Inilah alasan sebenarnya mengapa Google Reader ditutup
Merdeka.com - Penutupan Google Reader memang memicu reaksi negatif dari berbagai pihak. Namun, Google seolah tidak memperhatikan hal tersebut dan masih bersikeras menutupnya pada awal Juli mendatang.
memang, dalam pengawasan Larry Page, CEO Google, perusahaan IT raksasa ini sedang melakukan bersih-bersih layanannya sepanjang tahun ini. Google Reader pun masuk dalam daftar pembersihan ini dengan alasan agar Google dapat menentukan prioritas dari layanan mereka.
Namun, seperti yang dilansir oleh Allthingsd (24/3), nampaknya hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan mengapa Google mau menutup layanan ini. Ada beberapa pertimbangan, termasuk uang, yang kemungkinan besar dijadikan alasan Google untuk menutupnya.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
-
Kenapa Google diklaim bakal berhenti di Indonesia? Masyarakat Indonesia ramai-ramai membuat Gerakan boikot terhadap merek, barang, dan jasa yang berasal dari maupun yang terafiliasi dengan Israel masih terus berlanjut hingga saat ini.Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
Seperti diketahui, Google saat ini juga sedang meningkatkan nama baiknya, termasuk menjaga diri dari ranah hukum. Hal ini dikarenakan Google sering kali berurusan dengan meja hijau lantaran dianggap mengganggu privasi pengguna.
Dengan adanya tuduhan ini, maka bisa dipastikan berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk menyewa pengacara setiap kali diperkarakan. Belum lagi, ketika sudah dianggap bersalah, maka Google pun juga harus membayar ganti rugi material yang bisa dibilang besar.
Hal ini ditambah lagi dengan fakta bahwa Google Reader memang tidak memiliki pengawas tetap dari Google. Jadi, bisa dikatakan bahwa Google Reader merupakan proyek sampingan dari perusahaan ini.
Patut diketahui juga, nampaknya Google juga enggan untuk melakukan monetisasi terhadap layanan rss reader ini. Hal ini diungkapkan oleh Nick Baum, mantan product manager Google Reader.
Menurut Baum, semenjak meninggalkan Google pada 2007 lalu, Google memang tidak melakukan pengembangan signifikan terhadap layanan ini. Hal ini sepertinya dikarenakan jumlah penggunanya yang hanya beberapa juta saja.
Baum pun menuturkan bahwa keadaan akan sangat berbeda jika saja Google Reader memiliki 150 juta pengguna layaknya Twitter. Bisa jadi, layanan ini pun akan dipertahankan mati-matian agar mampu mengeruk keuntungan bagi Google. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaBerikut peristiwa mengerikan saat internet mati total di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya adalah Google. Google ingin pengguna WA berbayar saat menggunakan cloud.
Baca SelengkapnyaPendapatan sebagai juru parkir tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca SelengkapnyaBahkan, IBM, Apple, dan Disney, yang menghentikan kampanye iklan mereka pada platform X minggu lalu.
Baca SelengkapnyaAyah dari mantan karyawan, menderita sakit Parkinson.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca Selengkapnya