Instagram Siapkan Fitur Baru Lawan Perundungan Online
Merdeka.com - Instagram memperkuat komitmennya untuk melawan online bullying atau perundungan di ranah internet. Salah satu upaya barunya dengan menyiapkan fitur bernama Restrict atau Pembatasan.
Setelah membatasi seseorang dengan fitur Restrict, maka komentar orang tersebut diunggahan kamu hanya dapat dilihat oleh mereka sendiri.
Kamu dapat memilih untuk memperlihatkan komentar orang yang dibatasi kepada pengguna lain dengan cara menyetujui komentar mereka. Orang yang dibatasi tidak dapat melihat apakah Anda sedang aktif di Instagram, atau telah membaca pesan mereka.
-
Apa yang TikTok lakukan untuk melawan bullying? TikTok juga menyosialisasikan Panduan Komunitas dan upaya-upaya yang diambil dengan safety partners, seperti WAHID Foundation, Yayasan Sejiwa Amini (SEJIWA) dan Yayasan Pulih untuk lebih banyak menjangkau komunitas.
-
Bagaimana cara mengatasi cyberbullying? Orang tua harus membimbing anak-anak mereka tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab terhadap teknologi serta memantau aktivitas online mereka.
-
Apa yang Instagram sesuaikan? Secara umum, kami ingin menampilkan video dengan kualitas tertinggi saat menonton video, Story, Reel, atau foto,' kata Mosseri dikutip dari CNET, Selasa (29/10).
-
Bagaimana cara kerja sistem blokir Twitter yang baru? Meskipun demikian, keputusan ini menimbulkan kontroversi karena memberikan kesan bahwa pengguna yang diblokir masih dapat mengganggu orang lain dengan mengintip unggahan atau daftar followers.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk menegakkan larangan media sosial ini? Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan penyedia platform.
-
Bagaimana bullying bisa dihentikan? Mencegah bullying di sekolah memerlukan upaya bersama dari sekolah, orang tua, siswa, dan masyarakat.
Fitur baru ini akan diuji coba dalam waktu dekat. "Instagram berkomitmen untuk memimpin industri ini dalam melakukan perlawanan terhadap perundungan online, dan mempertimbangkan kembali pengalaman yang ada di Instagram secara keseluruhan guna mencapai komitmen tersebut," jelas Pimpinan Instagram, Adam Mosseri, dalam keterangan resminya, Rabu (10/7).
Mosseri menegaskan, Instagram bertanggungjawab untuk menciptakan lingkungan aman di layanannya. Hal ini telah menjadi prioritas penting bagi layanan berbagi foto dan video tersebut.
"Instagram juga terus melakukan upaya dan investasi agar dapat lebih memahami dan mengatasi masalah ini dengan lebih baik. Instagram berharap dapat terus membagikan berbagai pembaruan fitur lainnya dalam waktu dekat," ungkapnya.
Instagram selama beberapa tahun terakhir, kata Mosseri, menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi perundungan dan jenis konten berbahaya lainnya dalam komentar, foto, dan video.
Seiring dengan pertumbuhan komunitasnya, Instagram juga akan terus meningkatkan investasinya dalam hal teknolog.
"Investasi ini menjadi hal yang sangat penting bagi para remaja, mengingat mereka cenderung enggan melaporkan kasus perundungan online, meskipun mereka adalah yang paling sering mengalami perundungan," ungkap Mosseri.
Selama beberapa hari terakhir, Instagram telah merilis fitur baru yang didukung kecerdasan buatan untuk mengrimkan peringatan kepada pengguna saat mereka akan mengunggah komentar bersifat ofensif.
Intervensi ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mempertimbangkan kembali, dan mengurungkan komentar mereka sehingga mencegah penerima mendapatkan pemberitahuan komentar yang menyakitkan.
"Sejak uji coba awal fitur ini, Instagram menemukan bahwa fitur ini mendorong sebagian orang mengurungkan komentar ofensif mereka, dan membagikan hal yang sifatnya lebih baik setelah mereka melakukan refleksi diri," kata Mosseri. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WhatsApp menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberi like pada status, mirip dengan Instagram.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca SelengkapnyaMeta menghadirkan parental supervision melalui Family Center, yang memungkinkan orang tua memantau aktivitas anak mereka.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi upaya untuk meningkatkan keamanan daring dan mendukung peran orang tua dalam melindungi anak-anak mereka dari dampak negatif dunia maya.
Baca SelengkapnyaUntuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu
Baca SelengkapnyaPemerintah merevisi Permendag Nomor 50 tahun 2020 untuk melindungi UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaSelain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.
Baca SelengkapnyaJika tidak diatur, berpotensi menghadirkan persaingan dagang yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaUNESCO merekomendasikan pembentukan Dewan Media Sosial.
Baca SelengkapnyaMedia sosial TikTok, Meta, Google, dan Microsoft disebut mau membantu pemerintah memberantas judi online.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi melarang TikTok melakukan transaksi jual beli online.
Baca Selengkapnya