Internet di Indonesia hanya digunakan untuk akses sosial media
Merdeka.com - Dipercaya atau tidak, sekarang ini internet menjadi semacam 'sembako' khusus bagi generasi muda setiap harinya. Sayangnya, kemajuan teknologi dan internet ini hanya dimanfaatkan secara minimal saja.
Menurut Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, sekitar 63 juta masyarakat Indonesia sudah paham dan menggunakan internet.
Dari 63 juta masyarakat tersebut, sayangnya 95 persen penggunaan internet tersebut hanya untuk mengakses situs jejaring sosial saja. Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kapan internet mulai digunakan secara luas di Indonesia? Awalnya, penggunaan internet hanya untuk keperluan kerja menggunakan sistem email. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan internet berkembang pesat menjadi media sosial, unduh unggah video, dan musik.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Di mana warga negara tidak terkoneksi internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
"Pengguna Facebook Indonesia nomor 4 setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Sedangkan twitter kita peringkat ke lima di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris," ujar Direktur Pelayanan Informasi Internasional, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selamatta Sembiring dalam simposium Internasional Komunikasi Pembangunan untuk Pembangunan Berkelanjutan Masyarakat Pedesaan, di IPB Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (30/10).
Memang ada beberapa pebisnis (perusahaan) atau individu yang memanfaatkan media jejaring sosial untuk melakukan aktivitas bisnis mereka, namun jumlah mereka masih kalah jauh dengan para pengguna jejaring sosial yang pribadi.
Menjadi satu hal yang sedikit disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter.
Seharusnya, kemajuan teknologi internet dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari penemuan-penemuan luar dan dapat juga bersaing dengan negara lainnya.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini baru sedikit pengelola situs internet di Indonesia yang menggunakan domain .id.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaSelain menggali alasan masyarakat masuk ke pasar kripto, survei Indodax juga mencari tahu preferensi masyarakat akan platform kripto yang mereka percaya.
Baca Selengkapnya