Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Tiga Impian Xendit Sebagai New Startup Unicorn, Satu Impiannya Bikin Bangga

Ini Tiga Impian Xendit Sebagai New Startup Unicorn, Satu Impiannya Bikin Bangga Tessa Wijaya, Co-Founder dan COO startup Xendit. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Xendit, perusahaan rintisan (startup) infrastruktur pembayaran, meraih pendanaan Seri-C Rp 2,1 triliun atau US$ 150 juta, baru-baru ini.

Pendanaan Seri C ini menjadikan Xendit sebagai startup unicorn baru di Indonesia. Mengikuti jejak Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka yang lebih dulu berstatus unicorn.

Jadi apa rencana Xendit setelah mendapat pendanaan barunya?

Tessa Wijaya, Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Xendit, mengungkapkan ada tiga target yang ingin diraih, sejak pendanaan anyar tersebut.

Pertama, pengembangan pasar ke seluruh negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan lain-lain. Saat ini Xendit baru hadir di Filipina.

Pada tahun lalu, Xendit mencatat total volume transaksi pembayaran sebesar US$ 10 miliar di Indonesia dan Filipina. Volume pembayaran itu tumbuh lebih dari 200 persen dibandingkan tahun lalu.

"Kedua, menjadikan Xendit sebagai super apps untuk segmen business to business (B2B). karena merchant dan kustomer kami ingin layanan lebih, tidak sekadar sebagai pembayaran. Jadi 1-2 tahun ke depan, kami akan kembangkan value added service (VAS) Xendit. Semua, apa pun, ada di Xendit," ujar Tessa dalam acara Instagram Live: Ruang Muda Merdeka.com, Kamis (30/9).

Yang ketiga, lanjut dia, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia go digital. Pada Agustus lalu ada 10.000 UMKM yang mendaftar di Xendit. Tren ini membuat kami mesti mengubah pola produknya supaya mudah digunakan di kalangan UMKM.

"Yang akan dilakukan, kami membuat mobile first, aplikasi Xendit yang mudah digunakan oleh orang awam. User friendly sebab UMKM ingin simpel dan cepat beres," ujarnya.

Xendit mencatat kawasan ASEAN merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di kawasan ini sudah merambah ke dunia digital. Tahun ini, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan mencapai US$ 100 miliar dan diproyeksikan tumbuh tiga kali lipat pada 2025. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unicorn adalah Perusahaan Startup, Pahami Ciri-Cirinya yang Mudah Dikenali
Unicorn adalah Perusahaan Startup, Pahami Ciri-Cirinya yang Mudah Dikenali

Unicorn adalah sebutan yang dipakai untuk perusahaan besar dengan nilai valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp140 triliun.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara dengan Jumlah Unicorn dan Decacorn Terbesar
Indonesia Jadi Negara dengan Jumlah Unicorn dan Decacorn Terbesar

Melalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Startup Climate Tech ini Dapat Suntikan Duit Rp 43 Miliar
Startup Climate Tech ini Dapat Suntikan Duit Rp 43 Miliar

Duit investasi dari investor itu, akan dilakukan untuk beragam pengembangan teknologi.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Kenapa Penting Menjaga Pertumbuhan Startup
Ini Alasan Kenapa Penting Menjaga Pertumbuhan Startup

Lebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara Kedua Tujuan Investasi Digital, Bersaing Ketat dengan Singapura
Indonesia Jadi Negara Kedua Tujuan Investasi Digital, Bersaing Ketat dengan Singapura

Jika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.

Baca Selengkapnya
Telkomsel Ventures Bakal Gelontorkan Duit di Tiga Jenis Startup Ini
Telkomsel Ventures Bakal Gelontorkan Duit di Tiga Jenis Startup Ini

Telkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.

Baca Selengkapnya
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman

Dalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.

Baca Selengkapnya
Daftar 100 Fintech CB Insights 2023, DANA Menjadi Salah Satunya
Daftar 100 Fintech CB Insights 2023, DANA Menjadi Salah Satunya

DANA terus berupaya mengembangkan teknologi yang tepercaya (trusted), ramah dan mudah digunakan (friendly), serta bisa diakses oleh siapapun (accessible).

Baca Selengkapnya
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis

Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.

Baca Selengkapnya
Superbank Gandeng Genesis Berikan Pembiayaan Rp600 Miliar untuk Startup Lokal
Superbank Gandeng Genesis Berikan Pembiayaan Rp600 Miliar untuk Startup Lokal

Pembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Potensi Sangat Menjanjikan, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Dapat Dukungan Mitra Penggerak
Potensi Sangat Menjanjikan, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Dapat Dukungan Mitra Penggerak

Gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.

Baca Selengkapnya
4 Startup Indonesia Dapat Suntikan Dana Rp6,24 Miliar dari UNDP, Ini Daftarnya
4 Startup Indonesia Dapat Suntikan Dana Rp6,24 Miliar dari UNDP, Ini Daftarnya

Nilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.

Baca Selengkapnya