Inikah makhluk hidup buatan manusia?
Merdeka.com - Dalam tiga miliar tahun, segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk dalam usaha manusia untuk menciptakan 'kehidupan' baru.
Seperti yang dilansir oleh Wired.com (31/1), para peneliti telah menemukan sebuah aktivitas mirip kehidupan dalam ilmu kimia. Sebuah senyawa laboratorium yang baru disintesis menunjukkan perilaku kehidupan layaknya mahluk hidup.
Ketika partikel ini terekspos cahaya dan bersenyawa dengan bahan kimia lain, mereka akan membentuk kristal yang bergerak kemudian hancur. Memang, menurut para peneliti perilaku ini memang bukanlah tanda-tanda kehidupan sebenarnya, namun mereka tidak terlalu jauh dari hal tersebut.
-
Dimana kehidupan alien bisa berkembang? Mengutip dari BBC, Selasa (15/10), terdapat milyaran planet yang mungkin bisa dihuni di galaksi Bima Sakti, yang memiliki antara 100 hingga 400 miliar bintang.
-
Dimana alien bisa hidup? Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
-
Di mana alien mungkin hidup? Beberapa eksoplanet tersebut ditemukan berada di zona layak huni, yaitu jarak dari bintangnya yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair, yang merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.
-
Bagaimana alien bisa hidup di luar angkasa? Struktur tersebut diharuskan mampu mentransmisikan cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sekaligus melindungi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Di samping itu, struktur ini juga harus dapat menjaga suhu dan tekanan yang memungkinkan air tetap berada dalam bentuk cair.
-
Dimana alien bisa hidup di luar bumi? Konsep ini mengarah pada kemungkinan adanya kehidupan di objek luar angkasa, seperti bulan es yang memiliki lautan hangat dan asin di bawah permukaannya.
-
Kenapa ilmuwan percaya alien mungkin ada? Fakta bahwa kehidupan dapat berkembang di kondisi yang sangat tidak bersahabat ini mendorong spekulasi bahwa mikroba serupa mungkin ada di planet atau bulan lain dengan kondisi ekstrem, seperti Mars yang kering dan dingin atau Europa, salah satu bulan Jupiter yang memiliki lautan di bawah lapisan es.
"Ada batas yang kabur antara aktivitas dan kehidupan. Inilah pertanyaan yang masih kita cari jawabannya hingga kini," kata Jeremie Palacci, ahli biofisika dari New York University.
Palacci dan beberapa peneliti memang tertarik meneliti tingkah unik partikel kimia ini. Partikel ini sendiri mampu mengatur dirinya sendiri untuk mampu berkelompok maupun berpencar layaknya sekawanan ikan dan burung.
Partikel ini tersusun dari kubus mikroskopis hematit. Kubus ini terbentuk dari senyawa besi dan oksigen yang dilapisi bola polimer.
Dalam beberapa frekuensi gelombang cahaya biru, hematit mampu menghasilkan aliran listrik. Ketika partikel ini diletakkan di dalam senyawa hidrogen peroksida dan terpapar sinar biru, reaksi kimia mulai mengkatalisasi sekitar daerah yang terkena senyawa tersebut.
Penelitian ini sendiri dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui betapa rumitnya perilaku kolektif timbul dari individu sederhana menjadi molekul dan kemudian berkembang sebagai bentuk kehidupan mandiri.
Kristal ini sendiri memiliki dua kriteria kehidupan yaitu metabolisme dan pergerakan. Kurang satu lagi ciri agar kristal ini bisa disebut makhluk hidup, yaitu kemampuan bereproduksi. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada warna yang identik pada alien menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBegini jika alien memiliki teleskop yang sama canggihnya dengan James Webb.
Baca SelengkapnyaHal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan ilmuwan Universitas Harvard dan Universitas Teknologi Montana, AS.
Baca SelengkapnyaFakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru mempertanyakan asumsi ini dengan menyelidiki kemungkinan adanya habitat hidup yang dapat berdiri sendiri.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Google mencoba mengutak-atik asal usul kehidupan menggunakan bahasa pemrograman. Hasilnya mengejutkan banyak ilmuwan.
Baca SelengkapnyaKeyakinan akan kunjungan alien ke Bumi meningkat, bisa memicu teori konspirasi yang dapat mengganggu kepercayaan publik pada lembaga demokratis.
Baca SelengkapnyaBerikut proyeksi ilmuwan terhadap akurasi AI di masa depan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di seluruh dunia semakin optimis dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet yang berada di luar tata surya kita.
Baca SelengkapnyaIlmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Baca Selengkapnya