Internet Indonesia disebut lelet, ini jawaban Tifatul
Merdeka.com - Internet Indonesia disebut lelet oleh Akamai, Menkominfo Tifatul Sembiring ternyata cukup gerah. Menteri yang sangat aktif di social media itu pun menjawabnya lewat linimasa di Twitter.
Menurut dia, pembangunan fasilitas TIK di Indonesia dilaksanakan secara bertahap prioritas kepadatan penduduk dan pemerataan infrastruktur TIK.
"Keterbatasan anggaran Kominfo, yang hanya sekitar Rp 3 triliun per tahun, itu pun hanya separuhnya yang dipakai untuk infrastruktur. Padahal, pertumbuhan pengguna IT sangat cepat," ujar politisi PKS itu, Kamis (30/1).
-
Bagaimana cara meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Kita tidak hanya bicara teknologi 5G, tapi juga kita bisa multi teknologi gitu ya. Jadi mungkin untuk aksesnya yang seluler bisa 5G, bisa juga kita menggunakan kabel serat optik, fiber to the home. Termasuk memanfaatkan layanan satelit, jadi memang bisa dilakukan dengan multi teknologi.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
Tifatul mengklaim semua desa sudah ada telepon sedangkan di tiap kecamatan ada akses internet. Menurut dia, hanya ada enam wilayah di Papua yang masih blank spot seluler.
Kominfo mengungkapkan terus melakukan pembangunan jaringan broadband serat optik, WiFi di setiap kabupaten/kotamadya, National Internet eXchange (NIX), Indonesia Internet eXchange (IIX), satelit, dan microwave.
"Infrastruktur dibangun secara deret hitung, namun pengguna tumbuh secara eksponensial. Tahun 2012 jumlah IP Address Indonesia sudah mencapai 72 juta, sangat jauh melejit," katanya.
Menurut Tifatul, lebih dari 70 persen pengguna internet memakai mobile inet, tambah lagi download image dan film-film yang butuh spektrum lebar sangat marak.
Akibatnya terjadi lack of spectrum bandwidth, masing-masing berebut untuk memakai jalur yang sama. Akibatnya, tambahnya, kecepatan menjadi lambat.
Menkominfo mengungkapkan ini fenomena kota-kota besar, di Beijing saja sangat susah dapat sinyal 3G di siang hari. "Ini fasilitas layanan publik. Mau cepat bayar mahal," tuturnya.
"India saja yang sudah punya Silicon Valley di Bengalore masih terkendala dengan tingginya jumlah user. Insya Allah scr bertahap akan lebih baik," katanya.
Tifatul mengatakan tahun 2015 pemerintah menargetkan kota-kota besar di Indonesia sudah merata jaringan broadband dengan speed inet sekitar 2 MB/s - 8 MB/s. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaYang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaAda indikasi bila pemerintah tidak segera melelang frekuensi 5G, maka digitalisasi akan terganggu.
Baca SelengkapnyaBeban operator seluler selama ini sungguh berat. Tidak hanya bisnisnya saja, namun 'upeti' yang mesti dibayarkan ke pemerintah pun makin bengkak.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaPersoalan ini menurutnya juga harus ditindaklanjuti oleh pemerintah agar tidak ada lagi kesenjangan kualitas internet di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta mengenai penyebab rendahnya implementasi IPv6.
Baca Selengkapnya