Ini rahasia sukses KakaoTalk
Merdeka.com - Asia adalah tempat tumbuhnya aplikasi chatting, dan pertumbuhannya akan lebih pesat dengan meningkatnya angka pengguna smartphone dan tablet di benua ini. Aplikasi chatting besar bersaing dalam hal jumlah pengguna dan fitur – dan sudah banyak melakukannya dalam waktu dua tahun ini.
Untuk KakaoTalk, membangun sebuah startup menjadi sebuah raksasa aplikasi chatting – dengan lebih dari 100 juta pengguna – melibatkan banyak pengalaman dan kesulitan. Di Startup Asia Jakarta 2013, co-CEO KakaoTalk, Sirgoo Lee, memberitahukan faktor yang membuat KakaoTalk sukses di Asia.
Berikut adalah empat hal yang menurut Lee membuat KakaoTalk tumbuh menjadi seperti sekarang ini.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa internet berkembang di negara-negara tersebut? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana pengaruh Kaskus di dunia digital Indonesia? Kerja sama dengan Global Digital Prima pada tahun 2011 semakin memperkokoh posisi Kaskus di dunia digital Indonesia.
-
Kapan Threads mencapai 20 juta pengguna? Threads sendiri berhasil mengumpulkan 20 juta pengguna hanya dalam satu hari setelah peluncuran, meskipun didukung sepenuhnya oleh Meta, termasuk Facebook dan Instagram.
1. Belajar dari kegagalan
Kesempatan untuk sukses di percobaan pertama sangatlah kecil, dan itu benar. 400.000 dari total 600.000 aplikasi di Google Play yang tidak pernah di-download sama sekali. Tapi, startup harus menerima kegagalan tersebut, belajar, dan terus maju.
Kakao melakukan itu. Di tiga tahun awalnya, mereka belajar banyak hal dari kegagalan sampai akhirnya sukses.
Dari pengalaman tiga tahun tersebut, Kakao mempelajari bahwa perusahaan harus cepat. Ketika ada kesempatan untuk meluncurkan, langsung luncurkan. Jangan menunda dan membuang waktu menyimpan sebuah produk hanya karena ingin membuatnya benar-benar sempurna. Karena, untuk bisa menyempurnakan produk, perusahaan harus menanyakannya langsung kepada pengguna. Dan itulah hal kedua yang dipelajari Kakao dari berbagai kegagalannya.
2. Teknisi software berbakat
KakaoTalk punya banyak pesaing karena layanan aplikasi chatting cukup mudah dibuat. Dan tiap aplikasi mencoba meningkatkan kualitas dengan membuat beberapa fitur tambahan. Beberapa aplikasi tidak bisa melakukannya, tapi KakaoTalk bisa karena mempunyai programmer yang berbakat.
3. Budaya yang terbuka
Budaya Amerika terbuka, sehingga startup di sana bisa tumbuh dengan cepat. Tapi Asia berbeda. Korea sendiri punya budaya hierarki yang kuat. Seorang pegawai biasa tidak bisa begitu saja berbicara kepada manager, dan itu membuat komunikasi dalam perusahaan menjadi sulit.
Kakao berbeda. Di kantor Kakao, tiap pegawainya menggunakan nama dalam bahasa Inggris untuk mengatasi masalah tersebut. Lee sendiri dipanggil Dino di kantor.
Kakao juga punya sistem internal yang dijadikan tempat untuk berkomunikasi, dimana teknisi bisa melihat apa yang dilakukan oleh para desainer, dan memberikan komentar (bayangkan saja Facebook khusus Kakao yang terdiri dari berbagai grup yang bebas diakses siapa saja). Semua orang tahu apa yang dilakukan divisi lain. Ini dilakukan karena Lee yakin bahwa komunikasi adalah hal yang penting dalam sebuah tim.
4. Loyalitas pengguna yang kuat
Pengguna KakaoTalk adalah pengguna yang setia, dan kesetiaan itu diungkapkan dengan banyaknya rekomendasi proyek dan komentar yang diberikan kepada KakaoTalk dari pengguna, dan KakaoTalk berusaha menerapkan saran mereka tersebut.
Mereka bahkan pernah diprotes oleh perusahaan telekomunikasi ketika mereka hendak membuat fitur free call. Tapi, para pengguna mereka membela mereka agar fitur free call tersebut bisa tersedia di KakaoTalk.
Setelah berkembang dan punya 120 juta pengguna, Kakao sekarang mencoba berubah menjadi platform sosial mobile, karena tiap pengguna ingin saling membagikan apa yang mereka punya kepada teman mereka. Dan menanggapi itu, Kakao membuat fitur lain seperti game dan KakaoStory.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan analisa data untuk social commerce pede bisa merengkuh pengguna dua kali lipat pada 2025.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pengguna Threads dapat memantau kinerja setiap unggahan secara terpisah.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum tentang 8 fakta menarik tentang TikTok yang wajib Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaSolusi cerdas yang dapat mengubah setiap interaksi menjadi peluang pertumbuhan yang nyata.
Baca SelengkapnyaRudiantara menyebut DANA masih memiliki potensi untuk tumbuh besar selaras dengan pengguna seluler.
Baca SelengkapnyaThreads telah mencetak rekor pertumbuhan pengguna sejak diluncurkan pada hari Rabu.
Baca SelengkapnyaMeta akhirnya secara resmi meluncurkan aplikasi barunya bernama Threads.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca Selengkapnya