuk ke mata seseorang.
Dr. Jiang memperkirakan, lensa kontak ini akan bisa dijual secara komersil dalam waktu kurang dari 10 tahun.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki usia 40-an, sebagian besar orang mulai menggunakan kaca mata baca plus. Ini penyebabnya:
Baca SelengkapnyaZuckerberg memperkenalkan prototipe kacamata pintar holografik, Orion, yang memungkinkan pengguna melihat objek digital yang dilapisi dunia nyata.
Baca SelengkapnyaKacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.
Baca SelengkapnyaMeta memperkenalkan kacamata AR Orion yang ringan dan tanpa kabel, menantang Apple Vision Pro dalam perlombaan menuju masa depan augmented reality.
Baca SelengkapnyaMeta mengungkap kacamata AR baru bernama Orion yang dikendalikan oleh otak. Teknologi ini berpotensi menggantikan smartphone dan TV.
Baca SelengkapnyaOperasi lasik mata dapat mengatasi berbagai gangguan penglihatan.
Baca SelengkapnyaBerikut langkah-langkah memaksimalkan kemampuan Nightography Samsung Galaxy A35 5G.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik.
Baca SelengkapnyaMata silinder adalah kondisi penglihatan yang umum di mana permukaan kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang sempurna.
Baca SelengkapnyaManfaat utama dari menyipitkan mata adalah mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata agar kita melihat lebih jelas.
Baca SelengkapnyaPaparan sinar UV yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata.
Baca SelengkapnyaDilansir dari sumber AZ Animals pada kedalaman laut yang dalam dan gelap, keberadaan ikan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya menjadi misteri tersendiri
Baca Selengkapnya