Ini misteri di balik 'kutub berdarah' di bulan Pluto
Merdeka.com - Baru-baru ini, para astronom menemukan hal yang menarik dari salah satu planet kerdil yang jaraknya jauh dari matahari, yakni Pluto. Penemuan ini menarik sekaligus membingungkan, karena salah satu dari bulan yang mengitari Pluto, Charon, memiliki kutub yang berwarna layaknya darah. Hal tersebut tentu aneh di lingkungan yang beku tertutup es.
Dilansir dari Daily Mail, para astronom bahkan memberi nama kutub tersebut sebagai 'Mordor,' layaknya daerah fiksional 'gelap' yang ada di seri novel "Lord of The Rings." Hal ini tentu menimbulkan keingintahuan dari para ilmuwan, yang merasa aneh karena ada sesuatu berwarna merah di tengah-tengah planet yang beku karena es.
Namun akhirnya keingintahuan para ilmuwan terjawab sedikit demi sedikit. Para astronom memperkirakan bawah area merah tersebut adalah area yang 'tersemprot' gas metana dari Pluto. Gas hidrokarbon ini akhirnya 'terjebak' di permukaan Charon.
-
Apa yang ditemukan di Charon, bulan Pluto? Ilmuwan yang meneliti planet menemukan bahan kimia yang terkandung di salah satu bulan planet Pluto dalam penelitian lanjutan menggunakan James Webb Space Telescope (JWST). Bahan kimia berupa hidrogen peroksida ini biasanya digunakan sebagai desinfektan dan pemutih rambut (bleaching).
-
Apa yang terjadi pada Pluto? Dalam pemungutan suara yang kontroversial, para astronom – bukan ilmuwan planet – 'menurunkan' status Pluto menjadi diklasifikasikan sebagai planet kerdil, menghilangkan satu planet besar dan mengurangi jumlah planet di tata surya menjadi delapan.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Bulan? Ilmuwan telah menemukan fakta tentang keberadaan es di permukaan Bulan sejak lama. Tetapi hingga kini, asal-muasalnya masih belum jelas.
-
Apa yang ditemukan di Bulan? Ahli geologi menemukan batuan granit dengan ukuran besar di Bulan.
-
Apa yang ditemukan di bawah permukaan Bulan? Jadi Misteri selama miliaran tahun yang berada di bawah permukaan Bulan baru saja diungkap para ilmuwan berkat program luar angkasa China.
-
Apa itu Fenomena Malam Kutub? Polar night adalah fenomena di mana matahari tidak terbit sama sekali selama beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung seberapa dekat lokasinya dengan kutub.
Hal ini disebabkan karena Pluto yang memang menyemburkan gas metana, dikelilingi di momen yang tepat oleh Charon. Charon sendiri yang memang menghabiskan waktu lama di kegelapan karena tak terpapar sinar matahari, punya temperatur yang cukup rendah untuk menjadikan semburan metana tersebut menjadi es.
Setelah dalam waktu lama tak ada sinar matahari, akhirnya Charon terpapar matahari dan sinar matahari memicu reaksi kimia di es metana yang akhirnya memproduksi warna merah layaknya darah.
Berbagai teori ini disampaikan oleh Dr Will Grundy, seorang pakar luar angkasa di Lowel Observatory di Flagstaff, Arizona, Amerika Serikat. Menurut sang pakar, hal serupa juga ditemukan dengan kadar yang berbeda di bulan Pluto lainnya, seperti Nix.
Menurut sang pakar juga, kejadian seperti ini mungkin hanya terjadi satu kali dalam jutaan tahun. Ini dikarenakan momen yang mungkin tak selalu tepat dan juga proses terjadi yang lambat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Planet Pluto memiliki lima bulan, Charon adalah bulan terbesar.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaSudah sejak lama sebenarnya keberadaan es di Bulan. Namun asal-muasalnya masih belum terkuak.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mempertanyakan apakah di Bulan ada angin.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa atmosfer tipis di Bulan terbentuk akibat dampak meteor yang terus-menerus menghantam permukaannya.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaProses terjadinya batuan itu masih menjadi misteri para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaFakta ini memberikan pemahaman baru mengenai inti Bulan.
Baca SelengkapnyaMisteri selama miliaran tahun yang berada di bawah permukaan Bulan baru saja diungkap para ilmuwan berkat program luar angkasa China.
Baca SelengkapnyaPada 28 Agustus 1789, seorang astronom Inggris yang terkenal, William Herschel, melakukan penemuan yang bersejarah dengan menemukan Enceladus.
Baca SelengkapnyaAda alasan yang disembunyikan mengapa Pluto dihapus dari jajaran di Tata Surya.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca Selengkapnya