Ini strategi produk Sharp Indonesia pada 2019, termasuk smartphone

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Produsen elektronik asal Jepang, Sharp, menjanjikan tetap ekspansif di Indonesia pada 2019. Meski dinilai tahun politik, Sharp yang diakuisisi oleh Foxconn asal Taiwan ini bakal membawa bisnis baru dan produk smartphone pada tahun depan.

Agus Soewadjie, Asisten General Manager Marketing Communication PT Sharp Electronics Indonesia, mengungkapkan bisnis baru Sharp akan dilancarkan di Indonesia, dengan produk yang berasal dari merek-merek yang diakuisisi perseroan di Jepang. Sayang, belum bisa diungkapkan produk dari bisnis baru yang dimaksud. Sedangkan untuk produk smartphone, waktu peluncurannya pada awal 2019.

"Awal 2019 kami akan meluncurkan smartphone baru," ujar Agus saat bersama tim berkunjung ke redaksi Merdeka.com di Jakarta, baru-baru ini.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Agus, Sharp memiliki rasa percaya diri di bisnis smartphone, terutama setelah Foxconn, vendor produk-produk Apple, menjadi pemegang saham terbesar lewat akuisisi senilai US$ 3,5 miliar pada 2016. Kami ingin mencicipi pasar smartphone Indonesia yang masih menarik.

Di bisnis telepon pintar ini, Sharp akan bermain di segmen menengah ke bawah, karena merupakan segmen pasar terbesar di Indonesia. Saat ini Sharp sudah memasarkan lima model smartphone di Indonesia, yakni Sharp Pi, R1s, Z2, M1, dan R1.

Berbeda dari sebelumnya, kata Agus, smartphone yang akan dijual pada tahun depan juga diproduksi di Indonesia, tepatnya di Batam, Kepulauan Riau.

"Selain itu, pada tahun depan, kami akan menjual sendiri produk smartphone, setelah selama ini penjualannya dilakukan melalui distributor," ungkapnya.

Di Indonesia, Sharp terkenal sebagai salah satu pemain utama di pasar elektronik Indonesia. Di beberapa kategori produk elektronik, Sharp menjadi yang terbaik dengan pangsa pasar 24 persen, seperti kategori home appliance.

Perusahaan memiliki pabrik di Karawang, Jawa barat, sebagai basis produksi kulkas, mesin cuci, dan TV LED. Perusahaan memiliki 420 pusat layanan purnajual di seluruh Indonesia.

Sejak Agustus tahun ini, Sharp Indonesia sudah menaikkan harga jual produknya salah satunya akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. (mdk/sya)