Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inilah penyebab IPv6 susah diimplementasikan

Inilah penyebab IPv6 susah diimplementasikan IPv6. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Protokol Internet baru, yaitu Internet Protocol Versi 6 (IPv6) merupakan suatu terobosan baru yang memberikan ruang lebih luas bagi Internet Service Provider (ISP) dalam melayani pelanggannya.

Indonesia seharusnya bisa mengimplementasikan Internet Protocol version 6 (IPv6) meski masih ada kendala pada perangkat akhir dan infrastruktur backbone.

Pakar Internet, Onno W. Purbo, mengungkapkan IPv6 seharusnya bisa langsung dijalankan saja, dan pengguna akhir pun tak perlu tahu, karena pengguna tak merasakan dampaknya secara langsung.

Orang lain juga bertanya?

"Mereka (para Internet Service Provider/ISP) sebenarnya bisa, cuma ada rasa ketakutan akan kegagalan di tengah jalan," ujarnya, Senin (10/6).

Menurut dia, peranti atau gadget saat ini hampir semua sudah bisa dialiri IPv6, tinggal kemauan dari ISP, karena regulasi pun tak dibutuhkan untuk urusan teknis seperti ini.

IPv6 sudah lama disosialisasikan secara besar-besaran di Indonesia, yaitu sejak 2006, dan sejumlah Internet Service Provider (ISP) pun sudah mulai mengaplikasikannya, seperti IM2 dan Desnet.

Bahkan pernah disebut-sebut bahwa alamat protokol Internet versi 4 (IPv4) habis sejak 2010 dan harus segera digantikan dengan IPv6.

Onno melihat Indonesia akan tertinggal jauh bila tidak segera mempersiapkan hal tersebut agar tercipta interoperability dengan negara lainnya.

IPv6 merupakan protokol Internet versi baru yang memiliki variasi alamat jauh lebih banyak dari versi sebelumnya. Protokol Internet versi baru tersebut memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga cocok digunakan oleh perbankan dan lembaga keuangan.

Sementara itu, Tunggul Arif Siswoyo, dari Desnet mengungkapkan ISP belum memberikan akses IPv6 meski sudah mengimplementasikannya karena masih terbatasnya network access provider (NAP) yang menyediakan akses tersebut.

"Dibandingkan IPv4 yang memiliki banyak pilihan untuk NAP, IPv6 lebih sedikit, mungkin karena kendala infrastruktur dan biaya," ujarnya.

Versi APJII menyebutkan sampai sekarang IPv6 masih belum diimplementasikan secara langsung karena ISP masih melakukan beragam uji coba untuk penerapannya.

Menurut seorang pemilik ISP, penggantian IPv4 ke IPv6 tidak semudah yang dibayangkan.

ISP diduga sudah nyaman dengan IPv4 yang izinnya saja harus melalui proses yang panjang dan biaya tidak sedikit. Untuk mengimplementasikan IPv6, bukan hanya izin, ISP juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli perangkat baru yang mendukung IPv6.

Sehingga, meskipun IPv6 memberikan kelonggaran bagi ISP serta jaminan keamanan yang lebih baik, namun tak menjadi daya tarik ISP untuk secara sukarela bermigrasi. (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Penyebab Rendahnya Implementasi IPv6 di Indonesia
Ini Penyebab Rendahnya Implementasi IPv6 di Indonesia

Berikut fakta-fakta mengenai penyebab rendahnya implementasi IPv6.

Baca Selengkapnya
Undang-Undang Perlindungan Data Sering Dianggap Jadi Formalitas Saja
Undang-Undang Perlindungan Data Sering Dianggap Jadi Formalitas Saja

Meski undang-undang ini sudah diberlakukan, penerapannya masih sering kali dianggap sebagai formalitas semata.

Baca Selengkapnya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya

Ada beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.

Baca Selengkapnya