Integrasi jaringan XL dan AXIS sudah rampung 50 persen
Merdeka.com - Setelah masuknya PT Axis Telekom Indonesia menjadi bagian dari PT XL Axiata Tbk, maka langkah selanjutnya adalah proses pengintegrasian jaringan yang dimiliki keduanya.
Sampai saat ini, proses integrasi dua jaringan tersebut sudah mencapai 50 persen dan ditargetkan akan mencapai final pada kuartal pertama tahun 2015 mendatang.
"Penggabungan pelanggan XL dan Axis masih membutuhkan waktu terutama untuk stabilisasi jaringan," jelas Head of Strategic Partnership Development XL Axiata, Alvin I Aslam di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara (13/06).
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Kapan merger XL Axiata dan Smartfren diharapkan selesai? Komisaris XL Axiata dari Axiata Group Berhad, Vivek Sood, menyatakan bahwa target penyelesaian merger diharapkan bisa tercapai pada akhir tahun 2024.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Siapa yang berharap merger XL dan Smartfren cepat selesai? 'Kami harapkan nanti proses untuk persetujuan dari institusi pemerintah juga bisa didapat dengan cepat,' tambah Dian.
-
Bagaimana XL Axiata membangun jaringan backbone nya? Dalam pembangunan jaringan tulang punggung ini, XL Axiata bekerja sama dengan PT Alita Praya Mitra.
-
Kenapa XL Axiata membangun jaringan backbone di Sulawesi? Backbone fiber optic ini juga akan membantu memperkuat upaya XL Axiata untuk mendorong penetrasi layanan Fixed Broadband (FBB) dan juga Fixed Mobile Convergence (FMC) serta melayani kebutuhan pasar korporasi di wilayah Sulawesi dengan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik.
Uji jaringan dan layanan XL digelar di sepanjang jalur kereta api dari Jakarta-Surabaya untuk memastikan kesiapan menghadapi lonjakan trafik saat Ramadan dan Lebaran 2014.
Menurut Alvin, pengerjaan integrasi jaringan selesai akhir Desember 2014 dan setelah itu memasuki masa stabilisasi selama 3 bulan, sehingga diharapkan pada kuartal I 2015 XL dan Axis sudah menjadi satu jaringan.
Sementara itu Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan mengatakan, dalam aktivitas transformasi tersebut pihaknya fokus pada tiga hal, yaitu migrasi billing di mana semua pelanggan Axis, kartu perdana dan ritel outlet dimigrasikan ke XL.
Selanjutnya migrasi trafiknya sudah mencapai 60 persen dan meliputi nasional roaming di semua area layanan. Ia menambahkan, transformasi jaringan dilakukan pada perangkat radio, transmisi dan core jaringan.
"XL sangat siap menuntaskan transformasi jaringan karena merupakan investasi yang memang harus dijalankan. Langkah transformasi ini dalam jangka panjang sekaligus dapat mengadopsi teknologi Long Term Evolution (LTE) atau layanan seluler generasi ke empat (4G)," ujarnya.
Ia menambahkan, sejumlah wilayah yang sedang dalam tahap penyelesaian transformasi jaringan meliputi area Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang.
"Perbaikan jaringan untuk memastikan tingkat coverage dapat diperluas, penggunaan data semakin meningkat dan tidak ada komplain, serta tingkat drop call yang dapat ditekan," tegas Ongki.
Saat yang bersamaan juga dilakukan penyatuan kegiatan komersial antara XL dan Axis, yaitu menggabungkan aktivitas kampanye pemasaran.
Selanjutnya, penyatuan jaringan distributor tunggal yang dapat meningkatkan jaringan ritel Axis hingga 3,5 kali lipat dari sebelumnya, serta penggabungan customer services yang melayani pelanggan XL dan Axis sekaligus.
Terkait penyatuan dua identitas layanan merek XL dan Axis, Ongki mengatakan sejauh ini belum diputuskan, karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
"Axis identik dengan kalangan muda, karena punya segmen tersendiri. Namun sesuai pengalaman pada operator lain pengembangan dua merek dagang sekaligus sepertinya kurang berhasil," ujarnya.
Secara keseluruhan Ongki tidak bersedia merinci lebih detil nilai investasi yang dialokasikan perusahaan untuk membiayai proses integrasi XL-Axis tersebut.
"Tidak ada investasi khusus, karena biaya integrasi jaringan tersebut bagian dari dana operasional perusahaan (opex). Yang mahal itu hanya ketika XL membeli Axis yang nilainya mencapai 685 juta dolar AS," ujarnya. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaUpaya terkait kenaikan trafik internet disebut pihak XL sudah diantisipasi.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaJaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaDesa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaMelalui kemitraan ini, XL Axiata telah berhasil mencapai AOMM Level 3.0.
Baca SelengkapnyaMomen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca Selengkapnya