Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini yang mungkin tidak Anda ketahui dari Facebook dan Google

Ini yang mungkin tidak Anda ketahui dari Facebook dan Google Google (© CBC.ca)

Merdeka.com - Pernahkah Anda terpikirkan bahwa para pengguna internet adalah aset berharga bagi mereka yang memiliki bisnis di dunia maya, seperti Facebook, Google dan sejenisnya? Secara tidak langsung, mereka yang mempunyai bisnis di internet mendapatkan keuntungan dari penggunanya.

Berselancar di internet, mencari sesuatu menggunakan mesin pencari Google, bermain game di Facebook, mentwitkan sesuatu di Twitter atau menekan tombol +1 di Google Plus ternyata menguntungkan bagi para pemilik situs. Banyak perusahaan yang membayar situs-situs tersebut untuk mempublikasikan iklan mereka.

Untuk mengetahui seberharga apa pengguna internet bagi pemilik situs besar, ada sebuah plugin untuk Firefox dan Chrome yang dinamakan Privaxyfix. Dengan plugin ini, maka pengguna internet dapat mengestimasikan berapa uang yang dapat memperkaya Google, Facebook atau situs lainnya.

Seperti yang dilansir Android Authority (10/10), Privacyfix dapat mengukur aktivitas pengguna selama 60 hari. Berdasarkan pengukuran tersebut, maka dapat diketahui seberapa banyak keuntungan yang masuk ke kantong para pemilik situs.

Sayangnya, untuk sekarang Privacyfix baru support untuk menganalisa Facebook dan Google saja. Di kemudian hari pengembang plugin ini akan membuat produknya agar dapat support untuk LinkedIn dan Twitter.

Kembali ke masalah seberapa berharga pengguna internet untuk Facebook dan Google, setiap kali penggunanya mengakses dua situs tersebut, tanpa sadar Facebook dan Google 'mencuri' data penggunanya dan menjual informasi tersebut ke perusahaan pengiklan.

Dengan mengetahui apa yang diminati dan apa yan sering diakses oleh pengguna Facebook atau pengakses Google, maka perusahaan pengiklan dapat menentukan iklan apa yang tepat dan tepat untuk pengguna-pengguna tersebut.

Selama ini, pengguna internet hanya mengetahui bahwa mengakses Facebook atau Google tidak dipungut biaya atau gratis, namun di balik itu, mereka secara tidak sadar telah menyerahkan data-datanya ke dua perusahaan besar ini.

Mungkin hal ini dapat dikatakan sebagai simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan dari kedua belah pihak. Facebook dan Google atau situs lainnya mendapatkan keuntungan dengan 'menjual' data penggunanya, pengguna internet mendapatkan layanan 'gratis' dari mereka. (mdk/das)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya
Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya

Dengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.

Baca Selengkapnya
Sering Pakai Medsos, Secara Tak Sadar Pengguna Jadi Pelatih AI, Hati-hati Privasi Bisa Diumbar
Sering Pakai Medsos, Secara Tak Sadar Pengguna Jadi Pelatih AI, Hati-hati Privasi Bisa Diumbar

Perusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.

Baca Selengkapnya
10 Fakta tentang Saya, Ini Informasi yang Boleh dan Tidak Boleh Dibagikan
10 Fakta tentang Saya, Ini Informasi yang Boleh dan Tidak Boleh Dibagikan

Melalui cerita tentang latar belakang, minat, dan pencapaian, kita bisa memperkenalkan diri dengan lebih baik dan menciptakan ikatan emosional.

Baca Selengkapnya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya

Ini penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.

Baca Selengkapnya
Kata-kata Bijak Menghargai Orang Lain, Cocok untuk Nasihat
Kata-kata Bijak Menghargai Orang Lain, Cocok untuk Nasihat

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak menghargai orang lain yang cocok untuk nasihat.

Baca Selengkapnya
TikTok Jadi Pilihan Gen Z untuk Pencarian Dibandingkan Google, Ini Alasannya
TikTok Jadi Pilihan Gen Z untuk Pencarian Dibandingkan Google, Ini Alasannya

Sekitar 40 persen Gen Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 lebih suka menemukan informasi di platform selain Google.

Baca Selengkapnya