Internet super cepat 100 Gbps akan jadi kenyataan
Merdeka.com - Mimpi untuk menghadirkan internet super cepat hingga 100 Gbps terwujud pada awal tahun ini setelah berhasil ditemukan oleh para peneliti. Kini, penemuan itu kembali dikembangkan dengan tujuan untuk rasionalisasi.
Seperti yang dilansir N4bb (15/10), para peneliti dari Karlsruhe Institute for Technology, Jerman, baru saja berhasil mengaplikasikan internet 100 Gbps pada gelombang sub-terahertz 237,5 Ghz. Peneliti mengaku sukses mengirimkan data pada kecepatan tersebut dengan jarak tempuh lebih dari 20 meter.
Jika diaplikasikan untuk skala besar, kemungkinan teknologi mampu menciptakan internet dengan bandwidth hampir tak terbatas. Dari percobaan dengan menggunakan single input dan single output saja hal bandwidth berlipat sudah bisa diraih.
-
Bagaimana para peneliti mencapai kecepatan internet yang tinggi? Hanya saja, para peneliti meraih kecepatan tersebut dengan membuka pita panjang gelombang baru yang sebelumya belum pernah digunakan dalam serat optik.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang dicapai oleh para ilmuwan dalam koneksi internet? Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan. Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Kenapa internet dikembangkan? Internet mulai dikembangkan di tahun 1960-an untuk memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti yang ingin berbagi informasi dan menyambungkan komputer yang satu dengan yang lain.
Para peneliti sendiri masih berupaya untuk mengembangkan internet super cepat tanpa harus menggunakan kabel fiber. Hal ini dikarenakan kabel fiber memang efektif namun memakan biaya yang amat mahal.
Menurut perkiraan sendiri, internet cepat dan murah akan tersedia setidaknya pada 2015 mendatang. Namun, dengan hasil penelitian ini, cepat atau lambat internet ngebut bukan lagi impian.
Sebelumnya, Samsung sendiri sudah melakukan klaim bahwa mereka menemukan teknologi 5G. Samsung mengaku sudah mampu mengujicobakan platform ini menggunakan waveband 28 GHz untuk mentransmisi data dalam kecepatan 1 Gbps.
Beberapa negara kabarnya juga sudah dikaitkan dengan penggunaan teknologi terbaru ini. Kabarnya, China beserta beberapa negara Uni Eropa sudah siap mencobanya.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaKecepatan transfer data sebesar itu sama halnya dengan 5 juta kali lebih cepat daripada kecepatan rata-rata internet di Inggris.
Baca SelengkapnyaBarangkali ini adalah kecepatan internet paling cepat di dunia saat ini. Konon kecepatan internet China 10 kali lebih cepat dari negara lain.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaPrototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Baca SelengkapnyaYang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang mesti dipenuhi Starlink jika syarat ini terpenuhi.
Baca SelengkapnyaTak segampang membalikan telapak tangan untuk membuat harga internet murah.
Baca SelengkapnyaBenarkah kecepatan internet di kantor NASA mencapai 91 Gpbs? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSolo Giga City yang diimpikan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka segera terealisasi setelah Pemkot Solo menjalin kerja sama dengan perusahaan China, Huawei.
Baca SelengkapnyaDalam survei ini menunjukkan, harga internet per 1 GB di Indonesia yaitu sekitar USD0,28 atau sekitar Rp4.500.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca Selengkapnya