Investree.id incar dana kelola Rp 100 Miliar di tahun 2017

Merdeka.com - Investree, platform online peer to peer lending marketplace di Indonesia, menargetkan dana kelolaannya tumbuh menjadi Rp 100 miliar di periode Juni 2016-Juni 2017. Hingga saat ini startup kategori financial technology (fintech) ini kelola dana Rp 17 miliar sejak beroperasi Oktober tahun lalu.

Hal itu disampaikan Adrian A Gunadi, Co-founder dan Chairman Investree, usai menandatangani kerja sama dengan Bank Danamon untuk sistem cash management di sela-sela acara Indonesia Fintech Festival & Conference (IFFC) 2016 di ICE BSD City, Senin (29/8).

Investree adalah startup dengan platform memberikan pinjaman langsung kepada peminjam usaha menengah dan individual (karyawan), istilahnya peer to peer marketplace. Dua produk Investree adalah pembiayaan tagihan perusahaan (financing invoice) dan pembiayaan karyawan (employee financing). Alhasil, Investree menyasar konsumen yang belum dijangkau perbankan.

Kata Adrian, dari Rp 17 miliar dana kelolaan Investree, sebanyak Rp 12 miliar sudah lunas alias dibayar peminjam, dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Saat ini Investree memiliki 600 pemberi pinjaman (lenders) dan 150 peminjam (borrowers). Minimal nominal lenders ditentukan, yakni Rp 5 juta-Rp 25 juta.

"Hasil investasi kami 18 persen per tahun dengan potensi kredit macet nol persen," ujar Adrian.

Selama Oktober 2015, dari 150 peminjam Investree kebanyakan 36 perusahaan kreatif, seperti rumah produksi (PH), perusahaan iklan, dan event organizer (EO).

Soal suku bunga pinjaman, kata dia, Investree memberikan secara variasi, mulai 14 persen-20 persen tergantung masa tenor untuk usaha menengah (UM). Sedangkan untuk kredit tanpa agunan (KTA), bunganya 1,2 persen-2,5 persen per bulan.

"Untuk model bisnisnya, Investree mengutip admin fee 3 persen-4 persen kepada peminjam," pungkas Adrian.