Investor mulai lirik investasi fintech dan kesehatan
Merdeka.com - Menurut hasil survei dari Google dan AT Kearney menyebutkan dua tahun ke depan para investor akan lebih banyak masuk untuk mendanai sektor Financial Technology (FinTech) dan Kesehatan. Hal itu dipengaruhi karena masih sedikitnya investor yang mengucurkan dananya di kedua sektor tersebut.
Jika melihat data hasil survei mereka, terlihat untuk saat ini mayoritas investor melakukan investasinya di sektor e-commerce dan transportasi. Bila dibandingkan antarkeduanya, bidang e-commerce yang selalu menarik perhatian investor dengan prosentase 58 persen. Sementara untuk investasi di sisi transportasi sebanyak 38 persen.
Tetapi ketika ditanyakan masa depan, investor akan mulai menginvestasikan dananya ke FinTech dan Kesehatan. Hal itu berdasarkan dari surveinya yang mencatat ada sekitar 67 persen dari para investor yang diwawancarai akan lebih mencari perusahaan startup bidang FinTech. Sementara, 25 persennya merencanakan menggelontorkan dana ke perusahaan rintisan digital bidang Kesehatan.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
-
Siapa yang mendorong investasi berkolaborasi? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat. Maka dari itu, ia meminta praja IPDN yang sudah lulus bisa berkontribusi untuk merealisasikan target.
-
Apa yang paling banyak digemari UMKM dalam e-commerce? Aspek-aspek tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, tetapi juga memberikan nilai lebih lewat pengalaman berjualan yang lebih efisien dan efektif. Hal ini pun memperkuat performa brand lokal dan UMKM, yang dapat dilihat pada indikator Dengan besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki oleh suatu platform, hal ini memiliki pengaruh signifikan dalam kontribusi profit penjualan.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
"Mungkin mereka melihat what’s the next wave ya, karena kan investasi ke e-commerce dan ridesharing itu kan udah banyak dan tentunya investor mencari yang belum banyak masuk. Value-nya masih relative rendah dan kelipatan ke depannya lebih tinggi. Jadi kelihatannya mereka akan ke sisi itu (FinTech dan Kesehatan – red)," kata Mifza Muzayan, Sales Operation & Strategy Lead, Google Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/9).
Meski begitu, bukan berarti investor akan berhenti mengucurkan dananya ke startup di sektor e-commerce dan transportasi. Investor tetap akan membidik kedua perusahaan rintisan digital yang bergelut di kedua sektor tersebut. Hanya saja, trennya akan mengarah ke FinTech dan Kesehatan.
"Tetapi juga bukan berarti investor stop ke e-commerce atau ridesharing ya," jelas dia.
Google dan AT Kearney juga meriset sejauh mana kepercayaan investor terhadap pasar startup tanah air. Hasilnya kepercayaan investor meningkat. Hal itu ditunjukan di mana investasi terhadap perusahaan-perusahaan start-up tumbuh 68 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, yaitu dari angka USD 1,4 miliar pada tahun 2016 melesat menjadi USD 3,0 miliar di bulan ke-8 tahun 2017.
Riset 'Indonesia Venture Capital Outlook 2017' yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2017 ini menunjukkan bahwa lanskap start-up di Indonesia masih berada di tahap awal tetapi mengalami kemajuan yang sangat pesat, utamanya pada kategori e-commerce dan transportasi. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau menyumbang 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaSelain menggali alasan masyarakat masuk ke pasar kripto, survei Indodax juga mencari tahu preferensi masyarakat akan platform kripto yang mereka percaya.
Baca SelengkapnyaNamun investor juga menuntut model bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaHarga BTC yang sempat berada di USD 68.500 naik menjadi USD 71.000, yang merupakan harga tertinggi dalam satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPerkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca Selengkapnya